Ada sesuatu yang terjadi malam ini, aku mengingatmu jauh pada masa lalu. Gila sudah ... saat hati ini tiba-tiba meminta mu untuk tetap temaniku, lalu jelas aku lihat dirimu yang nyata. Mata mu bersinar terkena pantulan rindu yang ada di bola mataku, sedang apa ? Apakah kau sempat mengingat ku minggu ini ? Apa bulan depan kita bisa kembali bertemu ? Katakan bahwa aku akan menemukan mu meski yang sebenarnya kamu tak pernah mencariku, apa kau juga akan setuju jika tuhan mempertemukan kita ? Ku harap kau akan berkata “Ya !” Terimakasih.
Ada yang ingin aku tanyakan . . .
Ada yang mengganggu ku setiap malam, memotong jam tidur ku, melenyapkan mimpi ku, membuat malam ku berantakan dengan sebuah tanda tanya. Ku harap kamu mengerti ... tak ada yang bisa menjadi jawaban nya selain kedatangan mu di depan mataku.Malam menjadi hal yang merepotkan, terkadang aku malas mengakhirinya dengan hanya tertidur, itu akan membuat ku berteman baik dengan tangis, percaya atau tidak aku sering menangis meratapi sebuah cinta, “Hahahaha...” Mulai lah tertawa kau boleh menertawakan ku dengan leluasa, tenang saja aku tak akan marah, hanya saja jika kau lakukan itu aku akan memaksa mu untuk menjadi milik ku “Selamanya.”
Baik ... jika kau bertanya mengapa aku menjadi seorang pemaksa maka aku akan menjawabnya dengan senang hati, dengarkan dengan baik “Semua karena kau, kau sendiri yang membuat ku menimbun sebuah harapan, kau sendiri yang membuat rumah singgah di hatiku hingga akhirnya saat kau tak kembali rumah itu berkata “Aku rindu dia.” Lalu apa yang bisa ku lakukan jika semuanya bertanya, kemana ? Sedangkan aku tidak tahu jawabannya. Entah ...
***
Kini langitpun semakin gelap, tertukis jelas sajak-sajak kerinduan yang menyatu bersama bintang, malam selalu mewariskan wajahmu yang tak ada habisnya ku bayangkan, luka yang pernah ku rasakan hilang begitu saja karena sebuah rindu yang meluap-luap.
Melodi angin malam menghadirkan bayang mu yang sedang tersenyum, kata-kata yang pernah kau ucapakan terdengar begitu saja meski aku mencoba untuk menutupnya, tingkah mu membuat ku ingin tertawa dan menangis, ritual seperti ini lah yang tak pernah membuat ku bosan, entah dimana candunya, hingga berkali-kali aku melakukan ini, selalu saja aku tidak pernah bisa membedakan mencintai dan membenci, semuanya terlihat sama.
Awalnya aku selalu ingin merasakan pelukmu, tertawa karena tingkah konyolmu dan merasakan sentuhan mu kemudian benci mulai merasuki ku, mencingcang setiap bagian tubuhmu, menusuk perutmu berkali-kali, memukul wajah mu seperti yang ku mau, lalu aku akan berteriak memanggil namamu dan bergumam “Aku merindukan mu.”
Semoga ritual rindu ku malam ini tidak pernah memberi kabar padamu, selucu apa aku melakukan itu semua.Berdo’alah agar malam ini aku bisa tidur dengan nyenyak, karena hanya itu yang membuat ku diam, oh ayolah ... aku akan tidur, tidak kah kau mengucapkan selamat malam untuk ku ? Ayo katakan ! Aku menunggunya dan ingin mendengarnya, ata katakan saja kalimat ini,”Selamat tidur, aku menyayangimu jangan lupa besok kau harus bangun karena kita akan kembali bertemu.” Kau bisa mengulangnya ? Haduh ... Sejak kapan kau tidak bisa mendengar ? Ah sudah sudah ! Aku yang salah, baiklah ... aku saja yang mengatakannya, “Selamat malam, selamat tidur ... jangan lupa besok kau harus bangun karena besok kita akan kembali bertemu.” #aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELAMAT TIDUR
Short StoryKini langitpun semakin gelap, tertulis jelas sajak-sajak kerinduan yang menyatu bersama bintang, malam selalu mewariskan wajahmu yang tak ada habisnya ku bayangkan, luka yang pernah ku rasakan hilang begitu saja karena sebuah rindu yang meluap-luap.