Photograph

176 27 4
                                    

Minkyung menepis tangan Rena saat kekasihnya menyentuh tangannya, Minkyung menatap tajam Rena, dia marah padanya, didepan matanya Rena bersama dengan seorang wanita yang tak disukai Minkyung. Minkyung sudah mengatakan pada Rena kalau dia tidak menyuka wanita itu tapi Rena seolah tidak peduli, selalu mengabaikan peringatannya.

"aku marah padamu!"  ucap Minkyung dan berlalu meninggalkan Rena

Rena mendesah kesal, urusannya akan sulit jika Minkyung sudah marah. dia harus membujuknya dengan susah payah.

***

Minkyung menatap layar ponselnya, masih belum ada pesan masuk atau telepon dari kekasihnya.

"dia bahkan tidak meminta maaf padaku" dumel Minkyung

Minkyung memasukkan ponselnya kedalam tas.

"lihat saja nanti, aku tak akan memaafkanmu dengan mudah"

Minkyung menghentikan taxi, meminta taxi itu mengantarnya menuju apartement tempat dia dan Yebin tinggal bersama.

"harusnya hari ini kau menjemputku, aish gara-gara wanita itu kau melupakanku" dumel Minkyung

Sopir taxi yang mendengar dumelan Minkyung, menatap Minkyung dari spion tengah mobil, memperhatikan Minkyung yang terlihat begitu kesal.

Minkyung membuka tasnya, mengambil ponselnya, berharap ada pesan dari Yebin tapi sayangnya tidak ada satupun pesan dari kekasihnya.

"lihat saja, aku tidak akan membalas pesan darimu" makinya pada layar ponsel yang terpasang wallpaper foto mereka

Layar ponsel Minkyung berkedip, layarnya menyala otomatis dan satu pesan masuk.

From : Bunny

Sayang dimana?

"ck sayang" desis Minkyung kesal

Dengan cepat Minkyung mengetik, membalas cepat pesan dari kekasihnya

To : Bunny

Dijalan pulang!

Minkyung langsung mengirim balasannya dan setelah itu dia menjerit, dia lupa kalau dia sedang marah dengan kekasihnya, dia lupa kalau dia sedang dalam misi mengabaikan Rena, membuat kekasihnya semakin merasa bersalah dengan kesalahan yang dia buat.

Ponsel Minkyung kembali menyala, menampilkan notifikasi pesan.

From : Bunny

Aku tunggu di rumah, I love you

Minkyung memasukkan ponselnya kedalam tasnya, tak ingin membalas pesan Rena, dia ingat dengan misinya yang sedang marah pada Rena, walaupun pada kenyataannya wajahnya sedikit merona setelah membaca pesan cinta dari Rena.

Tak berapa lama taxi yang ditumpangi Minkyung berhenti di halaman depan apartementnya, setelah membayar taxi, Minkyung keluar dan berjalan masuk kedalam.

"harusnya aku tidak pulang"

Minkyung berjalan pelan, masih menimang antara pulang atau tidak, kalau dia tidak pulang kemana dia harus pergi, dia malas kalau harus berada diluar dengan cuaca yang begitu panas, bersantai di rumah lebih nyaman untuknya.

"oke Minkyung abaikan dia, abaikan dia"

Minkyung berdiri di depan pintu rumahnya, terlihat ragu untuk membuka pintu, harapannya Rena menunggu dia diluar dan meminta maaf, setidaknya Rena menyadari kesalahannya dan meminta maaf dengan cara yang benar, tapi kali ini entah apa yang terjadi dengannya, jangankan meminta maaf bersikap manis seperti biasa saja tidak, Minkyung sedikit takut, takut kalau perasaan Yebin padanya berubah, bagaimana kalau ternyata Yebin sudah mulai bosan dengannya, bagaimana kalau Yebin sudah jengah dengan dirinya yang sangat sering marah padanya.

PhotographTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang