karina,,,masih ada cahaya untuk esok

Dion dan Cintanya

Tak pernah ada yang salah dengan dion bahkan dion adalah sosok yang sempurna bagiku dia slalu menjadi orang yang mengerti dengan apa yang aku mau slalu bisa bersabar dengan semua kesibukanku tanpa protes sekalipun, delapan tahun telah kami lewati meski banyak waktu tak bisa kami habiskan bersama aku yang harus kuliah ke australia selama 4 tahun untuk mengejar gelar S1 Ekonomi juga dion yang tinggal di jogja mengenyam pendidikan nya sebagai dokter. Meski aku dan dion jarang memiliki waktu bersama namun kami selalu menjaga hati kami masing masing dan fokus dengan study kami mungkin di setiap libur smester baru kami akan bertemu seperti saat libur semester 3 ku waktu itu dion datang secara tiba tiba tanpa aku ketahui dan malah siap dengan segala kejuatan yang sudah ia persiapkan sebelumnya ya dion mempersiapkan trip yang luar biasa dan tak pernah bisa ku lupakan dua karcis perjalanan laut menggunakan kapal pesiar mewah dengan fasilitas no satu serta rute australia singapura.

8 hari kami berlayar dengan banyak sekali surprise yang tiba tiba membuatku semakin bahagia seperti saat dion menyewa satu gedung bioskop di dalam kapal lengkap dengan dinner dan juga pelayanan no 1, lalu saat aku tahu bahwa di akhir perjalanan menuju singapura dion kembali memberi kejutan dengan mempertemukan aku bersama kedua orang tuaku yang tinggal di filipina karena sebenarnya ayah ku seorang diploma dan bekerja di kedutaan besar indonesia untuk filipina maka saat libur semester kali ini dion sengaja mengundang papa dan mamah tanpa aku ketahui dan malah membuatku mati berdiri saat bertemu dengan mereka di pelabuan singapura karena aku tak pernah menduganya, hingga akhirnya liburan yang luar biasa dion mewujudkan impianku untuk berlibur bersama.

Tak hanya itu saja masih ku ingat saat musim dingin dan salju tengah benar benar turun begitu lebat dion datang menemaniku yang kala itu tengah mempersiapkan tugas akhir untuk kelulusan kuliahku, dion datang dan membatu semua proyek proyek kelulusan ku dion banyak membantu dan mendukungku hingga akhirnya aku dapat lulus dan menjadi seorang sarjana ia juga hadir bersama ibu dan ayah nya saat upacara wisuda ku di australia. Setelah study ku selesai banyak malam malam yang kami lewati bersama hanya sekedar makan nonton heang out dan menemani nya koas di rumah sakit karena saat itu aku kembali lagi ke indonesia dan mulai dengan aktifitas mempersiapkan diri menuju kompetisi balet taraf internasional di jepang.

Waktu berlalu begitu cepat dan dengan berbagai warna aku dan dion lalui di tahu ke 5 hubungan kami, dion masih sibuk dengan koas nya dan mempersiapkan diri untuk menjadi dokter di rumah sakit milik keluarga ayahnya dan aku pun mulai membangun sebuah bisnis bersama teman ku sebuah salon yang aku bangun bersama clarissa membuatku mulai memiliki aktifitas lain selain berlatih, tanpa ku sangka bisnis kami berjalan lancar dion mendukungku hingga meyakinkan ku untuk membuka cabang lain nya hingga di tahun pertama bisnisku aku sudah memiliki 2 salon yang berada di daerah cikini dan di daerah jakarta selatan.

Untuk kedua kalinya aku harus meninggalkan dion, turnamen serta festival terbesar balet telah hadir aku di tunjuk sebagai perwakilan indonesia di ajang blerina di jepang hingga aku harus tinggal selama 6 bulan lebih untuk berlatih dan mendapat pendidikan lain mengenai balerina dion mendukung ku dan mengantarku menuju bandara masih dengan senyum dan candanya ia meyakinkan ku bawa aku akan menang dan akan menjadi seorang balerina terkenal dan dion juga berbicara bahwa dia akan menunggu ku dan tak perlu ada yang harus di takutkan semuanya akan baik baik saja tak perlu khawatir dengan jarak karena hati kita terikat satu sama lain meski kami berbeda tempat dan terhalang jarak ujarnya padaku saat memelukku untuk yang terakhir kalinya.

Jepang waktu itu dalam keadaan yang sangat indah dimana bunga sakura tengah berguguran aku berdiri tepat diantara hamparan gugurnya bunga bunga ini udara sejuk ku hisap dalam dalam semerbak wangi sakura yang khas membawaku terbang tak ada yang lebih indah dari sakura yang gugur mewarnai udara dan terhampar di tanah.

Satu bulan di jepang dan mulai beradaptasi dengan suhu dingin tak membuatku mengalami kendala bahkan aku lebih daya tahan tubuh ku lebih mudah menyesuaikan nya mungkin karena dulu aku lama tinggal di australia juga dari kecil aku sudah tinggal berpindah pindah negara mengikuti tugas ayahku yang sudah bisa di pastikan akan berpindah pindah negara.

Selama aku berada di negri sakura ini banyak hal yang aku ceritakan pada dion tak pernah kami lewatkan video call untuk saling melepas rindu wajah nya yang manis dengan kacamata hitam dan denga lesung pipit juga rambut yang di tata rapih bergolep itu selalu menemaniku dalam melalui malam malam di jepang ia bagai sakura ku yang begitu indah.

4 bulan berlalu kini tiba saatnya untuk festuval dan kompetisi setelah 4 bulan kami mendapat pelatihan dan segala macam teori kami mulai memasuki pertandingan ada 28 negara lain pula yang bergabung dan akan di bagi menjadi 5 kelompok yang setiap minggunya akan ada yang gugur dalam pertandingan dan tidak dapat melajutkan ke tahap selanjutnya hingga membuat kami di tungtut untuk konsentrasi dalam pertandingan di bulan ke 4 ini kami sudah tak di ijikan untuk menggunakan media sosial pribadi bahkan handpone pun sudah tidak kami pegang dan akan di mankan oleh panitia hanya waktu waktu tertentu yang memperbolehkan kami menggunakan nya, dan 2 bulan kedepan akan ku lalui hari hari tanpa melihat dion tanpa mendengar suara dion ini semuanya berat namun aku percaya pada ucapan dion padaku

"Tak perlu risau oleh keadaan, tak perlu takut oleh waktu dan tak perlu cemas oleh perpisahan sementara karena keadaan akan membuat kita merasakan bagaimana arti dari berharga,waktu akan mengajarkan bagaimana kesetian juga perpisahan sementara akan membuat kita sadar bahwa ada yang kita rindukan dan ada yang berharga dari perpisahan"