Part 1 "Hope"

1.6K 97 18
                                    

Bagaimana ketika hati masih bergelut dengan kenyataan. Menunggu asa namun tak ada.

Bagaimana rindu tak menentu. Ketika arah datang tak temu.

Masih di sini dengan perasaan yang sama namun untuk orang yang berbeda. Ketika Cinta mulai memihak kepada siapa ia berlabuh dan memilih.
Ketika ia tetap mengayuh roda kehidupan. Akankah semua menjadi utuh atau berubah menjadi awal baru?.

Cinta Guru Les Privat season 2.

Kinal masih tersenyum sambil memutar roda stir. Masih dalam kategori fokus pada jalanan.
Jinan yang ada d sampingnya, Hanya menggeleng sedikit. Merasa aneh dengan boss sekaligus kakak angkatnya ini.

Tidak ada yang tidak mungkin ketika semuanya berubah. Ada yang menjadi baik bahkan ada yang menjadi semakin buruk. Kita tidak pernah tau jalan hidup kita seperti apa. Namun yang membentuk kita dari awalah yang menjadi kita d masa depan. Untuk kehidupan.

Kinal berhenti melajukan mobil sedannya, berhenti di sebuah resto yang sedang booming ahir-ahir ini karena dekorasi dan tempatnya yang unik, sederhana namun elegan.
Tanpa pikir pusing Kinal langsung turun dari mobil di ikuti Jinan di belakangnya.
Memilih tempat yang cocok untuk suasana hati yang sedang mekar. Seperti baru di siram di musim semi pertama.

Jinan kembali menggeleng ketika melihat Kinal lagi-lagi tersenyum-senyum. Bahkan Jinan yang memilih untuk segera memesan makanan. Lama jika harus menunggu Kinal yang memesan.

"Kak, Lo kesambet beneran kan?" tanya Jinan hati-hati.
Kinal menoleh sebentar lalu tersenyum kembali.
"Iya kesambet ketemu Ve sama Sinka" kata Kinal sambil membayangkan kejadian tadi.

Jinan menepuk jidatnya merasa sesuatu yang berlebihan menimpa Kinal. Ya wajar memang ketika kita sudah bertahun-tahun tidak bertemu. Dan bertemu dengan kesan manis sekaligus memalukan.

Jinan memilih diam dan memainkan ponselnya. Sambil menunggu pesanan datang.

Ketika pesanan datang pun Kinal masih betah dengan senyumannya sambil mengaduk-aduk makanan tersebut.
Bahkan Kinal tidak memerhatikan makanan dan minuman yang tersaji di hadapannya.

Jinan malah merasa bingung dengan pesanannya, seharusnya ia memesan beef steak. Bukan pasta yang d campur udang rebon. Bahkan untuk minuman seharusnya ia memesan green tea bukan orange juice.

Kinal yang terlalu senang langsung memakan bagian demi bagian pasta itu.

"kak, berhenti makan itu" ucap Jinan sambil menunjuk pada hidangan d depan Kinal yang sama dengan Jinan.

Kinal mengerutkan dahinya seolah bertanya 'Mengapa?'

"Kaka alergi"

Kinal langsung kaget lalu menatap pada hidangannya. Segera ia menjauhkan hidangan itu dan minum sebanyak banyak.
"Kak, jangan minum lagi, itu juga alergi"

Lagi Kinal harus membuang nafas kasar, ketika melihat hidangan yang d depannya merupakan musuh untuk pencernaan begitu juga kulitnya.

Kinal geram. Kenapa adiknya ini tidak memberitahunya. "Kak, Jinan ngga tau kenapa pesanannya ini, padahal Jinan udah pesen yang lain. Pesanan kita biasa" ujar Jinan bersalah.

"Kamu tau kan, Kaka itu sensitif sama udang apa lagi yang berbau Jeruk. Trus kenapa pesanannya ini?" Kinal masih mencoba memuntahkan makanannya.

"Kak, Jinan ngga tau, ini kayaknya ketuker deh, coba nanti Jinan tanya sama bagian dalem. Siapa tau emang salah atau emang pihak sini yang tledor" Ujar Jinan. Kinal hanya mengangguk.

"Inget, pemilik resto ini harus tanggung jawab dan ganti rugi semua" Kata Kinal sambil menahan gatal yang mulai terasa.

Jinan mengangguk paham dan segera menuju meja pelayanan.

Cinta Guru Les Privat Lembar 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang