rasain.

195 61 56
                                    

(751 Words)

Jam 9 malam dan sekarang, posisiku ada di depan rumah petak berpintu warna hitam.

Ya, aku sekarang di depan rumah Michael.

Kecil juga, ya. Masa dia sekeluarga tinggal dirumah kecil kayak gini?

Atau mungkin Michael dari keluarga yang gak berada? Aduh, astagfirullah.

Aku dan sekantung plastik roti dan jamu segera mengetuk pintu rumah Michael dan menunggu pintu untuk dibuka.

10 detik berlalu, pintu itu dibuka dan terpampanglah wajah—ya tuhan.

10 detik berlalu, pintu itu dibuka dan terpampanglah wajah—ya tuhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Calum?”

“Akhirnya kamu dateng.” Calum tersenyum lega dan langsung menarikku ke dalam rumahnya.

“Mek, bidadari surga udah dateng.” Teriak Calum sambil menutup pintu dan terpampang lah, Michael.

Dengan kaos hitam dan celana pendek warna putih bermotif kepala Hello Kitty. Pake kompres anak bayi dan juga mukanya pucat.

Agak kurusan juga sih, padahal baru 3 hari gak ketemu.

“Hai, Mike.”Sapaku. Michael pun terkejut dan langsung buru – buru menutup celananya dengan sarung di dekatnya.

“Eh, I-Iana.”

“Udah, kalian berdua ngobrol – ngobrol disini. Calum ke kamar deh.” Ucap Calum sambil meninggalkan aku dan Michael.

“Jangan aneh – aneh disana. Tar kita kena amuk tetangga.”

Itu kata – kata terakhir Calum sebelum masuk kamarnya. Kampret.

Aku pun duduk bersama Michael di karpet warna coklat ini sambil melihat isi rumah ini.

Ada foto Michael sama Luke, Calum dan satu orang yang belum aku ketahui. Itu pasti anak – anak bandnya, pikirku.

 Itu pasti anak – anak bandnya, pikirku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yogurt [mgc]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang