̶ Jeno.
Seperti sesuatu yang sangat tiba tiba. Makin kesini, gue menyadari. Sifat Aza tidak sedingin dulu. Dan gue sering banget pulang bareng sama dia, bahkan ke kantin bareng. Walaupun, setelah makan , si Aza sering sekali pergi meninggalkan gue dengan teman teman gue.
Rasanya gue ingin sekali, memperkenalkan Aza lebih jauh ke teman teman gue.
"Ini loh cewek yang dulu nya dingin sekarang jadi hangat"
Gue ingin sekali mengucapkan itu ke teman teman gue tentang Aza.Sejauh ini, kalau gue ditanya,
"Lo suka sama Aza?"
"Ya , gue suka banget sama dia"
"Lo takut gak , kehilangan dia?"
"Takut banget, gue gak mau dia menjauh dari gue"
Gue seyakin itu, memang sangat yakin. Pada akhirnya, sampai pertanyaan ini tertuju pada gue
"Lo sayang gak sih sama dia? Kalau sayang ya nyatain perasaan lo"
Mungkin Haechan sudah muak 999x melihat gue yang hanya diambang status teman dengan Aza. Sebutan jaman sekarang sih, friendzone.
Gak, bukan nya gue gak sayang dengan Aza. Gue sayang banget sama dia, bahkan gue gak mau kehilangan dia. Kalau boleh jujur, ya memang gue sudah menyimpan rasa. Tapi jawaban mulut gue,
"Yaiya sayang, sebagai temen hehe"
Katakanlah gue munafik, logika, batin, dan mulut tidak sinkron sama sekali. Logika yang terus menerus berputar tentang Aza. Batin yang mengatakan gue mencintai Aza, dan mulut yang berbohong dengan hebatnya mengatakan, kalau gue hanya sayang sama dia sebagai teman.
Apa gue jahat sama diri sendiri?
Jelas iya menurut gue. Gue bahkan masih menjadi pecundang yang menyimpan rasa.
Maaf Aza, gue minta maaf sekali. Gue sayang, banget banget banget.
"Aza tuh" Haechan menunjuk salah satu wanita yang sedang berjalan menuju gerbang, sambil mengikat rambut nya yang terurai panjang.
Demi apapun, Aza cantik banget.
Baru saja melangkah kan kaki, ada seorang pria yang menghampiri nya seraya tersenyum.
"Hoi" kata Jaemin menjahili Aza.
"Sialan lo, Jaemin!"
Iya, itu Jaemin. Gue bisa melihat sendiri, mereka sudah seperti kenal lama. Bahkan Aza bisa tertawa dengan cara perlakuan Jaemin sendiri.
"Ini kan, alasan kenapa gue selalu nanya soal perasaan lo. Temen lo sendiri, dia bahkan sudah lama mengincar Aza sebelum lo kenal dia." ujar Haechan.
"Jangan bohong sama perasaan sendiri, lo bisa sakit" timpal Renjun.
Ini akibat nya, kalau gue terlalu bohong sama perasaan sendiri.
̶ Brandalan with Jeno Lee ̶
©csephtza.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Brandalan ; Jeno Lee.
Fanfiction❝ Dia bukan brandalan seperti yang di pikirkan orang lain , justru dia mesti belajar banyak hal tentang tata cara menjadi seorang tuan putri ❞ ̶ Jeno Lee . ©csephtza.