Kesempatan kita

11.2K 1K 62
                                    

Ampiuuunn saya LEMBUR...

Kalo gitu author minta 400 VOTE deh.. Biar bisa lamaan dikit UP next partnya...

Hahaha... (ketawa jahat)

Aku serius lagi rempooonnnnggg... Tapi kalo VOTE nya sampe ya aku lembur lagi...

.
.
.
.
.

Reno mendatangi RSIA tempat Aya bekerja dan menemuinya di ruang praktiknya. Ini hari minggu, ruang praktek kosong, dokter hanya datang untuk visite dan jika ada telepon dari RSIA.

Aya memberikan senyuman manis pada sang abang. Sebenarnya hatinya tidak nyaman. Entah kemana perginya rasa nyaman yang ia rasakan pada pria itu selama ini. Mungkin karena pernyataan cinta Reno sehingga ia merasa terbebani.

"Kamu terlihat capek." ucap Reno.

" ucap Reno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya... setelah patah hati cinta bertepuk sebelah tangan dan ditambah begadang semalaman gak bisa tidur akibat menerima pernyataan cinta dadakan dari dua pria. Jawab Aya dalam hati.

"Maaf seperti mendesak kamu, tapi bang Reno benar-benar tidak bisa menahan perasaan ini, terlebih saat Ayah dan Bunda sudah setuju jika bang Reno berniat menikahi kamu."

"APA?!"

ASTAGA!!! Kabar apa lagi ini?

"Iya. Ana benar. Abang tidak bisa melihat pria lain melamar kamu, jadi sebelum kejadian, bang Reno sudah melamar kamu ke Ayah dan Bunda. Dan mereka berdua setuju. Yah, awalnya Ayah terkejut tapi Bunda malah senang."

"Bunda senang?"

"Iya Ay. Bunda juga sepertinya sudah tahu sejak lama jika bang Reno menganggap kamu lebih dari abang ke adiknya." Reno menjelaskan.

Aya tampak sedih.

"Itu artinya, Bunda juga pasti tahu, bagaimana perasaan Ana ke kamu bang." perkataan Aya seolah menyadarkan Reno akan hal tersebut.

Aya tampak sedih. Ia seketika memikirkan perasaan Ayra, bundanya. Wanita itu pasti sedih melihat Ana mengorbankan perasaannya. Ibu mana yang tidak akan sedih jika tahu anaknya terluka?

Reno mengeluarkan sebuah kota beludru warna ungu lalu membukanya. Ada satu cincin emas putih bermata berlian di dalamnya.

"Tidak semahal dan semewah milik Adriana yang diberikan Joe malam tadi. Tapi, bang Reno sudah sangat lama menyimpan ini dan menunggu waktu melamar kamu. Maaf, tadinya mau bang Reno berikan dengan moment istimewa tapi lagi-lagi, hati bang Reno tidak sabaran."

Jantung Aya berdebar kencang. Bagaimana ini. Dia tidak mungkin menerima cinta pria yang ia anggap abangnya sendiri. Tak ada celah bagi cinta dihatinya untuk Reno. Terlebih, Joe masih menguasai hati dan pikirannya.

Tapi, jika Ayah dan Bunda setuju, mereka pasti sudah sangat bahagia sekarang bukan?

"Bang Reno. Aya minta maaf. Tapi, Aya sungguh-sungguh tidak bisa menerima ini semua. Bang Reno masih punya kesempatan meniliki wanita yang jauh lebih baik dari Aya. Aya tidak pantas untuk bang Reno." ucap Aya mengingat betapa hina ia dengan Joe selama enam bulan terakhir.

my beLOVEd AryanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang