Prolog

174 68 62
                                    

Perempuan itu enggan beranjak dari tempatnya dengan mata yang sudah bengkak dan pipi banjir oleh air mata, ia seolah ingin tetap tinggal berharap keajaiban akan datang. Namun, berapa lama pun ia menunggu. Takdir memang sekejam itu. Menghilangkan tanpa memberi tahu akan ada penyesalan.

Di bukanya surat yang ia pegang sedari tadi. Keadaan kertas nya sangat tak layak; basah dan remuk. Mungkin karena terlalu lama ia kepal dan terkena air mata, lalu membacanya.

Aku kalah.
Ternyata takdir lebih hebat.
Ia bisa menang dan mengalahkanku yang berjuang sendiri bersama cinta.
Tapi entahlah,, mungkin aku yang sudah tak memiliki akal.
Memperjuangkan mu meski aku tahu. Bahwa takdirlah yang akan memenangkan nya.
Aku cinta kamu, apapun balasan yang kamu berikan. Aku cinta kamu.

Air matanya pun kembali meluncur dengan deras. Ia terisak, dadanya terasa nyeri, ia merasa sulit untuk bernafas. Mencoba berdiri namun terjatuh.

Tak jauh dari tempat perempuan itu berada. Terdapat seorang laki-laki yang mencoba menahan dirinya untuk tidak menangis dan terus menahan diri agar tidak menyusul.

Didalam hati mereka saling bertanya, 'sampai kapan takdir akan berpaling dari mereka?'

***

Update update update yuhuuu😘.

Assalamualaikum para penghuni hati.
Saya kembali dengan sejuta janji.

Love u readers💋
Feb🌹
Bismillah..

Our destiny [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang