Sing for you- EXO 🎶
Rain membereskan barang-barang yang berada dirumah sakit. Setelah dirawat satu malam akhirnya ia bisa pulang. Rain hanya terkena hipotermia ringan. Suhu tubuhnya yang tadinya sangat panas kini sudah normal, meskipun tubuhnya terasa sedikit lemas.
Rain tidak sendiri, ia ditemani oleh Sehun. Awalnya tadi Chanyeol, Baekhyun dan juga Kyungsoo ingin ikut mengantar namun tiba-tiba mereka ada urusan mendadak.
Bersama Sehun membuat Rain canggung. Meskipun semalaman ia menemaninya namun tetap saja rasanya canggung terlebih karena tidak ada Chanyeol dan Baekhyun sang pencair suasana. Semalam mereka mereka menjaganya hingga tidak tidur, padahal Rain sudah menyuruh mereka untuk pulang namun mereka enggan karena merasa khawatir jika meninggalkannya. Padahal Rain hanya kedinginan.
"Apa kau sudah memastikan semuanya tak ada yang tertinggal?" Tanya Sehun lembut dan cadel.
Sehun memang cadel, namun itu malah membuat suaranya terkesan menjadi sangat imut dan gemas.
Rain menggeleng. Toh ia tidak membawa barang apapun, paling hanya tas yang isinya buku itu juga tidak ia keluarkan.
"Yasudah, ayo kita pulang." Ajak Sehun hangat.
Rain berjalan pelang-pelan karena tubuhnya terasa sangat lemas. Sehun menoleh saat mengetahui Rain jalan dengan sangat lemas. Sehun berjongkok dihadapan Rain dan membuatnya menatap bingung kearah Sehun.
Merasa Rain hanya diam sambil menatapnya bingung, Sehun menarik lengan Rain untuk mendekat. Lagi-lagi Rain hanya bingung kepada Sehun.
"Naiklah kepunggung ku,"titah Sehun dan membuat Rain menjadi tambah bingung.
"Tubuh kau masih lemas, jadi aku akan menggendong mu." Perejelas Sehun namun wajahnya datar.
Rain mengedarkan pandangannya karena merasa semua orang memperhatikannya. Baru saja Rain hendak menolak namun Sehun telah menariknya kedalam gendongannya. Mata Rain terbelakak, Rain bisa melihat wajah tampan Sehun dengan jarak yang sangat dekat. Jantunya semakin berdegup kencang. Belum lagi saat tahu jika dirinya dan Sehun ditatap oleh banyak orang.
Rain juga bisa merasakan deru napas Sehun yang hangat dan membuat pipi Rain merona merah.
Sesampainya diparkiran mobil rumah sakit. Parkiran tampak sepi meskipun banyak mobil tapi tak ada orang hanya ada dirinya dan Sehun saja. Sehun mendudukkan Rain didalam mobil, yaitu duduk dibangku paling depan disamping kemudi mobil.
Sehun memakaikan dirinya seatbelt dengan pandangan tertuju kedepan. Rain bukannya menggunakan seatbelt, ia justru sibuk memandangi Sehun yang selalu saja membuat jantungnya berdegup kencang.
"Pakai sabuk pengaman kau," suruh Sehun tetap dengan pandangan kedepan.
"Neh?"
Sehun menghela napasnya lalu menatap Rain dengan datar. Sehun memringkan badannya dan mendekat kearah Rain. Rain terkejut dan sangat benar-benar terkejut, pikiran yang seharusnya tidak ada diotaknya kini terus terbanyang. Rain sontak menutup matanya saat lagi-lagi napas Sehun mengenai leher kirinya. Sehun tidak akan berbuat macam-macamkan kepadanya? Atau Sehun memang berniat melakukan sesuatu kepadanya.
Sehun menjauhkan tubuhnya dari wanita dihadapannya ini dan kembali duduk ditempatnya semula.
Rain membuka matanya pelan-pelan lalu saat melihat Sehun sudak kemabali duduk ia menghela napas lega. Rain tersentak sedetik kemudian saat tahu jika Sehun tidak melakukan sesuatu kepadanya. Kemudian Rain menoleh kesamping kanan saat sadar sehun hanya memasangkan seatbelt kepadanya. Ah pasti karena terlalu banyak menonton drama Korea ia jadi geer seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY IDOL is MY BOYFRIEND
Fanfiction(WARNING CERITA TELAH DIUBAH.⚠️) Awal kisahnya adalah disaat Rain diselamatkan oleh sekelompok lelaki yang sangat terkenal, tak hanya dikenal dikampusnya tetepi dikenal juga oleh berbagai negara. Apalagi saat melihat ketampanannya dan juga kehebatan...