Seperti yang terlihat! Aku Freya, inilah aku, sikap ku terkadang berubah ubah tanpa ku sadari, sikapku berubah Ceria, dingin Dan terlebih lagi aku terkadang terlihat rapuh karena perubahan itu.
Yaps! Inilah aku, satu satunya gadis yang berusaha normal tapi terkadang kenormalan itulah yang tak bisa kukendalikan. Bisa saja aku berubah disaat yang tidak tepat, dan sahabat ku Vivi satu satunya paling mengerti sikapku yang terkadang seperti diporandak porandakan puting beliung.
Sikapku ini terjadi akibat kejadian masa laluku, 5 tahun yang lalu. Dan aku masih menyalahkan dia, yang faktanya gak nyata bagiku, yang telah membuatku terperangkap dalam keadaan seperti ini. Mengubah kehidupanku dan kepribadianku, hampir seutuhnya, kehilangan jati diriku yang sebenarnya.
****Freya pergi keluar kafe meninggalkan vivi, kevin dan ryan
Ryan Mulai bangkit dari duduknya untuk menyusul freya
"jangan Ka!" protes vivi
Membuat ryan mengangkat satu alisnya
"gozila, kenapa lo tahan ryan buat nyusul sahabat lo sendiri?"tanya kevin
Vivi mulai bingung menjelaskan bagaimana atau darimana.
"Emm... Gimana ya jelasinnya." vivi menarik dan menghembuskan nafasnya berharap apa yang ia lakukan tidak membuat freya kecewa
"ka ryan duduk dulu , freya gak akan kemana mana, sungguh!"jelas vivi
"maksud lo Apa si goz?"tanya Kevin.
Ryan mulai duduk dan Vivi menceritakan sikap freya ke kevin dan ryan
"jadi,gitu Ka... Freya memiliki kekurangan dengan sikapnya yang kadang berubah ubah tanpa dia duga, yah...sama seperti sekarang ini, dia sulit menyesuaikan dirinya, aku sendiri juga gak tau" jelas vivi.
Terlihat wajahnya mulai menahan isak, kevin berpindah tempat duduk disamping Vivi.
Air matanya mengalir, kevin merangkul vivi untuk menenangkannya
"goz, lo jangan nangis, kami mengerti Ko', udah nih gw kasih sandaran bahu buat lo, jangan nangis ya!" pinta Kevin,
Ryan masih diam kaku, dia sedang memikirkan suatu hal, dan kini raut wajah nya terlihat sedih.
"kk boleh menyusulnya, tapi kk jangan sampe merusak suasana hatinya" jelas vivi
Ryan mengangguk, mengerti. Lalu, pergi keluar menyisakan Kevin dan Vivi saja.
*****
Freya duduk di sebuah taman dekat kafe yang terdapat kursi panjang disana. pemandangannya pun terlihat cukup indah untuk menghibur hatinya.
Apalagi diangkasa terlihat bintang yang bertaburan diatas sana, ditambah angin sepoi sepoi malam yang mendukung suasana. terasa sunyi senyap. dan itulah yang freya suka untuk melupakan kejadian masa lalu nya.
Freya mulai memejamkan matanya
'wahai bintang diangkasa! Aku freya yang sejak kecil menginginkan mu. menginginkan bintang jatuh untukku dan akan ku pastikan, bintang itu hanya untukku. Tak ada orang lain! Ya itulah Impian kecil ku.' batin freya.
Air mata terjatuh setetes dari mata freya, dan seseorang menyentuh setetes air Mata itu, reflek membuat freya membuka matanya, dan mendapatkan pemuda yang tak asing buatnya, ryan
"Ka Ryan?" reflek freya mengusap pipinya yang tadi terasa setetes air matanya terjatuh.
Kemudian, Ryan duduk di samping Freya dan menatap kearah bintang, bersikap seolah tidak terjadi apa apa.
"Ka, maaf tadi aku pergi. Ah, pasti aku mengacaukan semuanya ya? tidak tau Kenapa, aku tadi ingin sendiri!" jelas freya
Ryan menggeleng "semua baik baik saja."
"makasih ka" ujar freya tersenyum mengarah ryan
Kemudian, tiba tiba ryan melantunkan sebait lagu
Terakhir kutatap mata indah mu
dibawah bintang bintang
Terbelah hatiku antara
cinta dan rahasiaFreya mendengarkannya, dan masih menatap ryan sedikit tersenyum.
"suara kk bagus yah" puji freya
Ryan tersenyum, "jadilah dirimu sendiri, freya. Akan banyak kejutan yang akan menantimu diluar sana" Jelas Ryan
Seketika senyum yang terhias di wajahku menghilang karena ucapan Ryan. ucapannya mengingatkanku pada seseorang yang pernah ada dihidupku. Mengapa aku merasa ucapannya seperti... Ah!, itu sudah berlalu, untuk apa aku terus mengingatnya? Let's forget it.
Kemudian, Freya mengalihkan pembicaraan "Ka,indah ya bintangnya!" seru freya menatap angkasa
Ryan pun mengikuti arah mata freya lalu tersenyum
"sangat indah"seru Freya
"do you like star?" tanya ryan menatap freya
Freya kembali menatap ryan dengan senyuman manis yang dapat melelehkan hati orang yang melihatnya
"very, very like it" seru freya tersenyum
Angin menghembus lebih kencang pertanda sudah mulai malam. Tanpa ba-bi-bu, Ryan menarik tangan Freya, dan berniat kembali ke kafe tadi. Melihat tindakan dadakan Ryan membuat Freya menjadi salah tingkah, salahkan saja jantungnya yang kini tidak bisa diajak kompromi, bahkan mataku tidak berhenti menatap kearah Ryan.
Sampai akhirnya langkah kaki Ryan terhenti,dan sepertinya ini bukan tempat kafe yang ingin kami tuju, Melainkan tempat boneka-boneka dipajang.kemudiam Ryan melangkahkan kakinya ke boneka itu, tapi aku tahan tangannya sehingga membuatnya kini menghadapku
"untuk apa kesana?ka--" tanya Freya.terpotong karna ryan sudah menariknya mendekati boneka boneka itu.
"Ka kita ngapain kesini?, nanti vivi dan ka kev--"tanya freya,dan lagi lagi kata katanya terpotong
"sussst..." ryan mendekati jari telunjuknya kebibir Freya. Dan membuat freya terdiam menatap ryan
"Diam dan carikan boneka untuk kaka!" titah ryan
Freya terdiam berpikir keras "tunggu Ka... Aku berpikir dulu. Sejak kapan kk suka boneka? " tanya freya dengan polosnya
"Cari saja" protes ryan yang membuat freya mengangguk mengerti
"cepat! Atau...--"terpotong
"tunggu ka, kk nyuruh nyuruh aku cari boneka sebanyak ini, bahkan aku sendiri saja tidak tau kk gimana, dan sukanya Apa?"protes freya
"Carikan saja! Gak usah protes" jelas ryan, menatap Freya dengan tajam
Freya yang mulai takut kena Marah Ryan pun mengikuti perintah Ryan mencari boneka yang menurutnya bagus.
5 menit berlalu ...
"udah?" tanya ryan yang sedari tadi juga ikut melihat lihat boneka
"aku tidak menemukannya ka, kk sabar ya aku akan mencarinya" ujar freya meyakinkan
Ryan pun hanya mengangguk dan mencari lagi
2 menit berlaluFreya pun matanya mengarah ke suatu boneka Beruang yang ditangannya memegang sebuah bintang
Begitu juga ryan menemukan boneka yang menarik hatinya"wah bagus sekali bonekanya,aku sangat suka, aku harus cepat cepat mengambilnya sebelum ada orang lain" batin freya
Freya dan ryan mengambil boneka itu dengan cepat
Dan hap....
+ikutin terus ya:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Mimpi dan Dia
RandomFreya, seorang gadis yang memaknai semua hal dengan kata bintang.. Hatiku seperti halnya angin terkadang berubah tidak tentu arahnya, terkadang aku tak mengerti tujuanku? yang aku tau, aku hanya tidak ingin merasakan bimbang dan bayangan yang mengh...