Ketika umurku diusia 3tahun, aku sudah merasakan dahsyatnya kehilangan seseorang yang berarti dalam hidupku..
Iya dia adalah Papahku.. Dia Rembulanku..
Pada masa itu papahkuu, melakukan aktivitas seperti bangun pagi, sholat subuh berjamaah, mengantar kakak ke tempat kerja,menuruti kemauan mama dan menuruti kemauan diriku sendiri..
Ketika aku mengajak papah untuk pergi ke rumah kakek, aku berkata " pahh, ayo kita kiling-kiling ke engkong allah" engkong Allah adalah sebutan kakekku ayah dari ibuku, beliau ku sebut dgn kakek allah karena beliau memiliki masjid di dekat rumah tinggalnya.. Dan kiling-kiling itu sebutanku dulu keliling karena diriku masih kecil dan manja jadi bilangnya kiling-kiling.
Ketika itu papahku menjawab " iyah boto, sebentar yah papah hidupkan motornya"
Saat motor sudah siap, sebelumnya papah minta izin ke mamah "mah, papah kiling" dulu yah sm si boto ke rumah baba" ,mama " iyah pah, hati2.. Cepet pulang yah nanti klo udh mainnya" berangkatlah diriku dan papah pergi menuju ke rumah kakekku..
Dipertengahan jalan papahku dipanggil oleh salah satu teman di pangkalan ojek..
"Hajii Madalii, sinii jiii bentaarrr"
Oh iyaaa nama papahku adalah Ustadz H. Madali dan Ibuku Ustadzah Hj. Ida Farida
Ketika ituu papah langsung menghampiri lalu mengobrol dan bersendau gurau.. Posisikuu masih diatas motor tidak ikut turun bersama papah..
Pada saat papah asik mengobrol dengan temannya, akuuu punn teriaaakkkk dan menangis " papaaaahhhhhhhhh" karena mobil angkot ingin menabrakkuuuu.. Lalu papah cepat-cepat lariii untuk menyelamatkan diriku.. Papah melemparku ke toko keramik dan diriku jatuh kelubang selokan yang besarrrr Takdir berkehendak lainnn.. Papahku tertabrak dengan mobil angkot yang dikendarai supir ayan.. Darah pun mengucurrr derasss dari belakang telinga karena bolong kena stang motor.. Warga pun hebohh.. Menyelamatkan papah dan diriku.. Disaat itu aku menangissss memanggil papah.. Aku diselamatkan oleh wargaaaa ke tempat yg lebih aman, lebih tenang.. papah punn segeraaaa dibawa ke rumah sakit.. Aku dan mamah pun ke rumah sakit.. Akuuu dibawa ke rumah sakit dgn wargaa untuk check up di rongsen..Papah masuk ke ruang Ugd..
Allah berkehendak lain.. Papahku tak terselamatkan lagi... Aku menjerittttttt "paapaaahhhh, jangan tinggalin umaiii.. Umai sayang papah, papah ayoo bangunn.. Pahhh umaiii bangun paaahhh.. Paaaapaaahhhhhhhhhhh"
Mama kuu shock pingsan berkali-kali.. Belum bisa menerimanyaaa.. Lalu papah bawa ke rumah, dikuburkan, dimandikan, disholatkn dan dimakamkan.. Setelah kejadi itu diriku menjalani hari demi hari waktu demi waktuu.. Hingga 14tahun lebih ditinggalkan oleh papah.. Cacian, hinaan, fitnahan dari org org yang mendzolimikuu... Sehingga aku besarrr iniii. Ya Allah.. Aku kehilangan rembulanku, aku kehilangan separuh jiwakuu...Bekasi, 11 Juli 2018
03.30-03.55
KAMU SEDANG MEMBACA
Rembulanku yang hilang
Non-FictionKehilangan sosok separuh jiwaku. Rembulankuuu yang hilangg