Bagian Dua Puluh Tiga🍭

304 24 4
                                    

   KE-JU-TAN!





🐼🐼🐼

Setelah tiga jam lama nya Rani menunggu saat-saat bersejarah untuk Dirga ini. Rani tanpa gelisah sendiri memikirkan jika rencana yang sudah dia siapkan dua minggu sebelum nya akan failed.

"Sudah saat nya, Ran."

Rani yang gelisah langsung menoleh ke asal suara, tampak Mario yang berdiri sambil memainkan kunci mobil nya.

Rani melirik jam pukul 22.30 kemudian mengangguk, ini lah saat nya.

"Mereka juga sudah siap kan?" tanya Rani bangkit berdiri di hadapan Mario.

"Udah Ran, udah aku bilangin."

"Yaudah ayo." mereka berjalan beriringan keluar dari Rumah Coklat, restoran nya. Restoran ini yang menjadi tempat untuk memberi kan kejutan pada Dirga.

Rani masuk ke dalam mobil, dia juga sudah menghubungi Herman untuk siap-siap menjemput Lia untuk datang ke Rumah Coklat.

"Aku chat Mas Dirga dulu ya, Ri. Mau pastiin "

Mario yang fokus pada jalan raya melirik Rani sekipas dan mengangguk.

Mas Dirga

Mas pulang nya jam berapa? Lembur banget ya?

Sepuluh menit kemudian ponsel Rani berkedip menandakan ada pesan masuk, di lihat nya balasan chat dari Dirga.

Mas Dirga

iya sayang. Kamu tidur duluan ya jangan tungguin aku. Mungkin aku pulang pagi kalo nggak aku bawa pulang kerjaan nya.

Iya Mas

Tak ada balasan lagi dari Dirga, Rani menyimpan ponsel nya di sling bag.

"Gimana Ran?"

"Aman"

Mobil Mario membelah jalan ibu kota yang masih ramai, bahkan terlihat semakin malam semakin ramai, kota ini tidak pernah sepi apalagi siang hari.

Mobil mulai masuk ke arah gedung kantor.

"Aku telfon Lia dulu." Rani mengambil ponselnya kembali dan memanggil nomor Lia.

"Lia?"

"Iya Buk? Ibu udah di kantor? Kalo udah saya mau ke ruangan Pak Dirga mau nganter kopi"

"Sudah sampai Lia, saya baru di lobby ini lagi mau naik lift."

"Yaudah Ibu nanti tunggu di ruangan saya ya Buk, nanti saya kasih kode. Oke Buk?"

Rani tertawa pelan, "oke Lia, saya naik sekarang."

"Iya Buk, saya matiin ya"

Rani mengangguk meskipun Lia tidak akan melihat, Rani menghembuskan napas berat.

"Bismillah"

🐼🐼🐼

Dirga yang fokus pada berkas-berkas nya yang di berikan Lia tadi lalu beralih pada layar monitor yang masih menyala.

Sumpah demi rumput yang menari-nari di taman, Dirga sangat dongkol, tapi mau bagaimana lagi besok berkas nya akan di minta Mr.Zacky walaupun Mr.Zacky sudah pensiun tapi tetaplah dia petinggi di perusahaan ini, apa lagi ini perusahaan nya punya dia. Dirga sebenarnya bisa saja untuk menolak, tapi dia tidak ingin mengecewakan Mr.Zacky karna dia tidak profesional.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Story Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang