RAVI 2

35 6 0
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 20 menit yang lalu, tetapi Rainy terlihat masih berdiri di depan gerbang untuk menunggu abangnya menjemput.

Sesekali dia cemberut dan menggerutu kesal.

"Awas aja lo bang."

Sebuah motor terlihat berhenti di depannya. Rainy mengerutkan keningnya karena merasa bahwa orang tersebut bukan abangnya.

Terlihat dari orang tersebut yang memakai seragam sekolah seperti dirinya.

"Kenapa belum pulang?" Tanya cowok tersebut datar sambil melepaskan helmnya.

Viano. Ya, dia adalah Viano.

Viano memang masih berada disekolah karena dia sedang mengikuti rapat osis setelah bel pulang sekolah tadi.

Dan dia melihat Rainy yang berdiri di depan gerbang sambil cemberut dan dia pun menghampiri cewek itu.

Sekilas Viano terlihat tersenyum melihat Rainy yang sedang cemberut itu. "gemas." Batinnya.

"Belum dijemput." Jawab Rainy cuek.

"Naik!" Pinta Viano datar.

"Apa?" Tanya Rainy bingung.

"Gue bilang naik, biar lo gue antar." Terang Viano.

"Gak perlu, makasih."

"Gak ada penolakan." Katanya tajam.

"Emang lo siapa ngatur ngatur gue?" Tanya Rainy tersenyum mengejek.

"Gue teman satu sekolah lo kalo lo lupa." Jawab Viano santai tetapi tatapan penuh mengintimidasi. "Sekarang naik cepat!!".

Rainy terlihat kesal akan perintah Viano. " Gue gak mau."

"Gue udah bilang tadi kalo gue gak nerima penolakan!!" Kata Viano datar.

Rainy diam saja, dia tidak peduli akan perintah Viano padanya.

Kalian ingat bukan bahwa Rainy itu cuek? Jadi Rainy hanya diam sambil mengambil handphone dari sakunya dan memainkannya.

Viano yang melihat cewek itu terlihat tidak perduli padanya menggeram kesal.

Selama dia hidup, baru kali ini ada seorang cewek yang mengacuhkannya.

Viano juga melihat Rainy yang sibuk memainkan handphone tanpa melihat kearahnya. Dan dia tidak suka itu!!

Diacuhkan seorang gadis hanya demi memainkan handphone? Oh God, Viano terlihat tidak terima dengan hal itu.

Viano pun turun dari atas motornya dan mendekat pada Rainy.

Rainy yang merasa bahwa Viano mendekat padanya menoleh kearah Viano.

"Jadi lo gak mau nurut dengan apa yang gue bilang tadi?" Tanya Viano datar.

"Gak." Cuek Rainy.

Viano berdiri berhadapan dengan Rainy dan memajukan wajahnya mendekat pada gadis itu.

"Mau apa lo dekat dekat?!" Tanya Rainy was was.

"Gue mau buat seseorang supaya nurut sama gue!!" Jawab Viano santai sambil terus mendekatkan wajahnya pada Rainy.

Rainy melotot melihat wajah Viano yang dekat pada wajahnya.

"Nurut sama gue atau lo gue cium disini!" Pinta Viano sambil tersenyum miring.

"Cium aja kalo lo berani!" Tantang Rainy.

"Oke." Kata Viano singkat sambil memegang pinggang gadis itu supaya tidak bisa menjauh dan bersiap memajukan wajahnya untuk lebih dekat pada Rainy.

Rainy yang melihatnya pun semakin melotot tidak percaya, Viano memang betul serius ingin melakukannya.

Dia pun menahan nafas sambil berucap. "Oke, gue mau!"

"Mau apa?" Tanya Viano yang wajahnya hanya berjarak sedikit pada wajah Rainy.

"Mau lo antar pulang, jadi jauhin wajah lo dari wajah gue!" Pinta Rainy.

"Good girl." Ucap Viano sambil tersenyum sekilas dan menjauh dari gadis itu.

"Ayo naik." Lanjutnya setelah menaiki motornya lagi.

Rainy yang sedari tadi menahan nafas pun terlihat mengatur nafasnya dan menggerutu kesal pada Viano.

"Sialan." Makinya dalam hati sambil menaiki motor Viano untuk mengantarkan dirinya pulang.

***

"BANG RANDYY!!!!" Teriak Rainy kesal setelah memasuki rumahnya.

"Ada apa sih Rain, kok teriak gitu?" Tanya mamanya yang datang dari arah dapur.

"Bang Randy mana sih ma? Kenapa abang gak jemput Rain sih?" Kesal Rainy sambil mencurutkan bibirnya.

"Loh? Kata abang kan dia lagi ada tugas sama temannya dan dia juga udah ngabarin kamu kan kalau dia gak bisa jemput kamu?" Jelas mamanya.

"Tau ah ma, Rain kesal sama abang." Teriak Rain lagi sambil berlari kekamarnya dan meninggalkan mamanya yang heran melihatnya.

Ya, seandainya tadi abangnya menjemput, dia gak akan bertemu dengan Viano sialan itu. Akh. Hari ini adalah hari tersial baginya.

***

Rainnnnn
Jln kuyy
Bosen gue malming gini dikamar doang

Chat dari Annisa sejenak mengganggu Rainy yang sedang membaca novel di kasur miliknya.

Kemana?

Kmn aj deh
Yg pntg jln
Lo siap siap cepat!!
15 menit lagi gue jemput kerumah lo!

Oke


Setelah mengganti baju tidurnya dan hanya memakai celana jeans panjang dan kaos lengan panjang, ia pun sedikit memakai bedak baby diwajahnya supaya tidak kusam pikirnya.

Rainy memang tidak selalu pusing memikirkan masalah baju yang akan dipakainya. Dia termasuk cewek yang simple.

"Ma, Rain pergi keluar sama Annisa ya." Pamit Rainy setelah diberitahu sahabatnya bahwa dia sudah menunggu di luar dan malas masuk kedalam rumahnya.

"Iya, hati hati, jangan kemalaman pulangnya!" Ucap mamanya yang sedang bersantai di ruang tv.

"Iya ma." Balas Rain sambil pergi keluar menghampiri sahabatnya itu.

"Tumben bawa mobil?" Tanya Rainy setelah masuk kedalam mobil Annisa.

"Iya, takut ntar digodain cowok cowok resek yang gak bisa liat cewek cantik kayak gue." Kekeh Annisa.

"Iiiuwhh" Dengus Rainy. Annisa semakin terkekeh.

"Kita ke mall aja ya Rain, sekalian cuci mata liat liat cogan." Ajak Annisa.

"Terserah."

TBC

Votment!!

RAVITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang