Mata itu mulai terbuka. Bangun dari alam mimpi. Dan betapa terkejutnya jika dia sudah disuatu ruangan. Bau obat-obatan yang menyengat. Tempat itu tempat dimana semua yang sakit dibaringkan.
"I-ini dimana?"gumam'nya pelan,dia melihat seluruh yang ada diruangan ini. Semua'nya putih. Ia menjadi ingat dimana ibu dan ayahnya terakhir bernafas.
Guanlin,pemuda itu sedang berada dirumah sakit sekarang. Mengingat kejadian tadi pagi membuatnya meringis pelan.
"Apa aku sudah gila,ingin mati diumur muda?"tanya'nya pada diri sendiri.
"Sudah bangun?"tanya seseorang yang tiba-tiba masuk kedalam ruangan guanlin.
"Iya,aku sudah bangun. Tapi,kenapa aku bisa disini?apa hyung yang membawa aku kesini?"tanya guanlin bertubi-tubi.
Pemuda itu hanya terkekeh pelan,mendengar ocehan guanlin.
"Iya,aku yang membawa'mu. Tadi saat aku main kerumah,saat ketaman belakang kau sudah tak sadarkan diri. Keadaannya juga tidak bagus,kau basah kuyup,muka'mu pucat,bibir'mu kering. Tanpa tunggu lama aku membawa'mu kesini,tapi saat aku bilang pada kakakmu dia tak peduli. Langsung saja aku kesini"jelas pemuda itu membuat guanlin mengangguk.
"Kenapa hyung bawa aku kesini,seharusnya ga perlu jauh-jauh kesini,kekamar juga udah cukup"ujar guanlin,membuat pemuda itu memutar matanya malas.
"Orang panik ya udah ga kepikiran kamar. Tapi lebih baik disini dibanding kamar"kata pemuda itu atau lebih dikenal sungwoon.
"Tapi kesini'nya naik apa?ga mungkin hyung bawa mobil ?hujan-hujan cuma buat bawa aku kesini?"tanya guanlin,
"Iya hyung bawa mobil,sebenarnya tadi itu agak macet,tapi syukur tuhan menolong kita. Saat dijelaskan kau begini aku agak terkejut. Pasalnya dia bilang kau tak makan satu hari penuh,membuat maag'mu kambuh. Kau juga sedikit demam akibat hujan pagi tadi. Dan yang bikin terkejutnya lagi,apa benar kau mengasumsi obat penenang?karna kau selalu ketakutan. Apa benar?"tanya sungwoon,guanlin mendengar pertanyaan itu,rasanya lidahnya kaku,mulutnya tak dapat menjawab pertanyaan itu.
"Tak usah takut,jawab jujur saja. Aku tidak akan beritahu siapapun"kata sungwoon menenangkan,
"Iya,aku selalu ketakutan. Dan kau benar aku mengonsumsi obat penenang. Tapi tolong jangan beritahu siapapun termasuk kakak'ku"kata guanlin membuat sungwoon bingung.
"Kenapa kakak'mu tak boleh tau?dia harus tau ini ja-"terpotong,
"Tidak,jangan beritahu kakak'ku,ku mohon,aku tak mau menyusahkan mereka"mohon guanlin pada sungwoon saat memotong pembicaraan sungwoon.
"Tolong,jangan beritahu kakak'ku. Ku mohon"mohon guanlin dengan mata berkaca-kaca.
"Tapi kau janji jangan sakit lagi,dan kalau bisa kau hindari kakak'mu agar kau tak harus selalu meminum obat penenang. Atau aku harus menginap,iya aku menginap saja. Aku sedang libur juga"ujar sungwoon senang.
"Tak usah,aku bisa jaga diriku"jawab guanlin,
"Tak apa,aku dirumah juga sendiri. Eomma dan appa akan pergi ke jepang beberapa minggu mungkin 2 bulan. Jadi nanti atau besok aku akan mengambil baju-baju'ku"jelas sungwoon,karna memang eomma dan appa sungwoon harus pergi kejepang untuk mengurus bisnis.
"Aku ikut,aku mau ikut"seru guanlin,membuat sungwoon bingung,untuk apa guanlin ikut.
"Tak usah,kau masih sakit. Nanti kau tambah sakit"ujar sungwoon dengan mengusap kepala guanlin sayang.
"Aku tak mau ketakutan. Aku mau bersama hyung"ucap guanlin lirih.
Kalau bisa dibilang sungwoon ini hanya sepupu guanlin dan jihoon dan juga jinyoung. Tapi karna dia sangat perhatian pada guanlin,guanlin menganggap dia sebagai kakak kandung.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEBAHAGIAAN?(PanDeepWink)
Teen FictionHidup tanpa orang tua dan tinggal bersama kedua kakak. Tak memiliki kebahagian,tak dipedulikan oleh sang kakak,terpuruk. Tak memiliki teman,dan selalu mendapat caci dan maki disekitarnya. cast: *jihoon *jinyoung *guanlin dan yang lain,