11

813 145 10
                                    


M a t e

"Apa masih jauh lisa?" Kulirik gadis yang kini surainya sudah lebih panjang dari terakhir kali kami bertemu, mungkin itu sudah bertahun-tahun lalu lamanya, betapa jennie masih terlihat sangat cantik. 

"Kita harus melalui berberapa bagian hutan jen"

"Kenapa kalian tinggal sangat jauh didalam hutan?" 

Aku meliriknya, jennie mengerenyit saat aku tersenyum lembut. "Apanya yang lucu?" Aku memegang tangan wanita ini, kai pasti menjaganya dengan sangat baik, tangan jennie terasa halus dan hangat, "Suamiku seorang pimpinan pack jen, lalu ia berasal dari kaum yang masih kental dengan hutan serta menghindari dunia luar."

"Ah, benar."

"Maaf menganggu, tapi didepan ada berberapa orang yang menunggu." Kai mengintrupsi kami, saat pembicaraan mulai berlanjut tak tentu arah. "Ah! Itu mereka." Kami berhenti, para kawanan melaporkan padaku jika keadaan masih aman, dan kami melanjutkan perjalanan. 

"Apa mereka tidak mau naik?"

"Mereka lebih suka menggunakan kaki untuk banyak hal jen."

Sedari tadi gadis disapingku ini berdecak sebal, menggerutu dan ketakutan akan medan yang cukup sulit dijangkau. Sampai pada rimbunan hutan yang dikelilingi banyak pohon, aku memberitahu kai untuk berhenti. "Jadi...ini masih dihutan?"

"Hahaha...iya, ini masih dihutan, kita tidak bisa masuk lebih jauh dengan kendaraan, jadi kalian tunggu disini, aku akan memanggil kawanan." Saat aku hendak berubah wujud, jennie menahanku. "Kau perlu bantuan?"

"Tidak jen, ini sudah leih dari cukup untuk bantuanmu yang luar biasa, jadi kalian tunggu disini, dan kami akan menganbilnya."

"Baiklah~"

Saat aku merubah wujud, kawanan yang berada disana juga mengikutiku. Secepat angin kami eprgi, dengan auman keras sebagai tanda agar yang didalam sana bersiap. Nana meliukkan badannya, melompot kecil saat rentina kecil yang bersinal melihatku. 

"Ayo bawa sake-sake ini keluar, mereka menggu tak jauh dari sini."

Kami berhasil membawa keluar sake sake serta apapun yang bisa dijual keluar dengan selamat yah dengan waktu yang lebih lama dari perkiraan, "Terima kasih jennie~" Gadis itu mengangguk, lalu melambaikan tangannya, "Aku pergi dulu lisa, jika kau butuh bantuan, hubungi aku lagi, oke?"

"Ok~" sekarang disinilah aku, menunggu pembeli didekat jalan besar, hanya seorang diri. Setelah kepergian jennie beserta kai, ku tata sake juga berberapa buah untuk di jual.

Jennie bilang ia tidak bisa menemani karena status kai yang ningrat, wuah aku tidak menyangka jennie akan mendapatkan darah biru sama seperti taehyung, aku merindukanmu suamiku... Mereka harus cepat-cepat kembali, karena akan sangat berbahaya jika terlambat pulang. Fakta kedua yang aku ketahui adalah, jennie istri kedua dari kai. Dasar wanita gila, mau saja ia menjadi madu.

Sebetulnya nana merengek untuk ikut bersama, namun aku bilang padanya jika pulang nanti aku akan berlari dan mungkin itu sudah larut. Jadi ia menyerah, "Tidak ada yang tertarik dengan minuman ini apa?"

Kalut dengan pikiranku, malah teringat dengan taehyung. Bagaimana kabarnya saat ini? Apa dia baik-baik saja? Apa yang tengah dilakukannya? Apa menemukan pembunuh dan pengacau sesulit itu? Apa...dia baik-baik saja? Aku meridukanmu...

"Terbuat dari apa ini?"

Aku mendongkak lambat, "Buah" mungkin aku tidak mendengar kalau seseorang turun dari mobilnya. "Buah apa?" Ia mengangkat alisnya, sungguh menyebalkan jika kau bertanya lebih lanjut. Karena aku masihlah lisa yang dulu, aku tidak suka basa-basi. "Kau berniat beli tidak?"

M a t e [Lisa+Taehyung] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang