Bagian Dua Puluh Dua🍭

193 32 2
                                    

Hola? Akhirnya dan akhirnya 🙄 setelah sekian lama menghilang wkwk. Anyway masih ada yang nunggu ngga?

Baru bisa update karena kemarin banyak banget problem nya😥.

Don't worry, now i'm comeback!

Selamat membaca kisah Rani dan Dirga. Jangan lupa tekan bintang, dan komen apapun itu yang buat aku semangat nulis lagi😊😘



🐼🐼🐼

Waktu yang di tunggu-tunggu pun tiba, besok Mas- Dirga nya Rani ulang tahun. BESOK.

Rani yang super sibuk sudah mempersiapkan semua nya, mulai dari tempat, kue tar, dan juga konsumsi untuk acara Dirga tanpa sepengetahuan pria itu.

Rani juga sudah menceritakan pada seluruh keluarga nya untuk rencana nya kali ini, Rani benar-benar sibuk ini dan itu. Tak lupa juga Rani memberitahu keluarga Iskandar dan mengatakan Dirga jangan sampai tau.

Rani yang memperhatikan tempat untuk acaranya hanya memperhatikan EO yang memerintahkan pada anak buah nya menatap bagian yang seharus nya di letakkan atau di hias.

Deringan ponsel Rani membuyarkan fokus nya, Rani menggeser layar hijau dan sedikit menjauh.

"Kenapa, Han?"

"Hallo, Ran?"

"Iya ada apa?"

"Kamu bisa nggak datang besok ataupun sekarang ke Munchen? Ada masalah di kantor dan aku nggak bisa nanganin nya sendiri, Ran."  suara Rayhan tampak sangat lelah dari sebrang sana.

"Aduh Han gimana ya, kamu tau sendiri lah anak-anak ku gimana. Memang Maria nggak bisa bantu kamu? Ayolah Han, aku punya anak kecil."

"Heh, kamu pikir selama ini Maria nggak bantu? Kamu tuh ya Ran, bukan nya kerja di perusahaan sendiri malah kerja di perusahaan orang lain. Aku gak mau tau Ran pokoknya kamu harus datang, aku gak bisa handlle semua nya. Kamu atau pun Dirga terserah yang penting aku ada teman nya untuk menyelesaikan semua ini."

"Han, nggak sekarang. Kamu tau kan disini ada Umi, Bunda, sama Mama Angela. Apa lagi Mama baru datang masa aku tinggal ke Munchen. terus anak-anak ku gimana?"

Terdengar umpatan Rayhan, pria itu berdecak sangat kesal.

"Shit! Ini perusahaan kamu! Milik kamu! Milik keluarga kamu! Tapi kenapa rasanya aku mau gila karna masalah ini? Kepala ku mau pecah Ranii, cepat kesini aku mohon. Ada yang berkhianat salah satu karyawan kita sampai ada yang mencuri file-file penting, Ran. kita rugi besar! Perusahaan mu bisa gulung tikar dalam waktu dua puluh empat jam."

Bagai tersambar petir di siang bolong.

"Hallo, Ran? Kamu dengar aku kan?"

Rani berjalan menuju mobil nya dengan lunglai, seperti orang kebingungan sendiri dia, mengabaikan karyawan yang bekerja di restoran nya.

"Besok aku akan kesana setelah acara nanti malam, aku mohon ya, Han, kamu urus semua, besok aku akan datang, aku pakai pesawat pribadi Mama Angela."

"Akhirnya aku tidak jadi gila, Ran."

"Sialan! Udah ya nanti ku telfon lagi"

Rani memijit pelipismya yang tiba-tiba nyeri.

"Double shit." umpat Rani.

🐼🐼🐼

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam, Dirga tanpa curiga tiduran di atas paha Rani dengan tangan wanita itu mengelus Dirga sementara tangan yang lain mengotak atik ponselnya.

Story Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang