Hujan yang begitu lebat melanda kota New York, di lantai 13 di salah satu gedung bertingkat di Smith Street. Di salah satu ruangan bernomor 69 sebuah Signboard bertuliskan 'Detektif Swasta' terpampang di pintu masuk. Di dalamnya seorang pria sedang duduk di kursi di belakang meja.
Sebuah plat bertuliskan 'Detektif Swasta : Drake Wilson' bertengger di atas meja. Pria yang bernama Drake tersebut, memiliki rambut pirang cerah. Mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam serta sepatu hitam.
Ia duduk dengan posisi kaki menyilang. Di tangannya sebuah rubik yang sudah begitu teracak. Ia membolak-balik rubik tersebut sampai secara perlahan tersusun, gemuruh petir dari luar jendela tak membuatnya terkejut sama sekali. Wajahnya yang datar tak menunjukkan sebuah kepuasan setelah 20 kali menyelesaikan rubik 16 x 16 tersebut.
Matanya bergerak santai melihat pintu yang diketok dari luar. Ia berdiri secara perlahan lalu berjalan kepintu dan membukanya. Seorang gadis cantik dengan jaket kulit berwarna hitam dan celana hitam berdiri di depan pintu.
"Apakah anda Detektif Drake?" tanyanya dan Drake hanya mengangguk dan menggerakkan sedikit kepalanya sebagai tanda menyuruh gadis tersebut untuk masuk. Gadis itu masuk secara perlahan sambil melihat-lihat dekorasi yang ada di ruangan tersebut. Sebuah 'woah' kecil keluar dari mulutnya, dia tak menyangka pria yang berjalan di depannya adalah tipe pria yang rapi.
Setelah duduk di bangkunya, Drake mempersilah gadis tersebut untuk duduk dengan gesture tangan menunjuk bangku yang ada di depan gadis tersebut. Gadis tersebut duduk dan sedikit gugup ketika ditatapi dengan wajah dingin.
"Bicaralah!"
"Ba-baik. Nama saya adalah Cindy Giovani, saya adalah seorang Arkeolog dan saya bersama tim saya, baru saja menemukan sebuah mumi dari anjing berkepala tiga yang berasal dari zaman mesir kuno. Lebih tepatnya berasal tahun 4200 - 4100 SM. Patung itu lalu di letakkan di Musim Memorial. Namun 1 minggu yang lalu, seorang petugas kebersihan musium yang bertugas pada hari itu di temukan dalam keadaan mengenaskan. Tubuhnya tercabik-cabik seolah dia telah diserang oleh seekor beruang. Namun bukan itu yang menjadi masalahnya- "
"Kalian menemukan bahwa patung mumi itu menghilang" potong Drake dengan datar. Ia merasa jengah dengan kisah yang tak To-The-Point. Gadis itu hanya mengangguk kecil, membenarkan perkataan Drake.
"Apakah kalian sudah memeriksa CCTV yang berada di musim tersebut?" tanya Drake masih dengan nada dan ekspresi datarnya.
"Kami sudah memeriksa semua rekaman yang berada di sana namun tak satupun menunjukkan hal-hal yang janggal maupun tak biasa. Namun sungguh disayangkan karena di area Mesir Kuno tak ada CCTV sama sekali dan juga petugas yang tewas tersebut di temukan di kamar mandi dengan darah yang tercecer ke dinding dan lantai tanpa tanda apapun"
Gemuruh petir lainnya terdengar menghiasi percakapan mereka. Drake mengalihkan pandangannya ke arah lain selagi berpikir sesaat sebelum dia kembali berbicara.
"Baiklah, aku akan memulai penyelidikan besok pagi. Jadi kembalilah ke rumahmu dan temui aku besok di sana" ucapnya. Kedua orang tersebut berdiri, Cindy menyodor 3 lembar uang 100 dolar kepada Drake dan Drake hanya menarik selembar dan berkata bahwa sisanya akan ia ambil setelah kasus tersebut selesai.
Mereka berjabat tangan dan Drake mengantar Cindy keluar dari ruangannya. Sebelum pergi Cindy berterima kasih kepada Drake untuk menerima kasusnya dan hanya anggukan yang di berikan Drake sebagai balasan.
Setelah Cindy pergi, Drake kembali masuk dan duduk di bangkunya. Dia meletakkan kedua tangannya di atas meja sambil menutup kedua matanya.
Kilatan imajinasi tentang penjelasan Cindy mengalir di kepalanya. Dia memikirkan segala macam kemungkinan yang mungkin menyebabkan kejadian tersebut, di antara kemungkinan tersebut beberapa kemungkinan terbesar yang bisa dia pikirkan adalah Hidupnya Mumi tersebut seperti di film-film, pencurian dari oknum yang tak bertanggung jawab atau satu hal yang tak pernah ia ucapkan ataupun bayangkan.
Keesokan harinya pada jam 5.30 pagi, Drake berdiri di depan pintu masuk Memorial Museum. Ia mengenakan mantel hitam dengan dalaman kemeja berwarna putih, celana hitam panjang dan sepatu serta ia juga mengenakan topi fedora hitam dengan garis putih di tengahnya.
Dia berdiri tak bergerak dan sambil menutup mata. Bagi orang biasa ia mungkin hanya orang aneh yang berdiri di depan sebuah musium yang belum buka pada jam 5 pagi. Namun, ia sedang bekerja. Kesadarannya ia bagi 2, sekumpulan besar kesadaran masuk kedalam musium dan kesadaran yang lebih sedikit ia tinggalkan didalam tubuh untuk melindungi tubuh dari beberapa kemungkinan kecil yang mungkin terjadi.
Kesadarannya masuk kedalam gedung musium yang sepi seperti pencuri, ia bergerak santai mengintari musium tersebut. Ia menemukan lokasi kamar mandi yang merupakan tempat ditemukannya petugas kebersihan yang sudah tewas dengan keadaan yang mengenaskan. Darah di dinding dan lantai belum dibersihkan atau memang tidak bisa dibersihkan, ia berjongkok dan menyentuh darah tersebut sehingga darah tersebut lengket di jari telinjuknya. Ia mencoba untuk mencium aroma dari darah tersebut.
Ia tak mencium bau yang aneh dari darah tersebut, hanya darah yang sudah tidak segar mengingat kejadian yang sudah cukup lama terjadi. Namun, ia dengan pasti dapat mencium sesuatu yang 'lain' di antara jutaan sel darah tersebut.
Dia bangkit dari jongkoknya dan keluar dari kamar mandi tersebut dan melanjutkan perjalanannya ke bagian Mesir Kuno musium tersebut. Bagian tersebut tak jauh dari kamar mandi yang menambahkan sebuah kemungkinan ke daftar di otaknya.
Di bagian itu ia dapat menemukan cukup banyak barang yang berhubungan dengan salah satu daerah yang menemukan sistem perkalenderan tersebut. Disana terdapat beberapa miniatur Piramida, sarkofagus dan juga sebuah kerangka kotak kaca yang sudah pecah dengan tulisan 'Mumi Anjing. 4200 - 4100 SM'
Ia mendekati kotak kaca tersebut, dia segera menyadari kasus apa yang sudah ia terima. Dengan kotak kaca yang memiliki tinggi 3 meter dan dengan fakta bahwa dia memiliki 3 kepala. Nama Cerberus atau Kerberos pun langsung terngiang di kepalanya. Anjing yang memiliki sebutan "Hound Of Hades" tersebut tak seharusnya ditemukan. Anjing tersebut seharusnya sudah terkubur jauh di perut bumi.
Merasa cukup diapun berniat berjalan keluar namun terhenti ketika melihat sebuah cahaya berwarna hijau dari lantai dua. Ia menaiki tangga dan mencari asal dari cahaya hijau tersebut. Ia menemukan cahaya menguar dari sela-sela pintu kayu kuno yang juga terpampang di bagian artefak.
Itu adalah pintu berwarna cokelat dengan banyak goresan dan sebuah tulisan berbahasa Yunani yang berarti 'Kematian dan Kebangkitan'. Ia menyentuh pintu itu, ketika telapak tangannya menyentuh pintu tersebut ia merasakan apa yang tak ingin ia rasakan.
"Para penyihir kembali berulah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Detective Drake And The Missing Mummy
FantasyDrake is a detective that serve all type of request with a price. He accept not only natural request but also the 'unnatural' one.