"Gue seneng deh kita berempat satu kelas."-Feby.
"Iya nih, gue juga seneng. Lo semua 'kan tau kalau gue males banget kalau cari temen baru lagi kalau di kelas lain."-Putri.
"Iya lo mah, susah bersosialisasi, mending tadi lo masuk IPS biar bisa bersosial lo."-Amanda.
Mereka berempat tertawa dengan keras, hingga membuat banyak siswa yang menatap aneh ke arah mereka.
"Eh, btw gue laper."-Keysha.
"Lo mah laper terus. Gue bingung deh, itu lemak semua lo tarok kemana sih? Kok bisa sih lo kurus terus? Bingung gue!"-Feby.
"Ya gue simpen buat cadangan makananlah."-Keysha.
"Hah?"-Feby, Amanda, Putri.
"Yakali. Lo kira gue onta apa pake siapin persediaan makanan."-Keysha.
"Ooooo"-Feby, Amanda, Putri.
"Ih sok kompak lo pada. Udah ah ayok cepet makan!"-Keysha.
Mereka berempat berjalan beriringan, ketika turun tangga Keysha bertemu dengan Alden. Mata mereka sekilas bertemu, tapi tidak ada percakapan di antara mereka. Hanya tatapan aneh di anatara keduanya. Alden terlihat sangat letih. Padahal masih hari kedua masuk sekolah. Sedangkan Keysha terlihat semangat dan ceria. Sangat bertolak belakang. Tapi, entah kenapa Keysha terlihat sangat tertarik dengan Alden. Bukan tertarik suka, tapi lebih tepatnya penasaran. Beberapa kali dia bertemu dengan Alden, Alden selalu saja bersikap acuh kepadanya, seperti tidak perduli tapi selalu saja di pertemukan. Seperti jodoh? Tapi, Alden selalu saja melihat Keysha dengan tatapan aneh seperti sekarang. Dan, hal itulah yang membuat Keysha penasaran dengan laki-laki ini.
Apa gue cari tau aja ya tentang dia? Kok gue penasaran banget sih sama dia?-Keysha.
"Emm, Guys. Lo pada duluan aja, ya? Pesenin gue batagor sama jus jeruk. Nanti gue nyusul. Ada yang ketinggalan di kelas."-Keysha.
"Okey, jangan lama-lama!"-Amanda.
Keysha mengangguk dan kembali ke atas untuk melihat Alden. Dia sedikit berlari dan mengendap-ngendap mengikuti Alden. Entah apa yang di fikirkan gadis ini. Bisa saja dia berjalan biasa saja dan tidak ada yang akan curiga kepadanya. Sedangkan kalau begini dia akan dicurigai banyak orang. Tiba-tiba Alden melihat ke arah belakag, dan bodohnya Keysha bersembunyi. Dan, ketika Keysha ingin kembali mengikuti Alden, laki-laki itu sudah tidak kelihatan lagi.
"Kemana ya anak itu?'-Keysha.
"Lo ngapain ngikutin gue?!"-Alden.
Keysha terkejut dengan Alden yang tiba-tiba berada di belakangnya. Dia membulatkan matanya dengan sangat sempurna. Dia gugub, dan wajahnya terlihat memerah karena ketahuan sudah mengikuti orang.
"Eh, apaan sih lo? Kegeeran banget lo! Padahal gue nggak ngikutin lo. Ewh kepedean!"-Keysha.
"Terus lo ngapain di kelas gue? Lo salah masuk kelas lagi?"-Alden.
"Hah? Engga lah"
Keysha terlihat salah tingkah dengan keadaannya saat ini.
"Eh, ada loser di sini."
Tiba-tiba suara itu membuat Keysha mengalihkan pandangannya ke arah belakang. Dia melihat Varo dan teman-temannya yang sedang melihat ke arah Alden. Tapi ketika Varo melihat ke arah Keysha dia sedikit kaget. Bagaimana bisa Alden dan Keysha saling kenal?
"Kamu ngapain sama dia?"-Varo.
"Lo kenal dia?"-Brian.
"A-aku tadi lagi ngobrol aja sama dia."-Keysha.
"Siapa bilang gue ngobrol sama lo? Gue nggak ngobrol sama lo"-Alden.
Alden langsung menbahi kata-kata Keysha barusan. Dan itu berhasil membuat Keysha menatap horor ke arah Alden.
"Kamu nggak usah deket-deket sama dia. Ngerti?!"-Varo.
"Tapi, aku cuma..."-Keysha.
"Enggak ada tapi-tapian. Ayo ikut aku."-Varo
Varo langsung menarik tangan Keysha dengan paksa. Mau tidak mau Keysha langsung mengikutinya dengan sedikit berlari agar dapat mensejajarkan tubuh mereka.
Sesampainya di taman sekolah, Varo melepaskan genggamannya, dan langsung menatap gadis itu dengan tatapan tidak suka.
"Kamu ngapain sih ngomong sama dia?"-Varo.
"Salah ya aku ngomong sama senior aku di sekolah?"-Keysha.
"Salah! Aku nggak suka kamu deket-deket sama dia!"-Varo
Varo sedikit berteriak kepada Keysha. Keysha terkejut dengan sikap Varo yang seperti ini. Air mata Keysha seketika mengenang, sebisa mungkin di tahannya agar air mata itu tidak jatuh.
"Kamu bukan siapa-siapa aku."-Keysha.
Suara Keysha sangat kecil, hingga membuat hati Varo teriris ketika mendengarnya.
"Kamu yang bilang kalau aku sama kamu selama ini enggak pernah ada apa-apa, kamu juga yang bilang kalau kamu cuma nganggep aku itu adik dari sahabat kamu. Jadi tolong, Var. Jangan buat aku ngerasa lagi kalau sebenernya kita ada apa-apa."-Keysha.
Setelah mengatakan itu, Keysha langsung pergi meninggalkan Varo yang menatap punggung Keysha dengan tatapan sendu.
"Maafin aku, Key."-Varo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alden
Teen Fictionperasaan cinta secara tiba-tiba kepada seorang laki-laki yang selalu menyakiti, perasaan yang membuat Keysha yang tidak pernah bisa melupaka Alden. sampai kejadian dimana Keysha harus pergi meninggalkan Alden. karena kecerobohan dari laki-laki itu