Keesokkan Harinya Amara terbangun karena mendengar suara hpnya.Amara mengambil hpnya dan membuka hpnya.Amara terkejut nomor yang tidak di kenal.Amara membaca pesan nomornya tidak di kenalnya.
Kalau lo mau tau siapa pembunuh ayah lo nanti pulang sekolah lo ketemu gue di Cafe *******
Amara terkejut membaca pesan itu.Amara berusaha menelpon tuch orang.
"Siapa sich ini orang,Jangan jangan dia pembunuh Papa" Ucap Amara terkejut.
Beberapa Jam Kemudian.
Amara tidak fokus memperhatikan pelajaran dan Amara gelisah.Juan bingung melihat Amara begitu gelisah.Juan emang duduk di samping Amara.Atas permintaan Amara karena Bunga sahabat Amara sedang ke luar kota.Amara melihat jam dan Menunggu bel Pulang berbunyi.
"Triiiiiing"
Terdengar suara bel pulang sekolah.
"Oke,Anak Anak bel telah berbunyi,Jangan lupa kerjakan tugas kalian" Ucap Bu Guru.
Bu Guru keluar dari kelas.
Amara membereskan barang barangnya terburu buru.Amara bangkit berdiri dari kursi dan Berjalan dengan terburu buru dan Gelisah.Juan mengejar Amara sambil memangku tasnya.
"Lo mau kemana" Tanya Juan Bingung.
"Gue ada urusan Juan,Gue pulang dulu ya" Ucap Amara.
Amara berlari pergi meninggalkan Juan.Juan bingung melihat Amara.
Beberapa Saat Kemudian.
Amara sampai di cafe dan duduk di kursi Cafe.Sambil menunggu Seorang yang menjadi Sanksi atau tersangka siapa pelaku yang tega menabrak ayahnya.Tiba tiba Ada seorang duduk di hadapan Amara.Amara terkejut melihat Orang itu.
"Kak Rama,Ngapain kesini,Kak Rama lagi nungguin seseorang" Tanya Amara.
"Aku ingin bicara sama kamu sesuatu hal Amara,Tapi kamu Jangan memotong pembicaraan Kakak" Ucap Rama.
"Kak Rama mau ngomong apa" Tanya Amara.
Rama mengeluarkan sebuah kalung berhuruf Amara.Amara terkejut melihat kalung itu.Amara mengingat sesuatu.
Amara bersama Farrel ayahnya berjalan memasukin Mall.
Amara melihat sebuah kalung yang indah bertuliskan Nama Amara.
"Pak,Kalung itu bertuliskan nama Amara,Pa,Amara mau kalung itu" Ucap Amara menunjuk kalung bertuliskan nama Amara.
Amara dan Farrel memasukin toko perhiasan.Farrel membeli Kalung bertuliskan Amara.Amara tersenyum bahagia.Setelah membelinya Amara hendak mengambil kalung itu tapi Farrel mengangkat kalung itu membuat Amara kesulitan mengapainya.
"Papa,Kalungnya" Ucap Amara.
"Papa akan memberikan kalung ini ke kamu,Saat kamu berulang tahun ke 15" Ucap Farrel tersenyum.
"Janji" Ucap Amara.
"Janji" Ucap Farrel.
Amara menangis mengingat kenangan itu.Kenangan sehari sebelum papanya pergi meninggalkan dia.Tiba tiba Rama mengambil tangan Amara dan Menaruh Kalung berhuruf Amara itu ke tangan Amara.Amara terkejut.
"Ini kalung sudah seharusnya menjadi milikmu" Ucap Rama.
"Maksudnya" Tanya Amara bingung.
Tiba tiba Rama mengeluarkan hpnya menunjukkan pesan Chatnya.
Amara terkejut melihat Pesan Chat yang sama dengan Orang yang chat dia kalau dia tau siapa pembunuh papanya.
"Jadi Kak Rama tau Siapa orang yang tega menabrak Bokap gue,Jawab Kak" Ucap Amara.
"Aku tau siapa pembunuh Papa kamu,Orang yang membunuh Papa kamu adalah Orang yang berada di hadapan kamu dan Akulah Pengemudi Ugal ugalan yang menabrak mobil papa kamu" Ucap Rama menangis dan menyesal.
Amara terdiam dan menangis.
"Kenapa lo tega menabrak bokap gue,Kenapa" Ucap Amara Marah dan menangis.
"Aku bisa jelasin Izinkan aku untuk menjelaskan semuanya" Ucap Rama.
Rama mulai bercerita tentang kejadian 2 tahun yang lalu.Rama sedang mengemudikan mobilnya dengan ugal ugallan Karena Panik.Mamanya dipukulin sama Papanya.Saat itu usia Rama mencapai 18 tahun.Tiba tiba Hp Rama berbunyi dan Rama berusaha mengambil hpnya.
Hpnya jatuh ke Bawah Kursi Mobil.
Dia berusaha mengambil hp itu.Tiba tiba ada mobil di hadapan Rama yang sedang berhenti di tepi Jalan dan Pria di dalam mobil itu keluar.Dia mengangkat telpon dan sedang mengobrol di telepon.Rama yang sedang berusaha mengambil hpnya tidak melihat Kalau mobilnya membelok ke Pinggir Jalan dan mendekatin Pria yang sedang menelpon di pinggir jalan.
"Brak"
Pria itu tertabrak Mobil Rama dan tubuh Terpental ke mobilnya.
Sampai kaca mobil Pria itu Pecah dan Tubuhnya berlumuran darah.Rama terkejut melihat dia menabrak seorang.Rama keluar dari mobilnya dan berjalan menuju orang itu.Rama menyentuh denyut nadi pria itu.Rama terkejut mengetahui Pria tua itu sudah tidak bernyawa.Rama mengambil kalung yang di genggam pria itu.Menggunakan Liontin kalung itu dan mengosok mengosokkan ke denyut nadi Pria itu Biar Sidik jarinya menghilang.Rama memasukkan kalung itu ke dalam Saku celana dan berjalan memasukin.Rama Mengemudikan mobilnya mundur menuju ke tengah Jalan.Rama ketakutan dan mengemudikan Mobilnya meninggalkan Orang itu yang tergeletak tak bernyawa di atas mobilnya.Sejak Saat itu Rama mencari tau siapa keluarga dari korban yang telat dia tabrak dan termaksud rumah korban.
Amara menangis mendengar cerita Rama.Rama menyesal dan Mengenggam tangan Amara.
"Maafin Aku Amara,Maafin aku" Ucap Rama menangis menyesal.
Amara menghempaskan tangan Pria itu dan menatap tajam Pria itu.
"Lo pikir maaf bisa bikin bokap gue kembali,Jangan pernah lo menampakkan wajah lo
Amara menghempaskan tangan Rama kasar.
"Lo pikir maaf bisa mengembalikan Bokap gue,Mulai detik ini Jangan pernah nampakkin wajah lo di depan gue,Gue nggak sudi melihat Wajah pembunuh kayak lo" Ucap Amara marah dan Menangis.
Amara menangis dan bangkit dari bangkunya.Amara berlari meninggalkan Rama.Rama menangis menyesal.
Beberapa Saat Kemudian.
Amara sampai di pemakaman Papanya dan Amara memeluk batu nisan Farrel sambil menangis.
"Pa,Aku udah menemukan Siapa yang telah membunuh Papa,Dia Rama Kakak Tiri dari Orang yang aku cintai yaitu Juan,Aku mencintai Juan,Pa.Tapi Dia saudara Tiri seorang pembunuh dan aku nggak akan bisa bersanding atau berdekatan dengan Juan saudara Tiri seorang pembunuh,Mungkin lebih baik Amara menjauhin Juan dan Melupakan kenangan buruk di Indonesia,Dan Amara udah memutuskan untuk Pindah Ke London,Pa,Amara nggak tau apa Amara akan kembali atau tidak ke Indonesia,Maafin Amara yang harus meninggalkan Amara" Ucap Amara menangis dan mencium batu nisan Farrel.
Amara menangis dia sudah mengambil keputusan untuk pergi dari sini dan meninggalkan Juan dan Rama.Meninggalkan semua kenangan di Sini.BERSAMBUNG.
Vote And Comment.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tak Pernah Salah (END)
RandomAmara gadis yang periang dan sangat menyukai Basket.Di suatu Insiden membuat Dia ketemu Juan Pria yang dingin dan kasar.Membuat hidup Amara begitu menderita karena dia harus berurusan dengan Juan.Tapi Ternyata lama kelamaan mereka mulai jatuh cinta...