16

25 1 2
                                    


"Mau sampe kapan pura-pura ngga ada rasa? Sampe beneran lupa kalo lo emang punya rasa?"

--------------------------

Qia sudah ada diantara padatnya jalan raya pagi ini, untungnya gadis itu membawa sepeda ke sekolah, jadi tidak perlu berdesak-desakan terjebak macet di jalan raya. Cuaca mendung pagi ini, awan hitam sudah bergelantungan diatas kepala Qia. Gadis itu mengayuh sepedanya sedikit kencang untuk lebih cepat sampai di sekolah, takut terkena hujan yang akan membuatnya makin terserang flu, karena sekarang saja kondisinya sudah pilek akibat hujan-hujanan kemarin.

Setelah beberapa menit, Qia sudah berada di parkiran sekolahnya, ramai.

Gadis itu berjalan menyusuri koridor, menuju kelasnya.

"Qia" yang dipanggil menoleh.

"Bareng gue yah" lanjut Bintang.

"Ngga deh, lo duluan aja. Gue takut dicakar Salsa" Bintang terkekeh mendengar ucapan Qia.

"Dia udah insyaf, udah ngga bakal gangguin lo lagi"

"Yuk" ajak Bintang mengulurkan tangan untuk menggandeng Qia

Qia menatap Bintang bingung, "ngga usah pake gandeng" ketus Qia yang dibalas senyuman jail dari Bintang.

"Ehh liatin deh, itu Qia sama Bintang kan yah? Bukannya mereka rivalan?" Tanya salah satu orang dari segerombolan murid perempuan yang duduk di depan kelas yang di lewati Qia dan Bintang.

"Iya ih, tapi kok cocok yah" ucap siswi lain yang Qia tau namanya adalah Dewi.

"Potek deh hati gue"

"Hancur hati ade, Bang" pekik siswi lain yang didengar Qia.

Menyadari banyak pasang mata yang memperhatikan, Qia merasa risih, "lo duluan aja deh, gue risih banyak yang liatin"

"Peduli amat, nanti kalo kita beneran jadian masa lo risih terus" goda Bintang.

"Apaan deh. Kalo gitu biar gue yang duluan" ucap Qia berjalan lebih cepat dari sebelumnya, meninggalkan Bintang yang masih cekikikan ditempat semula.

***

"Qiaa" teriak Kania heboh yang baru datang dari wc saat jam istirahat.

"Apaan deh" tanya Qia malas.

"Lo lagi jadi trending topic hari ini" ucap Kania masih heboh, "kok lo ngga cerita apa-apa ke gue"

"Cerita apa sih, gue ngga ngerti deh" tanya Qia masih Bingung.

"Makanya lo keluar. Di luar sana tuh yah, banyak banget yang lagi ngomongin lo. Katanya tadi pagi lo jalan ke kelas bareng Bintang yah? Tapi kok tadi pagi gue ngga liat Bintang di belakang lo"

"Norak banget pada" ketus Qia.

"Lo utang penjelasan sama gue Qi"

Mau tak mau Qia menceritakan semuanya, termasuk kejadian semalam saat Bintang menelvon dengan tiba-tiba dan mengiriminya pesan bahwa dia sayang Qia.

"Serius lo Qi" heboh Kania, "bukannya dia kesel sama lo yah, kan lo berdua rivalan"

"Mana gue tau, mungkin dia cuma mau bikin gue baper"

"Kok lo mikirnya gitu"

"Dia tuh udah punya cewe, dan cewe itu cewe Abang gue juga" mau tak mau Qia menceritakan masalah itu pada Kania.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

dia, SenjakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang