Part13

20.4K 1K 1
                                    


Resiko punya pacar yang terkenal dengan badboynya, cuek, ganteng dan sok cool itu berat.

-Aria

Baru saja Gara dan Aria menginjakkan kakinya di parkiran. Tiba-tiba saja datang segerombolan cewe menghampiri mereka. Lebih tepatnya sih Gara.

"Makin hari makin ganteng aja"

"Gara ini gue bawain bekal buat lo"

"Gue juga, nih dimakan"

"Ini gue beliin jaket yang limited edition Gar"

"Minta no hp kamu dong"

"Kalau bisa follback instagram aku ya"

Kini nasib Aria sudah sama seperti pembantu di rumahnya Gara. Ialah yang memegangi barang pemberian dari fans Gara dan Gara sibuk mengurusi fans-fansnya yang terkenal centil.

"Resiko punya pacar yang terkenal dengan badboynya, cuek, ganteng dan sok cool itu berat" oceh Aria sambil masih menatap ke arah Gara dan cewe-cewe tersebut.

Entah kebetulan ataupun gimana, tiba-tiba saja Agatha lewat di depan Aria dan membantunya membawa barang bawaan Gara.

Aneh, kenapa dia baik bgt sama gue? Harusnya kita rival, Batin Aria.

Aria yang sudah tak kuat lagi membawa barang-barang pemberian dari cewe-cewe di sekolah pun memilih duduk dan meletakkan barangnya di bawah.

Agatha pun mengikuti kemana arah Aria pergi. Setelah ia meletakkan barangnya, Agatha izin pamit untuk pergi ke kelasnya.

"Kak" sapa Agatha pelan.

"Iya?" tanya Aria dengan nada binggungnya.

"Ini titip buat Kak Gara ya" ucap Agatha lalu menyodorkan plastik berwarna pink dan bergambar hello kitty.

"Ehm btw suruh kak Gara bukanya di rumah aja ya kak, soalnya hadiah yang aku kasih gak sebanding sama yang lain" ucap Agatha panjang kali lebar.

Sebenarnya Aria kepo apa isi di dalam plastik berwarna pink bergambar hello kitty itu. Saingan Aria kini mulai bertambah. Apalagi Agatha sekarang bisa di bilang dekat sama Gara.

"Iya nanti aku kasih" ucap Aria sambil tersenyum ramah kepada Agatha.

Setelah Agatha pergi, sekarang yang ia lakukan adalah bermain dengan ponselnya. Kalau Gara? Masih sibuk dengan cewe-cewe tadi.

Saat Aria tengah sibuk memainkan ponselnya tiba-tiba saja ada yang mencolek bahu Aria dari belakang. Ketika Aria memutarkan badannya ke belakang, ia kaget ternyata Rega lah yang mencoleknya.

"Ih Rega!" teriak Aria kaget.

"Kaget kan lo" ucap Rega sambil tertawa puas.

"Kalau gue mati jantungan gimana?" tanya Aria dengan muka bt nya.

"Yaudah mati aja, gak ada yang sedih juga" ucap Rega ingin membuat Aria kesal.

"Lo ngeselin banget sih" ucap Aria lalu memukul Rega.

"Lah kok gue di pukul sih, aduh" keluh Rega lalu membalas Aria dengan mengelitikkannya.

Aria yang tak tahan geli pun harus berlari menghindar dari tangan-tangan jahil milik Rega. Tanpa mereka sadari, Gara memperhatikannya.

Gara langsung buru-buru menghampiri Aria dan membawanya pergi menuju ke rooftop. Sesampainya mereka disana, Gara mendudukkan pantatnya di pinggir pembatas.

Aria yang tau maksud Gara pun ingin berbicara tapi ia takut jika pacarnya akan ngamuk tidak jelas.

"Maaf" ucap Aria lirih.

"Kenapa minta maaf?" tanya Gara masih memandang polos ke depan.

"Lo marah, makannya gue minta maaf" ucap Aria sambil masih menunduk.

"Jangan nunduk, nanti mahkota lo jatuh" ucap Gara yang kini sudah berdiri di depan Aria.

"Tadi itu Rega" ucap Aria masih sama posisinya tanpa bergerak sedikit pun.

Tak ada jawaban ataupun suara deheman sekali pun dari Gara.

"Maafin dong Gara, lagian kan Rega duluan yang mulai bukan gue" ucap Aria memelas.

"Gak" ucap Gara singkat, jelas dan padat.

***

GARA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang