"Resiko naksir sama orang yang punya muka kaya jalan tol, gini amat ya"
-Aretha Kania Handoyo💃💃💃
Bel pulang sekolah berdering nyaring. Menyadarkan setiap insan yang hampir kejang-kejang karena sudah lelah menerima pembelajaran pada hari ini.
Tak terkecuali tiga gadis manusia yang bertingkah seperti alien ini. Padahal sedari tadi mereka tidak memerhatikan penjelasan materi buk Sapieh yang menjelaskan tentang GLBB dan sahabat-sahabatnya. Karna sampai kapanpun, fisika akan selalu menjadi musuh bebuyutan gadis-gadis kurang belaian ini.
Dari tadi mereka hanya sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Kania yang sibuk membaca novel remaja favoritnya, Windy yang keasikan nge scrool akun instagram lambe turah dan Milli yang sibuk membuat tiktok dua jarinya. Milli duduk paling belakang dengan aisah -bendahara kelas- dan di depannya ada Windy dan Kania. Tempat duduk yang strategis itu memungkinkan mereka melakukan apapun yang mereka suka.
Saat mendengar bel pulang, mereka langsung membereskan barang-barang yang ada di meja dan laci. Duduk tegak dengan wajah di lemas-lemaskan supaya mereka kelihatan lelah sehabis belajar. Bahkan saat berdoa pun mereka memelankan suaranya supaya lebih memungkinkan bahwa mereka benar-benar lelah. Mungkin mereka cocok untuk casting sinetron dan berperan menjadi pengemis.
Selesai membaca doa, mereka langsung berlari seperti naruto, melaksanakan agenda rutin mereka setiap pulang sekolah.
"Kaniaaa Windyy tungguin Milliiii!" Milli berteriak saat Kania dan Windy sudah semakin jauh di depannya.
Mereka bertiga terus berlari tanpa memerdulikan tatapan dari murid-murid yang melihat mereka dengan berbagai ekspresi. Tujuan mereka hanyalah sampai di gerbang duluan. Dan siapa yang sampai di gerbang duluan bisa meminta apapun dari yang kalah.
"Yashh gua menangggg". Kania bersorak senang saat dirinya sampai di gerbang duluan.
"Yahh gagal dah gue jadi THE MASTER OF LARI NARUTO tiga kali berturut-turut". Windy berucap kesal karna dua kali sebelumnya dia lah pemenangnya.
"Kaniaa Windyy awasss". Milli berteriak dan membuat Kania dan Windy menoleh.
Namun karna Milli tidak bisa menghentikan larinya serta Kania dan Windy yang tidak sempat menghindar, Milli pun menabrak mereka. Mereka bertiga pun jatuh dengan manjahnya. Siswa siswi yang melihat tiga gadis alien itu jatuh pun tidak bisa menahan tawa mereka. Tak terkecuali dua pria yang sedang berdiri di pos satpam.
"Millliii rem lo blong ya?" Kania berteriak kesal karna lengannya menubruk pagar gerbang.
"Aaaaa Milli paha guaa!! Ga sekseh lagi dah gua ni" Windy juga berteriak karna pahanya tertimpah tubuh Milli.
"Kok empuk yah? Padahal Milli juga jatoh tapi kok ga sakit ya?" Milli bertanya pada Windy yang terlihat terduduk di sebelahnya.
"Berdiri ogeb! lo dudukin paha gue. Yaiyala lo ga kesakitan paha gue yang remuk". Windy berteriak sembari mendorong Milli dari pahanya.
"Aduhh Mil lo kenapa gabisa ngerem si?" Kania bertanya sambil mencoba berdiri.
"Maaf yah, Milli tadi langsung lupa ngerem karna ngeliat kak Ken sama kak Alvin di pos satpam." Milli menjawab sambil menunduk merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANIA
Novela Juvenil(SUDAH TAMAT) 💃💃💃 Jika biasanya hanya para lelaki yang tidak pernah mau berurusan dengan wanita. Kisah ini berbeda. Kisah ini menceritakan tentang seorang gadis ceria bernama Aretha Kania Handoyo yang tidak pernah mau berurusan dengan laki-laki d...