*
*
*
*
*
*******"Kau siapa?"
*
*
*
*"Kau siapa gadis kecil sendirian di tempat ini?"
Yura meneleti penampilan gadis SMA yang berdiri di depannya.
"Kau tidak sekolah?" Tanya gadis itu.
Gadis itu menatap Yura.
"Kau juga tidak sekolah," jawab Yura santai."Hei aku memang tidak sekolah kenapa menatapku seperti itu? Turunkan matamu jangan menatapku seperti itu," ujar gadis itu merasa risih di tatap intens oleh Yura.
"Kenapa kau tidak sekolah?" Tanya gadis itu sambil duduk di samping Yura.
"Kau sendiri tidak sekolah kenapa kau bertanya seperti itu padaku?" Jawab Yura.
"Hei aku ini lebih tua dari mu seharuanya kau itu lebih sopan padaku," ucap gadis itu.
Yura menatap gadis itu dan menilainya dari ujung rambut hingga ujung kaki.
"Appa bilang yang lebih tua harusnya memberi conto yang baik bukannya ikut bolos."
Dammmm...
Gadis itu berdecak kesal.
"Kenapa kau menangis dan tidak pergi sekolah." Yura menatap gadis itu dengan diam.
"Appa bilang aku tidak boleh bicara dengan orang tidak kenal."
"Ok kalau begitu, perkenalkan namaku Kim Ruhi kau siapa?"
"Yura. Cho Yura."
Ruhi tersenyum.
"Sekarang katakan kenapa kau ada di sini dan tidak pergi sekolah?"
Yura memanyunkan bibirnya.
"Aku tidak mau pergi ke sekolah," ujar Yura pelan.
"Iya tapi kenapa?"
Ruhi merasa kesal menghadapi gadis di sampingnya.
"Kau tau di sekolahku hari ini hari ibu dan anak dan aku tidak bisa ikut karna ibuku tidak ada,"
Ruhi berdiri dan berkacak pinggang di depan Yura.
"Kalo begitu paksa ibumu ikut. Dengaryah aku tau seorang ibu itu memang sibuk. Tapi eomma ku dulu juga sibuk. Tapi dia selalu menyempatkan diri untuk hadir di setiap moment penting ku." Oceh Ruhi membuat Yura tersenyum kecil.
"Tapi eommaku tetap tidak bisa ikut" jawab Yura Lirih.
"Memangnya apa pekerjaan eommamu?"
"Eommaku tidak bekerja"
"Ck apa eommamu sekejam itu..."
"Tapi eommaku sudah tiada."
"Apa" pekik Ruhi tidak percaya.
"M... Maksudmu eommamu krekkk.." Ruhi menirukan kata mati dengan gerakan tangan menebas leher dan mata teler.
Yura terkekeh pelan merasa lucu dengan gadis yang usianya lebih tua darinya. Tapi tingkahnya seperti anak seusia dirinya.
"Iya eonni eommaku sudah meninggal."
Ruhi kembali duduk di samping Yura dan bertopang dagu.
"Lalu kenapa appamu tidak menikah lagi untuk menggantikan eommamu?"
Yura menyandar di lengan Ruhi dengan wajah sedihnya.
"Appa bilang aku tidak butuh eomma karena appa juga adalah eomma,"
KAMU SEDANG MEMBACA
New Mom For Me And Dad [End√]
FanficSaat seorang gadis kecil sangat membutuhkan kasih sayang ibu tapi hatinya malah memilih gadis berusia 17 tahun yang kekanak kanakan manja dan pemberontak. Lalu apa yang di pikirkan seorang Cho Yura memilih seorang gadis ingusan untuk menjadi ibu da...