Bagian Enam Belas🍭

226 25 0
                                    


🐼🐼🐼

Seperti biasa setiap pagi Rani selalu memakaikan dasi ke kerah baju Dirga, Dirga tersenyum seperti biasa menatap Rani yang fokus pada objek nya.

"Udah, Mas."

"Sayang, kamu jangan ketus gitu dong aku kan udah jelasin, aku minta maaf ya, ya? Maafin ya?" mohon Dirga

"Udah aku maafin, Mas." Rani mendongak menatap Dirga datar.

"Mata-mu itu loh buat aku kesel"

"Emang kenapa mata-ku?" tanya Rani semakin berjinjit mensejajarkan tinggi mereka.

Dirga terkekeh memegang kedua pundak Rani dan menekan kebawah kemudian dia ikut menunduk mensejajarkan tinggi mereka.

"Kita dekat, tapi jauh." Dirga tersenyum memaksa.

"Mas berangkat dulu sayang, jaga anak-anak ya."

Dirga mengecup bibir Rani dan kening Rani. "aku berangkat, Ran." katanya sambil membawa tas kerja nya sendiri.

Rani tertegun karna sikap Dirga, ah Dirga jadi marah padanya.

"Maaf, Mas." gumam Rani tak berniat mengejar Dirga yang merajuk.

🐼🐼🐼

Di lantai bawah Nabila membereskan segala mainan anak-anak yang berserakan ntah dimana.

Rani tersenyum kecil menatap Nabila yang sedang ngedumel sendiri, sementara dia menggendong anak Nabila.

"Seneng banget kayak nya Ran liatin aku susah kayak gini." sindir nya

Rani tertawa sambil tangan nya mengelus punggung anak nya Nabila.

"Ran, bentar lagi anterin aku pulang ya? Mas Taha hari ini pulang dari Samarinda aku juga udah mulai kerja besok."

"Iya kak Bil, mumpung mereka lagi pada tidur." Rani melirik El dan Sinan.

Rani melirik jam tangan nya, sebentar lagi jam makan siang tapi Nabila ingin minta antar sedangkan dia mau ketemu dengan Lia.

"Sekarang aja gimana kak? Soalnya aku mau keluar nanti."

Nabila tampak berpikir, "hmm yaudah deh yuk aku juga mau nyiapin makan buat suami ku tercintah."

Rani langsung tertawa renyah mendengar nya. "iya-iya suami tercinta mah"

🐼🐼🐼

Suasana mobil yang Rani kendarai sunyi, tak ada obrolan sama sekali di antara dia dan Nabila.

Nabila berdeham kemudian memecahkan keheningan.

"kamu suka kangen gak sih Ran, sama masa-masa kita dulu?"

Rani menoleh sekilas, "maksut nya kak?"

Nabila memaksa untuk tertawa. "kita kayak dua orang yang baru kenal, nggak mencerminkan kalo kita udah kenal lama."

Rani menghela napas panjang.  "aku kangen deh Ran, saat-saat kita main bareng berdua cerita-cerita tentang Dirga sebelum kita sibuk dengan laki dan anak kita."

"tapi semua nya perlahan berubah sejak kita udah punya kehidupan masing-masing, apalagi sejak kamu punya Shanza. Udah males aku kerumah kamu. Kalo bukan ada Aunty Azizah sama Aunty Nanda aku gak mungkin bela-belain buat cuti kerja."

Rani hanya terdiam, "sadar gak sih Ran aku ngelakuin ini karna aku udah anggap kamu adik aku sendiri? Aku belain kamu di depan suami kamu sendiri? Dirga memang pantas mendapatkan semua ini, tentang sikap aku ini."

Story Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang