PROLOG.
Seorang wanita cantik dengan rambut yang dibiarkan digerai keluar dari gerbang kampusnya. Ia menggosokkan kedua tangannya untuk memeberikan rasa hangat pada tubuhnya yang terasa dingin membeku saat ini. Ia berdecak saat mengetahui kebodohan dirinya yang selalu lupa dan juga malas untuk mengenakan mantel.
Baju tebal yang ia kenakan tidak bisa melindunginya dari udara dingin yang terasa mencekam. Bibirnya kini membiru, wajahnya memucat, tangannya terasa dingin, mulutnya bergetar menggigil. Ia memeluk tubuhnya dengan tangannya sambil terus menunggu bus yang juga belum datang sejak tadi.
Ia mengedarkan pandangannya, jalanan ini lenggang, tidak ada orang yang berlalu lalang dan membuatnya semakin takut jika ia akan mati kedinginan disini. Ia terus saja meniup telapak tangannya untuk menyalurkan rasa hangat.
Semua temannya sudah pulang sejak tadi, jika saja ia tidak mampir untuk membaca buku diperpustakaan terlebih dahulu mungkin saat ini nasibnya tidak akan malang seperti ini. Samar-samar ia mendengar suara gelak tawa yang perlahan mendekat kearahanya.
Segerombolan lelaki itu menatapnya dengan tatapan bingung yang menetralisir. Kemudian salah satu dari segrembolan lelaki itu melepaskan mantel yang digunakan untuk menutupi tubuhnya,
Ia sempat tersenyum tipis kepada lelaki itu sebelum matanya terasa sangat berat dan semuanya berubah menghitam.Ia mencoba membuka matanya secara perlahan, kepalanya saat ini terasa pusing. Setelah matanya membuka secara sempurna ia sekarang tahu jika dirinya sedang berada dirumah sakit.
“Apa kau telah sadar?” Tanya salah satu lelaki yang wajahnya sangat cantik.
“Hey, lihatlah wanita ini telah sadar.” Ujar temannya riang. Senyum lelaki itu mengembang seperti adoan kue.
Ia mengedarkan pandangannya dan menatap ada dua lelaki yang sedang duduk tenang tanpa membuka suara sedikitpun.
“Apakah kalian yang membawa aku kesini?” Mereka mengangguk dengan senyumnya, terkecuali dua lelaki yang sejak tadi tetap tenang seolah masih senang dengan diamnya.
“Siapa namamu?” Tanya lelaki yang berwajah cantik itu. Ia memang lelaki hanya saja wajahnya terlihat sangat cantik dan juga imut.
“Rain,”
Ya, namanya Rain. Berkuliah di Korea yang terkenal dengan K-POP dan juga Dramanya. Seluruh penjuru negarapun tahu tentang negeri Ginseng ini.
“Rain?” Tanya lelaki yang disebelahnya yang sedari tadi terus saja tersenyum. Rain mengangguk mengiyakan.
“Apa kau kenal kami?” Tanya lagi lelaki yang berparas cantik itu, Rain mengangguk semangat dan mencoba untuk duduk karena merasa sudah sedikit baik.
Tentu Rain mengenal mereka, sekelompok lelaki yang berparas tampan dan membuatnya banyak yang mengidolakan termasuk juga dirinya. Mereka memiliki keahlian dalam bidang menyanyi dan juga dancenya yang sangat terkenal dan mampu mebuat siapapun terhipnotis saat melihatnya.
Tak hanya dari dalam kampus yang menggemarinya bahkan dari luar negri juga banyak yang mengidolakan mereka. Dan itu juga yang membuat Rain ingin kuliah di Korea. Bisa saja ia meminta kedua orang tuanya untuk menguliahkannya diuniversitas terbaik didunia karena orang tuanya yang kaya raya, tetapi Rain tidak berminat.
Senyumnya kedua lelaki itu semakin merekah saat tahu jika wanita dihadapannya ini mengenalnya. “Bisa kau sebutkan nama kami?”
Rain tersenyum, “baiklah. Tapi apa imbalan untukku?”
Wajah senang dari kedua lelaki ini berganti dengan ekspresi bingung.
“Kau bisa meminta apapun dari kami,”ucap lelaki tinggi itu.Rain semakin tersenyum, “baiklah aku akan memikirkannya nanti.”
“Sekarang bisa kau sebutkan siapa nama kami?”
Rain menatap kedua lelaki yang dihadapannya ini dengan senyum yang merekah.
“Kau yang cantik, nama kau Baekhyun.”
Lelaki tinggi yang dihadapannya ini tertawa sambil memukul-mukul keapada Baekhyun. Itu memang kebiasaanya jika tetawa. Kedua lelaki yang tadi hanya diam sekarang mengulas senyum tipis dan membuat Rain semakin terpesona. Baekhyun hanya memajukan bibirnya dan tentu saja itu membuatnya tambah imut.
“Ahaha, kau memang sangat cantik Baek.” Ujar lelaki tinggi itu dengan tawa yang belum mereda.
Meskipun Baekhyun terlihat cantik namun jangan salah, jika ia bernyanyi suaranya sungguh indah. Ia juga bisa bernyanyi dengan nada tinggi.
“Kau yang bertubuh tinggi seperti jerapah dengan telinga lebar, kau bernama Chanyeol.”
Lagi-lagi gelak tawa terdengar, saat ini bukan Chanyeol yang tertawa melainkan Baekhyun yang tertawa terbahak-bahak.
“Bukankah lebih baik dibilang cantik daripada mirip jerapah Yeol?” Tanya baekhyun masih dengan tawanya.
Rain mengedarkan pandangannya kepada kedua lelaki yang sejak tadi diam namun kini mulai mengulas senyumnya.Rain mengedarkan pandangannya kepada kedua lelaki yang sejak tadi diam namun kini mulai mengulas senyumnya.
Tangan Rain menunjuk kepada lelaki yang duduk dibangku sebelah kanan.
“Kau, yang paling pendiam dan menyeramkan. Nama kau Kyungsoo. Ku beri tahu, jika dinegara ku, Kau sering dipanggil Ucok.”
Semuanya menatap Kyungsoo mantap lalu tak lama gelak tawa terdengar lagi.
“Ahaha, dia memang sangat menakutkan.” Tunjuk Chanyeol kepada Kyungsoo dan membuat yang ditunjuk mengendus napas kesal.
Kali ini Rain menatap lelaki yang sedari tadi diam dan duduk disamping Kyungsoo. Tubuh lelaki itu sama tinggi seperti Chanyeol, hanya saja lelaki itu berkulit putih, hidungnya mancung dan juga dadanya bidang. Membuat siapapun ingin bersandar didadanya yang terlihat nyaman.
“Kau yang paling muda, kau juga yang terlihat seperti yang paling tua diantara kalian karena tingginya dan sikapnya yang cool itu. Kau adalah anak ayam yang sangat lucu dan imut. Nama kau Sehun.”
Semuanya tertawa saat mendengar kata anak ayam yang diucapkan Rain. Sehun tersenyum malu-malu dan membuat jantung Rain berdegup sangat kencang. Ada apa dengam dirinya? Mengapa jantungnya tiba-tiba berdegup sangat kencang?
“Dia adalah maknae. Tapi ku sarankan kau tidak boleh tertipu oleh penampilannya. Karena meskipun ia paling muda tapi ia yang sangat suka menistakan para hyung.” Jelas Baekhyun.
Rain tersenyum mendengarnya, sungguh sangat imut. Melihat sehun seperti sedang mimpi. Seseorang yang selalu Rain idamkan kini tersenyum malu-malu dengan sangat imut. Jantung Rain kini semakin tidak karuan rasanya.
Notes:
Cerita ini aku ubah tapi judulnya masih sams kok. Cuman alur sama pemeran ceweknya aja yang diubah.Happy reading❤
KAMU SEDANG MEMBACA
MY IDOL is MY BOYFRIEND
Fanfiction(WARNING CERITA TELAH DIUBAH.⚠️) Awal kisahnya adalah disaat Rain diselamatkan oleh sekelompok lelaki yang sangat terkenal, tak hanya dikenal dikampusnya tetepi dikenal juga oleh berbagai negara. Apalagi saat melihat ketampanannya dan juga kehebatan...