"GUYS..GUYS.... AWWWW, KALIAN TAU GAK ADA BERITA HEBOH DI SMA KITA..!!!!"
Teman teman di kelasnya spontan langsung mendekat.Siapa lagi yang berteriak jika bukan --TASHA-- ratu gosip di sekolah.
"Iiihhh Tasha , berisik amat sihhh!! Gangguin gue tidur aja.."
Ucap teman sebangku Vera -CACA-"Lu kayak gak tau tingkah temen lo aja Ca, eh ralat, temen kita berdua maksudnya .Ntar ngambek lagi dia"
Jawab VeraTasha yang langsung memasang muka mengejek pada kedua teman nya, melanjutkan kembali pembicaraan nya.
"Dengerin dehh, kak Arga resmi pacaran sama kak Dina.. "
Sontak saja semua murid di kelas itu berteriak histeris.Eittss, kecuali Vera dan Caca.Ada yang tak terima, ada juga yang langsung keluar kelas untuk mencari tau.
Semua sibuk dengan berita itu, tapi tidak buat Vera.
"Ver, lo gak mau cari tau?"
Tanya Tasha pada teman nya itu."Gak ahh, lagian lu sebarin berita gak penting gini."
"Gak penting gimana siihh, orang temen temen suka banget dengernya!!! Btw, lo udah tau kan yang mana kak Arga?? Jangan bilang lo gak tau orangnya..???"
"Kak Argaa?? Siapa sihh? Anak baruu??"
"Astaga Veraaa, dia itu most wanted di sekolah kita.Cueknya kurangin dikit napah..!!"
"Udah ah, gue gak peduli.Minggir lu, gangguin gue kutekan aja"
Sambil merapikan cat di kuku nya.
Sedangkan Tasha hanya mendengus mendengar jawaban Vera dan memilih untuk minggir.
Jangan tanya Caca kemana,? Dia sudah bermimpi indah.Bel berbunyi,semua murid berhamburan keluar kelas menuju kantin.
Vera, Caca dan Tasha.
Saat ini mereka bertiga sudah duduk semeja didalam kantin."Guys mau pesen apa? Hari ini gue dehh yang traktir."
Ucap Vera."Waduuuh, tumben banget sih Veraaaa, gak boleh sia sia in nih kesempatan yang gak dateng dua kali."
Jawab Tasha."Iya niihh, mimpi apa ya gue semalem??"
Timpal Caca."Kok pada kaget sii, kan emang biasanya gue yang traktir.temen bukan siihh?"
Celetuk Vera sambil memasang muka sebel khas nya.Dari mereka bertiga, yang rajin traktir itu ya Vera.Mana mau dua teman nya itu ikut acara mentraktir.Yang ada, mereka tuh hobinya ikut acara dapet traktiran."Hehe..bercanda sayang.Jangan ngambek gitu dong.gue samaain aja kayak pesenan lo"
Jawab Tasha."Iya , gue juga Ver"
Timpal Caca.Saat Vera bangun dari duduknya, dan berbalik --PRAAKK--
Terdengar suara gelas pecah.Vera yang semula menunduk langsung mendongak.
Whaattt!! Orang ini lagiiii?
Batin Vera."Maaf kak"
"Lo bisa gak sih, jalan nya pake mata"
Kali ini Arga yang bersuara."Ya gak bisa lahh, dimana mana itu orang jalannya ya pake kaki.Kakak sekolah berapa taun sih.Masak gitu aja gak tau!!"
Olok Vera,seakan akan jawabannya emang bener.Seketika mengundang banyak tawa seantero kantin."Susah banget ya ngomong sama orang tolok kayak lo!!"
"Kok kasar banget sih.Emang aku ngomong nya bener kan.Dasar cowok gak jelas!!"
Vera pun langsung melangkah keluar dari kantin.Tidak jadi mentraktir teman temannya.
Tasha dan Caca pun memilih untuk mengikuti Vera dari belakang.Di sepanjang perjalanan menuju kelas, tak luput dari suara panjang lebar milik Tasha.Yang menurut Vera sangat berisik.
"Waaaaahhh, gila bener lo! Bisa bisanya nyuri kesempatan emas dari gue.Lo beruntung banget tau gak Ver."
"Maksut loo?"
"Yaaaaa... beruntung aja gituuuu, bisa ngomong sama kak Arga.Jarang banget itu orang nge respon, apalagi sama orang yang gak dikenal"
"Biasa aja gituu.Ooohh, jadi itu yang nama nya Kak Arga.Beneran resek banget itu orang.Pengen gue tonjok iiiihhhh...!!"
Jawab Vera sambil menjambak rambut Caca.Caca pun meringis kesakitan.Dan berusaha melepaskan rambut panjang nya dari tangan Vera.
"Bisa gini banget yaaa, temen temen gue.Padahal gak ikut ikut, eh kena imbas nya.""Hehe..iya maap maap.Khilaf gue.Habisnya gue gregetan banget sama tuh orang."
Sambil meringis tidak bersalah.Baru saja ia akan menjambak rambut Caca lagi, buru buru ditepis oleh Caca.
"Tuhhhh kaaaaann, untung gue ngehindar."
Timpal Caca."Hehe iya iya maaf, gue khilaf untuk yang kedua kali"
Sambil menampakkan senyum tak bersalahnya lagi."Guys, tadi kita ngomongin apa sihh.Kok jadi sekarang gue dicuekin "
Timpal Tasha"Udahhh ahhh bodo amat.Gak usah dibahas."
Vera yang berjalan diantara keduanya, langsung merangkul dua sahabatnya itu.Yaa memang seperti inilah mereka bertiga.Selama dua tahun sekelas tidak pernah sekalipun bertengkar.Kalaupun pernah, mereka selalu menganggap itu cuma candaan.
***************
"Gimanaa? Bagus gak film nya?"
Tanya Dina.Yaa..mereka berdua saat ini sedang ada di dalam mall sehabis menonton bioskop.Hening, tidak ada jawaban.
"Ehh, jangan pulang dulu dong.Anterin aku mau beli baju dulu.Kita kan bisa pakai baju couple.Yuuukk.."
Sambil menggandeng tangan Arga."Lepasin gakkk!!!"
Sambil menunjuk tangan nya.Memang benar,Arga orang yang cuek super duper.Lebih cuek lagi kalo lagi jalan sama orang yang gak disuka.
Status mereka emang pacaran , tapi ini semua diluar dugaan nya.Ia dijodohkan oleh papa nya.Karna emang papa nya dan papa Dina berteman sangat dekat.
Ia tidak bisa menolak karna papa nya terus memaksa.
Sebenarnya, yang menyebarkan berita mereka pacaran itu adalah Dina sendiri.Ia ingin membuktikan bahwa Arga hanya miliknya seorang.
Semua gak akan jadi kayak gini kalau Dina tidak memaksa pindah satu sekolah dengannya.
Mau tak mau ia harus menerima, karna bagaimanapun ia tidak bisa menentang keputusan papa nya.Kemudian arga meninggalkan Dina yang masih mematung.Tanpa disadari Arga , Dina berhasil mengeluarkan cairan bening yang berasal dari mata nya.
■■■■■■■■■■
Nah kaaann, part nya uda panjang.Jangan lupa vote yaa..
Komen apa aja dongggg, biar aku lebih semangat nuliss..
Thx buat kalian yang udah mau bacaa..
See ya.. ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Veranda
Teen FictionCinta.Begitu rumit untuk dimengerti.Ketika aku mulai bisa menerima mu, kau yang berpaling dariku.Begitupun sebaliknya.Terkadang, penantian membuat ku resah.Sampai sampai , ku merasa bahwa takdir telah mempermainkan hidup.