🎶Hello you
Have a nice dream tonight🌸🌸🌸
Memimpikan sosoknya membuatku terbangun dari tidurku. Sedang apa dia? Apa mungkin dia juga terbangun sepertiku? Atau malah belum tertidur sampai saat ini? Kenapa dia tiba-tiba datang ke mimpiku? Atau aku sudah benar-benar menyukainya?
Jam masih menunjukkan pukul 11 malam. Aku memilih duduk di dekat jendela, menikmati keindahan Bandung pada malam hari. Kerlap-kerlip lampu kota seakan menghipnotisku untuk terus menatapnya.
Berganti, kutatap langit penuh bintang malam ini. Seolah bintang-bintang itu adalah kamu, kamu yang menerangi pikiranku, memenuhi pikiranku, seakan hanya kamu yang aku pikirkan saat ini. Tapi memang benar, aku hanya memikirkan kamu saat ini.
Hello there
Are you doing fine?Begitulah sepenggal lirik lagu yang sedang ku dengar. Membuatku tetap memikirkan sosok yang belum kukenali. Wajah indahnya tergambar jelas di pikiranku. Menari-nari indah seolah hati ini tak mengizinkan sosoknya menghilang dari pikiranku.
Apa-apaan ini, dia memasuki pikiranku tanpa izin. Bahkan, aku tak tahu siapa dia? Darimana asalnya? Bagaimana sifat dan kepribadiannya? Atau dia umur berapa? Nggak lucu kalau sampai ternyata aku lebih tua darinya atau malah ternyata dia sudah ada yang punya.
Mungkin sebagai ganti izinnya, dia bisa membuatku tersenyum tiba-tiba ketika mengingat kali pertama jumpa. Aku tidak akan menyesal mengantar Kak Dena, dan bisa saja aku akan selalu ikut mengantarkan Kak Dena turnamen yang sudah jelas membuat pertemuanku dengannya bertambah sering.
Kurasa dia akan membuatku berbeda dari sebelum-sebelumnya. Dia memang membuat pikiranku lebih berwarna. Jika sebelumnya hanya pelajaran dan masa depan yang ada di pikiranku, dia sudah berhasil meneteskan warna-warna indah di kepalaku. Kepala ini tidak akan repot-repot menjaga agar dia tidak hilang, biar hati saja, biar spesial hehe.
🌸🌸🌸
"Halo kamu, tahu tidak, Bagaimana respon sahabat-sahabatku nanti setelah mengetahui tentang kamu? Aku pun tak tahu, aku belum mencobanya. Tapi aku pikir, awalnya mungkin mereka tidak akan percaya tentangmu. Tapi lama-lama, mereka pasti akan setuju saja jika aku memilih kamu untuk menjadi moodboosterku. Ya, walaupun kita belum saling mengenal."
"Jadi, kapan kita akan berkenalan? Aku sudah tidak sabar menunggu hari itu, walau entah kapan. Sudah pasti, jelas bukan dalam minggu ini. Karena aku tidak punya cukup nyali untuk sekedar menanyakan namamu ke Kak Dena, rekan satu tim-mu. Apa mungkin kita berkenalan secara langsung? Atau hanya dengan ponsel sebagai perantaranya? Atau bahkan tidak sama sekali?"
Aku tersenyum simpul, tidak habis pikir dengan perkenalan yang hanya angan saja. Khayalanku mulai jauh. Seperti sudah lama tidak mengkhayal. Lalu, kupejamkan mata sejenak. Kupikirkan hal tentangnya yang indah saja.
🌸🌸🌸
Hoaamm...
Hawa dingin yang memasuki kamar Rani melewati ventilasi membuatku mengantuk, ingin bersembunyi di balik selimut untuk mengurangi rasa dingin yang menerpa sekujur tubuh.Tak terasa sudah lebih dari 1 jam aku merenungkan sosoknya. Mengamati indahnya malam Kota Bandung, kota pertemuan pertamaku dengan dia.
Aku kembali ke tempat tidur. Kutarik selimut untuk menghangatkan tubuhku. Mulai memejamkan mata, berharap dia kembali datang ke mimpiku.
Hello you
Yang entah siapa namamu
Have a nice dream tonight"Halo kamu, ini adalah kali pertama aku memikirkanmu sebelum tidur:)"
🌸🌸🌸
Krisannya kuy:)
Oh iyaa, sekarang aku udah kelas 9, aku gatau bakal bisa rajin update atau engga. Doain yaa biar aku bisa nyempetin buat nglanjutin ini. Trus juga, makasih buat vomment kalian yang jadi moodbooster aku ngelarin ini cerita.
Cincongnya lanjut kapan-kapan aja deh, dadaa👋
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOICE
Teen FictionKamu, Tiba-tiba datang lalu hinggap di hatiku tanpa izin dariku. Dan kamu, Sosok lain yang tiba-tiba ikut hinggap di hatiku. Bagaimana cara aku memilih salah satu dari kalian? Apakah perlu aku berpindah haluan ke lain hati? #515 teenfiction (2 Okto...