Story Of My Life

Bagian Delapan Belas versi Indo

Sebelum nya aku mau ngucapin Happy Eid Adha.
Bagi yang menjalankan😊❤

Btw kalian kurban? Atau kurban perasaan? Aelah udeh gausah jawab gue tau:) *jayus a*j :v

So im sorry guys, kemaren ke asikan nulis sampe lupa translate nya😂

Dan sekarang aku update
Bagian Delapan Belas versi Indo. Tenang, aku juga bakal update part sembilan belas. Uhuy gatu? Dapet double update:")

🐼🐼🐼

Dirga baru saja keluar kamar mandi, dan terkejut melihat Rani yang terduduk dan mebenamkan wajah nya di kedua lutut nya.

"Sayang kamu kenapa?" teriak Dirga langsung menghampiri.

"Sayang. Ran jangan buat aku takut kamu kenapa?"

Perlahan Rani mendongak menatap Dirga dengan tatapan kecewa.

"Ini apa Mas?"

Dirga mengernyit bingung saat Rani memberikan jas nya.

"Ini jas aku sayang, kenapa?"

"Bukan jas nya Mas! Tapi iniii" teriak Rani menunjuk-nunjuk noda merah di kerah jas nya.

Dirga membulat kan matanya sempurna, hampir saja dua bola itu seperti keluar.

"Kamu selingkuh kan Mas? Iya kan? Kamu jahat Mas, kamu jahat" Rani memukul-mukul Dirga pelan.

Dirga hanya terdiam seperti orang bodoh "sayang, aku nggak selingkuh sayang. Lagian aku selingkuh sama siapa? Kamu percaya kan sama aku Ran?"

Rani semakin menangis, bukan pura-pura seperti tadi tapi menangis beneran melihat mata Dirga berkaca-kaca.

Maafin aku Dirgaaa

"Kamu jahat Mas, jangan sentuh aku, jangan sentuh aku"

Dirga langsung memeluk Rani sangat erat. Sumpah demi apapun dia tidak selingkuh lagian dia juga selingkuh dengan siapa? Kecuali Rani ada dua.

"Ran dengerin Mas Dirga ya.. Aku gak akan selingkuh kecuali Tuhan nyiptain kamu lebih dari satu, Ran"

Rani hanya terdiam karna ucapan Dirga membuat nya merasa bersalah, tapi otak nya bekerja lebih cepat dengan rencana awal.

"I hate Mas Dirga"

🐼🐼🐼

Rani bulak-balik membenarkan posisi tidurnya, ah dia tidak bisa tidur jika Dirga tidak di samping nya. Di lihat nya Dirga yang rebahan di sofa kamar, ya setelah kejadian tadi Rani memaksa Dirga tidak boleh satu ranjang dengan nya.

Rani bangkit berdiri, pelan-pelan dia berjalan agar Dirga tidak menyadari keberadaan nya.

Rani terdiam melihat cairan bening masih tersisa dari sudut mata Dirga.

Rani terduduk lemas di lantai begitu saja di samping Dirga, di tatap nya wajah Dirga, Rani menghapus sisa-sisa air mata dari sudut mata Dirga.

Tangan Rani turun mengelus pipi Dirga, kemudian ke rahang Dirga.

"Maafin aku Mas Dirga"

Rani menangis tanpa suara mengelus pipi Dirga. Rani mendekatkan wajah nya pada wajah Dirga, tepat saat ingin mencium bibir Dirga, pria itu membuka matanya sontak saja Rani langsung memundurkan wajah nya, namun kepala nya di tahan lengan Dirga.