Lisa menghapus jejak air mata yang masi tertinggal di pipinya. Ia baru saja menangis karena rasa bahagianya bisa kembali ke rutinitasnya.
Gedung YG masih seperti biasanya.
Ah, memangnya apa yang ia harapkan? Perubahan gedung yang signifikan? Sepertinya tidak mungkin.
Baru beberapa langkah ia melihat seonggok laki-laki jangkung yang sangat jarang mengunjunginya saat dirumah sakit.
"halo oppa!!"
"ndee?"
"oppa kemana saja? Tidak pernah mengunjungiku? Jahat sekali!! apa kau masih menganggapku sebagai dongsaengmu? Rasanya tidak!!"
"lisa-yaa.. kau tau? Putus cinta membuatku tak pernah keluar dorm"
Rasanya mengingat ucapannya membuat Lisa terpingkal sendiri.
"oppa!!" seru Lisa yang baru saja masuk kedalam gedung YG.
Seseorang yang ia panggil menatapnya dengan mata membulat. Tanganya juga sengaja menutup mulutnya yang menganga.
"lisa?" Seunghoon mengerjapkan matanya sesekali.
"ndeee, oppa annyeong!" sapa Lisa seraya menghampiri Seunghoon.
"a-annyeong, kau sudah baik-baik saja?" tanya Seunghoon yang kini sudah merangkul Lisa untuk berjalan bersama.
"sudah, aku sudah sangat sehat untuk mengalahkan oppa!!" seru Lisa dengan tawa yang mengembang.
"aigoo.. calm girl! Oppa masih belum terkalahkan" Goda seunghoon yang kemudian mencubit pipi Lisa dengan sebelah tangannya.
"oppaaaa!!!!" rintih Lisa.
"hehehe, kiyowo" balas Seunghoon.
"oppa, aku akan ke ruang latihan dulu yaa" pamit Lisa.
"kenapa buru-buru?" jawab Seunghoon.
"oppa tau kan.." jelas Lisa tertahan. "sebentar lagi kami akan di debutkan" bisik Lisa.
"aahhh... baik, aku tunggu ya debut kalian!" seru Seunghoon dengan suara yang pelan.
Lisa hanya menganggukkan kepalanya. "aigooo.. noemu Kyeopta" seru Seunghoon yang kemudian mencubit pipi Lisa dan kemudian berlari pergi.
"OPPA!!!" rengek Lisa.
"aish, ada apa dengan adik oppa yang satu ini?" tanya Mino yang kini sudah berdiri disebelahnya.
"Seunghoon oppa!!" Adu Lisa.
"sudah, sudah ayo kita naik. Hari ini kau perlu latihan kan?" tanya Mino yang kemudian hanya dibalas anggukan oleh Lisa.
Keduanya berjalan bersama menuju ruang latihan, sesekali rengekan Lisa terdengar karena ulah Mino.
Sepertinya hidup Lisa memang di takdirkan dikelilingi dengan manusia-manusia jahil dan menyebalkan.
"sudah siap latihan lagi?" tanya mino.
"sudah" jawab Lisa mantap.
"ingat.." "hubungi oppa saat aku merasa sakit dibagian manapun" potong Lisa membuat Mino sedikit terkekeh.
"baik. Baik.. aku akan pergi ke studioku sebentar nanti aku akan kembali kesini" kata Mino sambil mengusap puncak kepala Lisa.
Krieeet
Studio ini masih terasa sama, mixer yang berjejer rapi.
Dan sesuatu menyedihkan.
"hah?" tanya Lisa pada dirinya sendiri.
Otaknya mencari hal apa yang terjadi di sudut ruangan. Sesuatu yang menyedihkan, sesuatu yang membuat dadanya terasa sesak.
Lisa melangkahkan kakinya perlahan.
Semakin masuk kedalam studio yang sudah lama ia tinggalkan.
"Halo" sapa seseorang di ambang pintu.
Lisa mengerjapkan matanya sesekali, memastikan jika laki-laki di hadapannya benar-benar menyapanya.
"Hmm..Kau mengenalku?" tanya Lisa hati-hati.
Entah kenapa malah pertanyaan seperti itu yang ia lontarkan.
"Tentu" jawab laki-laki di hadapannya. Senyum terkembang di wajahnya. Sesekali ia menyisir rambutnya dengan jari-jarinya.
"Dengan baik?" tanya Lisa lagi.
Entah kenapa juga lisa merasa alki-laki di hadapannya benar-benar tak asing. Hanya saja Lisa tak tau siapa.
"Aku mengenalmu dengan sangat amat baik" jawabnya dengan lebut.
"Ah baiklah" jawab Lisa seadanya. Matanya masih menekuni tubuh laki-laki dihadapannya, mencari tau siapa laki-laki yang berkata ia mengenalnya sangat baik.
"Selamat datang dan selamat bertemu kembali Lisa" celetuknya sedikit malu-malu.
Kulihat ke sekelilingku.
Ah kehadirannya membuah tempat ini benar-benar terasa asing bagiku.
"LI..." seruan Mino terpotong saat melihat siapa yang ia lihat di dalam studio bersama Lisa.
"annyeong hyung" sapanya.
"oppa, kau menegenalnya?" tanya Lisa pada Mino. Yang kemudian tersadar jika pertanyaannya bisa saja menyinggung laki-laki yang sampai sekarang tidak ia ketahui namanya. "a-ah.. mian" tambahnya.
"tidak apa, kau mungkin memang sulit mengenalku" balasnya.
Mata Lisa beralih pada Mino, mengisyaratkan untuk memberi tau siapa laki-laki ini.
"a-ah.. dia B.I, leader iKON" jelas Mino dengan gagap.
"aisssh.. oppa ini kenapa jadi gagap begitu" ledek Lisa membuat dua laki-laki di hadapannya tertawa canggung. "ah, senang mengenalmu BI-ssi" tambah Lisa yang kemudian membungkukkan tubuhnya.
"aku yang lebih bahagia bisa mengenalmu lagi lisa" balas BI.
Di sampingnya Mino hanya meliriknya.
"oppa!!! kau ini kenapa?!" tegur Lisa.
"a-ani.. aku kenapa" balas Mino " tapi Lisa, apa kau benar-benar tidak mengenalnya?" tanya Mino dengan wajah serius.
Hanbin disebelahnya tak bisa menyembunyikan wajah kagetnya, ia tak mengantisipasi keadaan seperti ini.
"tidak, memangnya kita pernah bertemu BI-ssi?" tanya Lisa dengan wajah polos.
Lutut hanbin lemas seketika, ia tak tau apa yang haru ia jawab. Dan lagi, wajah lisa yang menggemaskan membuyarkan semuanya.
"haish.. kau ini memang pelupa, kalian kan dulu sering berlatih bersama" timpal Mino.
"benar begitu oppa?" tanya Lisa pada Hanbin. "ngomong-ngomong tidak apa kan jika aku memanggilmu oppa?" tambah Lisa.
Hanbin sekuat tenaganya menahan diri, dadanya sesak seolah oksigen di sekitarnya habis diserap Lisa.
"tidak apa" balas Hanbin lirih.
Setidaknya, Lisa mulai mengenalnya.
Dari ekor matanya Hanbin melihat Mino yang tersenyum lega.
Terimakasih sudah kembali, Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT ME | HANBIN X LALISA
Short Story"membencimu adalah kelebihanku, Kim Hanbin" sequel dari "ABOUT YOU"