Bab 16: kanker leukimia

4.1K 217 4
                                    

Biasakan vote sebelum baca 😊
Happy reading
.
.
.

LANJUT KUY

Semua yang terjadi di kehidupanmu adalah skenario dari tuhan. Jangan mengeluh. Jangan marah. Karena semua itu terjadi di jalurnya masing-masing. Ada kalanya engkau bahagia. Ada kalanya engkau bersedih

Jadi janganlah engkau berprasangka buruk pada tuhan karena telah merencanakan hal-hal itu untukmu

*
"Suci" panggil Adit lembut pada Suci yang masih terus menatapnya

"Apa" jawabnya masih melihat Adit

"Kamu masih ingat yang aku katakan tadi pagi di rumah pohon?" Tanya Adit

"Apa?" Ucap Suci mencoba mengingat

"Will you mery me" ucap Adit menatap lekat wajah Suci dari bawah

Suci diam. Kalau boleh dibilang ia juga menyukai Adit tapi ia belum sampai tahap mencintai Adit. Dan mereka juga baru bertemu kembali

"Suci" panggil Adit lagi menyadarkan Suci dari lamunannya

Suci mengerjapkan matanya beberapa kali dan kembali menatap Adit

"Dit..." Adit memotong ucapan Suci

"Kamu ragu" Tanya Adit dijawab Suci dengan anggukan

"Aku mau cerita. Boleh?" Tanya Adit

"Boleh" jawab Suci

"Pernah ada seorang laki-laki. Dia itu sangat cuek, dingin dan ngomongnya irit banget tapi dia jadi berubah sebaliknya dia jadi perhatian, hangat dan kadang jadi bawel. Kamu tau hanya orang yang dia sayangi yang bisa rubah dia jadi perhatian,hangat dan bawel. Awalnya yang dapat perhatian itu hanya orang tuanya tapi..." Adit menggantungkan ucapannya melihat reaksi Suci

"Tapi suatu ketika dia bertemu dengan seorang perempuan. Perempuan itu berbeda dari kebanyakan perempuan, perempuan itu judes banget tapi itu yang buat laki-laki itu tertarik. Pada saat keduanya mulai dekat si perempuan pergi entah kemana. Karena itu kondisi si laki-laki jadi drop ya memang kondisi si laki-laki memang lemah tapi waktu itu dia sampai jatuh sakit untuk yang pertama kalinya. Mungkin..."

"Silaki-laki itu kamu? Dan si perempuan itu aku?" Pertanyaan Suci memotong ucapan Adit

Adit mengangguk "ya"

"Lanjut" ucap Suci

"Kirain udah" pancing Adit

"Lanjut Adit!" Ucap Suci penuh penekanan

"Ok"

"Setelah lama berpisah mereka kembali bertemu. Di pertemuan pertama di bandara..." Suci kembali memotong

"Kapan?" Tanya Suci

"Beberapa minggu yang lalu. Si perempuan melamun sambil jalan hingga tanpa sengaja menabrak si laki-laki. Kamu ingat?" Jawab Adit diakhiri tanya

"Umm" pikir Suci dengan jari tangan mengetuk dagu

"Iya aku ingat. Lanjut"

Pertemuan kedua waktu di kantor milik keluarga si perempuan. Cie yang waktu itu malu" jelas Adit diakhiri godaan

"Ih aku tidak malu kok" bela Suci

"Pertemuan ketiga waktu di kafe. Oh iya setiap pertemuan itu kamu pasti nabrak aku. Sengaja ya?" Ucap Adit kembali menggoda Suci sehingga membuat semburat merah muncul di pipi Suci

Takdir Cinta Yang Tertulis (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang