Matahari kembali memunculkan sinar nya.Berniat menyapa para penghuni bumi.Atau bisa saja mengganggu ketenangan para pemalas.Apalagi dihari Minggu ini.
Gadis yang sedang tidur di kamarnya itu, sedikit mengerang karena merasa ada yang mengganggu tidurnya.
"Woooy, bangunn gih.Masak gue dateng gak disambut sama sekali siihh"
Cowok itu hanya mendapat erangan sekali lagi.
Kemudian beranjak untuk membuka gorden yang seketika membuat cewek itu mau tidak mau membuka mata nya.
Samar samar, ia melihat wajah tampan bak pangeran itu sedang menatap wajah nya serius.Vera pun langsung bangun dan langsung memeluk cowok yang ada disebelahnya.
"DIMAAAASSS! KAPAN LU DATENGGG? AARRHH, I MISS U SO BADDDD..!!"Iya iyaa, gue tau.Tapi lepasin dulu tangan lu nihhh.Gue gak bisa napas.Dasar keranda."
"Stop panggil gue keranda.Nama gue VERANDA.udaahh? Jelas kan??? Btw, mana oleh olehnya?"
"Oleh oleh apa sihh? Ngapain juga gue bawa oleh oleh buat keranda"
"Tuh kaan, lo sama aja dari dulu.Keluar gakk??"
Vera mengusir paksa sepupunya itu.
Sambil melemparkan bantal kepada Dimas yang memilih keluar dari kamar adiknya itu.
Mereka berdua beda satu tahun.
Dimas datang dari Australia.Sudah lama mereka tidak bertemu.Tapi, kelakuan tetap sama saja.Sama seperti Vera kecil dan Dimas kecil.
Saat ini mereka berdua sudah ada di ruang tamu untuk berbincang bincang.
"Gimana sekolah lo? Baik baik aja kan?" Tanya Dimas sambil memakan camilan yang ada di meja.
"Hem,lo tuh yaa balik ke indo gak ngabarin.kan gue bisa jemput ke bandara""Lo bilang gitu seakan akan lo bisa bangun pagi.Keranda nih emang bisa bangett.
"Iihh sekali nyebelin tetep nyebelin nih anak"
Vera pun langsung mengerucutkan bibirnya."Yeee ngambek dah ah.Btw,lo pasti udah punya pacar.anak mana? Ganteng atau jel...???"
Belum sampai Dimas melanjutkan perkataannya,langsung diserang oleh Vera.
"Iiiiihhh jangan ngomongin pacar pacar dah lo."
"Hhhee..hhee.. apa jangan jangan lo sempet balikan lagi sama si Rey.
Lo belum move on kan??"Seketika Dimas langsung mendapat jambakan dari sepupunya itu.
"Aduuuhh,sakit woyy iya iya gue gak bahas lagi."
Yaaa,hidup Veranda saat ini masih dikekang masa lalunya.seberapa jauh ia mencoba tuk lupakan,ujung ujungnya juga pasti akan gagal.
"Oiyaa,tante gea sama om nathan kemana Ver? Kok gak keliatan dari tadi?
"Papa ada kerjaan di luar kota sekalian mama ikut buat liburan."
"Kok lo gak ikut?"
"Ogah ah,daripada gue jadi obat nyamuknya"
"Kan lo bisa ngajak si rey-"
Pertanyaan Dimas seketika langsung mengundang cubitan di perutnya.
"Bangsat pulang sono lu.daripada gangguin gue.iihhh sebel!!!"
Vera pun terus mencubit Dimas.
"Iya iya gue pulang."
Dimas pun berlari ke arah pintu sambil memasang muka kesakitan.**********
Vera sedang bersantai di kamar tidurnya.Jam di hp nya menunjukkan pukul 9 malam.Baru saja ia akan menaruh ponselnya diatas nakas,tiba tiba ponselnya berdering.
Tanpa melihat siapa yang menelepon Vera langsung menjawab telpon nya.
"Yaaa..haloo"
Ucap Vera.
"Ver besok bisa ketemu? Gue mau jelasin sesuatu sama lo."
Vera mengenal jelas suara siapa yang sedang berbicara.tubuhnya kaku.Tak sadar cairan bening yang ada dimatanya juga hampir menetes."Bukannya gue udah bilang.gak ada yang perlu lo jelasin lagi."
Ucap Vera dengan nada sedikit marah."Ver ,gue mohon sekali ini aja.lo turutin apa kata gue.gue mohon ver"
Ucap Rey dari seberang telpon nya.Karna Vera tidak tega,akhirnya dengan terpaksa vera memutuskan untuk bertemu Rey besok jam 8 malam.catat.dengan terpaksa.
Vera pun bergegas menutup telpon nya.ia pun perlahan memejamkan matanya.*************
Voment nya jangan lupa yaa.
Oiya ,jadi aku mau bikin buat visual nya Vera sama Arga.
Jadi kalo ada saran siapa yang cocok boleh tulis di komen..
Luv u readers😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Veranda
Teen FictionCinta.Begitu rumit untuk dimengerti.Ketika aku mulai bisa menerima mu, kau yang berpaling dariku.Begitupun sebaliknya.Terkadang, penantian membuat ku resah.Sampai sampai , ku merasa bahwa takdir telah mempermainkan hidup.