Pak Ralph memberi isyarat agar aku mengikuti langkahnya dan yang bisa kulakukan hanyalah menurut. Kami keluar dari rumah sakit dan menuju ke bangunan yang lebih besar di sebelah selatan. Langit di atas sana gelap sekali, hanya ada bulan sabit dan beberapa bintang. Benar dugaanku, sekarang adalah tengah malam dan rumah sakit yang kutempati adalah rumah sakit milik militer sebab bangunan yang kami tuju adalah markas militer Megadron. Huh... ternyata aku memang ada di distrik 2. Semua dugaanku sejauh ini benar kecuali dugaan bahwa orang di depanku ini adalah mayat hidup atau orang mesum.
Kami berdiri di depan sebuah ruangan tertutup yang di bagian pintunya tertulis kata 'Rahasia'. Apa maksudnya ini?
Pak Ralph membuka pintunya dan mempersilakanku untuk masuk. Ragu-ragu, aku akhirnya menurut. Ruangan itu terang sekali, aku sampai harus menyipitkan mataku karenanya. Furnitur di dalamnya hanyalah sofa panjang, meja dan kursi kerja, dan pot bunga serta kertas-kertas yang berserakan di atas meja kerja itu. Ruangan ini lebih mirip ruangan interogasi dibanding ruangan rahasia. Kupikir di dalam ruangan itu ada lorong-lorong tersembunyi milik militer, atau ruangan uji coba senjata rahasia, dan atau ruangan mirip area 51.
Yang membuatku tertarik adalah di atas sofa panjang itu, duduk 7 orang yang wajahnya tidak pernah kulihat. Enam laki-laki dan satu perempuan. Aku tak mengenal mereka. Ketika aku mendekat untuk duduk di sofa panjang itu, anak perempuan tadi langsung menarikku untuk duduk di dekatnya sambil tersenyum sumringah. Jujur saja aku agak takut.
Pak Ralph duduk di kursi kerja tepat di seberang kami. Hanya ada kami bersembilan di ruangan ini. Anak laki-laki yang lain juga tersenyum ketika aku menatap mereka sepertinya mereka gembira atas kedatanganku-kecuali anak laki-laki di ujung sofa panjang sana yang menatapku datar dan hanya memberikan respon berupa anggukan.
"Dengan begini semuanya sudah lengkap," ujar Pak Ralph sambil menunjuk-nunjuk kami satu per satu. Ia juga tersenyum ketika menatapku. Membuatku kembali berpikir kalau ia adalah orang mesum, "Kalian akan jadi satu tim dan mulai besok kalian bisa tinggal di bangunan baru di sebelah utara gedung ini yang disediakan khusus untuk anak-anak terpilih yaitu kalian."
Aku mengerutkan dahiku, bingung. Satu tim? Tinggal di bangunan baru? Aku akan tinggal di wilayah militer? Apa mereka memintaku menjadi tentara? Prajurit? Hah... akukan lemah, apa bisa?
Tapi aku hanya diam saja. Anak laki-laki yang duduk di ujung sofa panjang kembali menatapku dan memberikan kode supaya aku tenang. Yah... setidaknya aku sekarang dapat tempat tinggal dan tidak harus menggelandang lagi. Toh... tinggal di sini bukan berarti aku harus jadi tentara atau prajurit Megadron.
Pak Ralph melihat kertas-kertas yang berserakan di meja. Sepertinya kertas-kertas itu berisi data-data anak-anak yang duduk bersamaku. Di sana ada foto mereka jadi itu bisa dipastikan. Hanya ada tujuh lembar. Itu berarti tidak ada data milikku. Di kopnya tertulis kata 'Eightseveral' yang cukup besar.
"Kalian bertujuh boleh keluar dan kembali ke kamar," kata Pak Ralph. Mereka bertujuh berdiri lalu membungkuk padanya. Kemudian mereka keluar. Sehingga hanya tersisa aku sendiri.
"Aku perlu menanyaimu beberapa hal. Setelah itu kau boleh pergi ke kamarmu."
Aku hanya memberikan respon berupa anggukan.
"Ah, tapi sebelumnya aku akan menjelaskan soal ini. Mengapa kau di sini dan mengapa aku harus mempertemukanmu dengan mereka."
Aku tersenyum. Ah akhirnya... sebuah penjelasan. Semoga aku tak lagi bingung akan hal-hal mengejutkan seperti ini.
"Mereka adalah Eightseveral. Sebuah tim khusus dan rahasia yang kubentuk untuk mempertahankan Oxoine-kubu kita-dari segala ancaman dari Falcon. Kau tahu? Pihak militer membutuhkan orang-orang terpilih seperti kalian. Kami akan kesulitan mempertahankan Oxoine seiring berjalannya waktu. Teknologi Falcon semakin maju, kita jauh tertinggal dan petinggi Oxoine hampir semuanya brengsek dan melakukan korupsi. Itulah sebabnya aku membentuk tim ini. Untuk memata-matai, mencari kelemahan Falcon, dan menciptakan teknologi paling mutakhir yang pernah ada."
Aku mendengarkan penjelasannya. Tak memotong sedikitpun.
"Setiap anggota Eightseveral memiliki kemampuan yang berbeda-beda tapi mereka adalah yang terbaik di bidang yang mereka kuasai itu. Aku mengumpulkan mereka semua sejak dua tahun yang lalu dari berbagai distrik yang berbeda. Aku memilih mereka dengan cermat, kupastikan mereka yang terbaik. Anak-anak unggul milik Oxoine yang pernah ada. Mulai dari Wisanggeni sampai kau," Pak Ralph menunjukku dengan bolpoin hitamnya.
"Kau adalah anggota yang terakhir. Tanpamu aku tidak bisa membentuk dan menugaskan kalian. Tapi dengan aku yang menemukanmu dua hari lalu, kali ini kalian berdelapan sudah lengkap."
Pak Ralph mengambil satu lembar kosong yang berisi pertanyaan. Mungkin untuk mengisi data pribadiku.
"Aku mencarimu kemana-mana Natalia. Aku bukan ayah kandungmu. Tapi mulai sekarang kau adalah Anakku. Semua anggota Eightseveral adalah Anakku," orang itu lagi-lagi tersenyum padaku. Aku tidak lagi menganggapnya senyum milik orang mesum melainkan senyum milik orang yang bisa kupercayai.
"Jadi, kau mau bergabung atau tidak?"
"Aku mau," kataku cepat. Seolah-olah jika tidak begitu, aku bisa dipecat dari sebuah pekerjaan.
"Bagus. Boleh aku tahu alasanmu?"
"Mereka merenggut Kakak-kakakku dariku," Pak Ralph tampak kebingungan tapi ia tidak bertanya lebih jauh. Sepertinya ia mengerti, siapapun itu pasti orang yang penting bagiku, "Dan aku benci para koruptor itu."
"Alasan yang bagus. Selamat bergabung," ia berdiri dan menyalamiku.
Aku balik menyalaminya dan tersenyum lebar. Aku senang sekali.
"Aku sudah tahu nama dan latar belakangmu. Kau tidak tahu kedua orang tuamu bukan?"
Aku mengangguk.
"Dan kau memiliki fisik yang lemah?"
Aku kembali mengangguk. Tapi kali ini dengan ekspresi khawatir.
"Tenang saja. Aku tak akan menjadikanmu tentara. Eightseveral berbeda. Lagipula di tim, kau bertindak sebagai otaknya. Seorang perencana. Untuk urusan senjata dan perkelahian, kau serahkan pada anak laki-laki."
Aku mengambil nafas lega. Syukurlah.
"Aku hanya tahu nama, keahlian, dan latar belakang keluargamu. Bisa aku bertanya yang lain? Untuk mengisi data," Pak Ralph memperlihatkan lebar yang kosong itu padaku.
"Tentu," jawabku singkat.
Dan sekitar setengah jam, Pak Ralph menanyai hal-hal pribadiku seperti tanggal lahir, riwayat pendidikan, orang-orang yang dulu dekat denganku, serta pertanyaan-pertanyaan lainnya.
"Kau lulus SMA di usia 13 tahun?"
"Iya. Lalu aku memutuskan kabur dari panti asuhan sehari setelah lulus."
Pak Ralph tertawa, "Kau ini benar-benar."
Lalu kami membicarakan tentang peraturan-peraturan yang harus Eightseveral taati serta pelatihan khusus yang akan kami dapat nantinya. Ia juga memberitahuku mengenai tugas yang akan menjadi bagianku.
Setelah itu ia mempersilakanku ke luar dan menunjukkanku kamar sementara yang akan kutempati.
Aku tak menyangka. Aku mendapatkan hidup yang lebih baik secepat ini. Setelah kejadian buruk dua hari lalu, sekarang aku mendapatkan sesuatu yang baik. Meski sekarang aku harus hidup tanpa Kakak-kakakku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Change the World
AcciónAku adalah anak yang terpilih untuk mengubah dunia. Bukan... bukan... ini tidak seperti yang kalian bayangkan, aku tidak ditunjuk untuk memperbaiki dunia, untuk mengubah dunia ke arah yang lebih baik. Tapi sebaliknya, aku ditunjuk untuk memusnahkann...