Maaf sebelumnya ya , aku lambat ngeluarin part yang ini.Happy reading :)
Lanjut...
Dia tiba-tiba mencium pipiku.
(Aku agak kaget sebenernya jadi aku diem aja sambil bengong dikit)"Lho kenapa? Biasa aja kali, It's just a kiss", katanya dengan sante
"Ya kamu kan banyak ceweknya, ngapain aja bebas kan"
"Tapi ya aku kasi tau ke kamu rahasia ku.Aku nggak pernah tidur sama salah satu cewek aku."
"Kenapa?",tanyaku bingung
"Aaaa kamu penasarann yaaaa? Kasi tau nggak ya?
"Uuhhh yaudah sih kalo nggak mau kasi tau", kataku sambil memasang wajah kesal
"Karena aku nggak suka sama mereka Nianaa.Aku udah punya orang yang aku suka.Yang aku bener-bener sayang.Itu kamu Ni", dia menatapku tajam
"Ahh dasarrr buaya gombal.Udah ahhh.Kita main game aja yukkk."
"Aku serius lho",katanya sambil tertawa "Btw kamu udah pernah tidur sama pacarmu?"
"Ehhhh gilaa, belum lah..."(aku juga nggak pernah mikirin hal itu sebelumnya sih)
"Wahhh parahhh sih, itu artinya ada 3 kemungkinan.Yang pertama, dia cowok baik, kedua dia suka sama orang lain, dan yang ketiga lho yang jelek."
"Ahhhh dasarrr.Masak gitu sih?"
"Ya itu dari sudut pandang gua sebagai cowok.Kalo yang ketiga sih nggak mungkin, soalnya lho cantik, manis pula", ia pun tersenyum dan tertawa sembari menggodaku
Setelah lama ngobrol bersama Noel, aku pun pulang dijemput Mr. Carlo sekitar jam 8 malam.
Saat sampai di rumah aku mencari Louis kemana-mana.Kata salah satu mbok disini sih dia tadi emang di rumah.Aku pun mencari ke ruang kerjanya.Tanpa mengetuk pintu aku langsung membukanya.Terlihat Louis yang sangat tampan dengan kacamatanya dan seorang wanita duduk disebelahnya.Tapi itu Laura (Sekertaris Louis).Ia sudah cukup lama kerja disini dan terlihat akrab dengan Louis.
"Hey pumpkin!!!", Louis tersenyum sambil menghampiriku
"Peanut!!!", aku pun berlari kearahnya dan memeluknya
Akhirnya Laura mengerti dan meninggalkan kami
"Aku mau ngomong sesuatu", kataku dengan bahasa Indonesia
"Apa itu? Tapi let me show you something.Udah lama pingin nunjukin ini ke kamu cuma belum bisa.Come on follow me", katanya sambil menarikku ke ruang tamu di lantai paling atas.
Ada dua sofa disana lengkap dengan makanan kesukaanku.Es krim juga ada.
Kami pun berbaring diatas sofa itu bersama.Tiba-tiba atapnya berubah menjadi kaca.Sebenernya dia nurunin atap aslinya terus ada kaca yang gantiin atapnya itu.Dan itu Wawwww banget.Aku merasa kita lagi ada di angkasa.Bintangnya kelihatan jelas.(Niana lhu norak amat sih :) )
"Kamu suka ini?"
"Lebih dari apapun. I Love you"
Ia pun menyetel beberapa lagu romantis Ed Sheeran, yang merupakan favorit kita berdua
Entah kenapa aku teringat perkataan Noel tadi.Aku pun mencoba memancing Louis.
"Heyyy peanut",panggilku pelanIa langsung menoleh kearahku dan tanpa basa-basi aku menciumnya.Ia pun langsung membalas ciuman ku.Lalu aku memegang lehernya, kemudian membuka bajunya.Saat bajunya terlepas, aku mulai menciumnya lagi, tapi kali ini dia menolak ku
"Kenapa?", tanyaku bingung
"Aku nggak bisa ngelakuin ini"
"Kenapa? Kamu nggak cinta sama aku? Kamu punya orang lain?kenapa?kenapa ?kenapa?", kataku sambil memukul dadanya
"Bukan masalah itu", katanya sambil memegang tanganku untuk menghentikan pukulanku
"Terus kenapa? "
"Aku nggak mau buat kesalahan.Aku nggak mau hubungan kita ke depannya berantakan.Kamu tahu ini salah tapi kenapa kamu kayak gini?"
"Ini nggak salah.Apanya yang salah?"Ia terdiam selama 5 menit menatapku..Semua terasa hening dan bahkan putaran lagu tadi telah pergi dari telingaku
"Kamu nggak tau kan kemana ayah ibu aku? You don't know right? Ibu ku melahirkanku tanpa menikah, emang itu apa yang kebanyakan orang barat lakukan kan.Ia akhirnya meninggalkanku sendiri dengan ayahku.Cinta bukanlah prioritas lagi baginya.Ia bahkan tidak memikirkan nasib ayahku.Tapi, ayahku membesarkanku dengan baik.Sayangnya, ia meninggal sebelum aku sempat membahagiakannya", katanya sambil menatapku serius
Aku pun menangis dan memeluknya
"Aku nggak tau itu.Maafkan aku"
"I'll promise you, aku bakal nikahin kamu soon setelah kamu lulus dan mendapat pekerjaan", katanya sambil mencium keningku
Akhirnya kami pun lanjut menatap sang bintang.Tapi pastinya kalian udah tau kan dia nggak pernah nepatin janjinya sama aku.Padahal saat itu adalah saat-saat dimana aku sangat mencintainya."Ayo kita kembali ke kamar masing-masing dan pergi tidur", katanya sambil melihatku
"Bolehkah aku tidur bersamamu malam ini? Pleaseeeee!!!", Aku memohon-mohon kepadanya
"Hmmm. But promise me just sleep, okayy?"
"Yesss sir"
Aku pun pergi ke kamar Louis dan tidur di sebelahnya.Satu jam berlalu tapi mataku nggak mau ke tutup.Rasanya pingin makan sesuatu.Tapi, Louis udah tidur duluan.Akhirnya aku pergi mengendap-ngendap ke dapur mengambil es krim dan duduk di depan kulkas yang terbuka.Disana cuacanya lagi panas, jadi enaknya makan es krim di depan kulkas yang dibuka.Tiba-tiba seseorang memasuki dapur.Gila aku takut banget ni.Mana saklar lampu deket pintu lagi. Aku lagi segala keluar pake baju Louis yang kebesaran selutut dan aku tidak memakai celana.Kalo itu maling gimana dong? aku langsung memegang sendok es krimku dengan erat diangkat keatas.Biar kalo semisalnya itu maling seenggaknya aku pegang senjata.
(Blettttttt) lampunya tiba-tiba idup
DanTernyata oh ternyata itu si Louis
"Oh my god!!!! I'm so scared.Kenapa nggak ngomong? Terus itu sendok nasi kenapa ada di tanganmu ?", tanyaku kepada Louis
"Huhhh, Niana aku kira kamu kucing.Hahhahahhaa.Itu juga sendok es krim ngapain diangkat tinggi gitu? mulut kamu juga berantakan tuh", menunjuk kearah ku sambil menertawaiku
"Masak ya? Mana?"
Ia pun mendekat lalu berkata, "Disini" , sambil menyentuh bibir ku dengan tangannya
Aku tahu ternyata memang ada es krim di bibir ku, saat menunjuk ia langsung menciumku.Ia membersihkan es krim yang ada di bibir ku dengan bibirnya.Lalu ia pun menggendongku dan membawaku kembali ke kamarnya.
Nggak terjadi apa-apa kok diantara kita.Kita mulai saat ini berjanji pada diri masing-masing untuk menjaga hubungan kami sampai menikah nanti.Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
The moment I want to remember[TAMAT]
NouvellesKisah seorang gadis yang menemukan arti cinta dengan perpisahan yang pahit.Tetaplah berjuang dengan mereka yang memperjuangkanmu.Kisah ini mengisahkan tentang cinta seorang remaja dengan seorang pengusaha kaya yang lebih tua jauh darinya.Ikuti terus...