51. Pergi Dan Mungkin Tak Kembali

1.4K 76 14
                                    

"Sejatinya aku hanya ingin melihatmu bahagia. Pergilah! gapai kebahagiaanmu! dan jika kamu tersesat, jangan takut, tengoklah ke belakang. Maka kau akan dapati diriku sedang tersenyum manis seraya melambaikan tangan untukmu."

***

Setelah turun dari taksi dan masuk ke rumahnya, Nada langsung melengos ke kamar. Bahkan ia mengabaikan sapaan ibunya yang sedang duduk di ruang tamu.

Nada membuka kenop pintunya cepat, lalu sesudah masuk ia menutupnya keras, hingga menimbulkan suara yang dapat memekakkan telinga.

Nada mencopot sepatunya asal, lalu membuang tasnya di lantai. Segera ia melompat ke kasur masih dengan seragam melekat di badannya.

Pikiran gadis itu benar-benar kalut. Sejak ia melihat Ito pulang dengan Sybil, hingga sekarang pun ia masih memikirkan laki-laki itu. Ia merasa begitu sesak, seolah-olah oksigen di sekitarnya sudah tidak tersisa untuknya.

Nada membenamkan wajahnya dalam bantal. Ia tidak tahu kenapa hatinya merasa begitu sakit, apalagi jika mengingat kejadian tadi saat jelas-jelas Sybil melingkarkan tangannya pada perut Ito. Dan parahnya laki-laki itu seperti biasa saja, atau bahkan ia memang senang diperlakukan seperti itu oleh Sybil.

Nada jadi ingat. Ini kan bukan pertama kalinya, ia melihat Ito bermesraan dengan Sybil. Waktu ia tidak masuk sekolah, Ito pernah mengantar Sybil pulang, saat turnamen basket di sekolah, Sybil begitu mesra memperlakukan Ito, dan yang terakhir adalah adegan berpelukan yang tadi ia lihat.

Nada mengubah posisi tubuhnya menjadi tengkurap. Ia menyenderkan kepalanya, pada boneka beruang besar hadiah dari Ito.

Lagi-lagi ia mengingat ucapan Ito dulu. Jika laki-laki itu pernah mengaku suka pada Sybil, tapi itu kan waktu masih kelas sepuluh. Lagipula ia juga sudah pernah bertanya lagi perihal hal itu. Dan jawabannya Ito tidak suka.

Nada beralih lagi menjadi posisi duduk. Tapi Sybil kan cinta pertama Ito. Dan juga sikap Ito tadi merasa tidak terganggu saat dipeluk Sybil. Atau jangan-jangan Ito jatuh hati lagi pada Sybil. Kalau begitu untuk apa, ia memberi perhatian manis untuk dirinya. Apa mungkin Ito hanya sekadar ingin memberinya harapan palsu?

***

Nada duduk di ruang tamu sambil mencoba fokus pada bukunya. Tadi sore, Ito mengirimkan pesan jika nanti malam ia ingin datang.

Namun, mau bagaimana pun perasaan Nada sekarang tidak dapat dibohongi. Ia masih merasa sangat marah dan tidak ingin melihat wajah Ito sebenarnya.

Ito datang. Dan Nada tidak menyambutnya. Nada duduk di bawah sembari mengerjakan soal. Sedangkan Ito duduk di sofa sambil memandang ke arahnya.

Mereka saling bungkam hingga 10 menit lamanya. Sampai akhirnya, suara Ito lah yang memecah suasana hening.

"Gue gak suka liyat lo sama Kevin," ujar Ito langsung ke intinya.

"Gue gak nyuruh lo suka," balas Nada tanpa memandang orang yang mengajaknya bicara.

Entah kenapa ia merasa benci dengan wajah Ito. Apalagi mengingat saat Sybil memeluknya.

Ito bergerak ke bawah, duduk tepat berhadapan dengan gadis itu. "Nad, gue serius."

"Apa sih To, gue males ngebahas hal yang gak penting," ujarnya dengan penekanan sambil melirik Ito sebentar.

Lagu untuk Nada [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang