Elinia Putri Bagaskara

21 4 0
                                    

Elin...

Suara lelaki paruh baya terdengar dari balik pintu kamarnya.
Ya itu adalah Adi Bagaskara ayah Elin.
Ia adalah pengusaha yang sangat berpengaruh di bidangnya
"mmm apaan si paa???"

jawab Elin malas dari dalam kamar

"Bangun kamu gak mau sekolah apa??"

teriak papa dari luar pintu kamar Elin

"Ntar lagi paa,masih lama"

Elin kembali menenggelamkan mukanya kembali di kasur empuk bergambar Stich kartun favorit Elin

" Kamu nii liat jam tu udah jam berapa"

Elin segera bangun dan melihat jam di mejanya menunjukan pukul 06.45 menit
Tanpa babibu ia pun segera begegas bersiap.

Rambutnya yang sepanjang bahu pun hanya di sisir dengan jari.
Dengan cuping hidung yang mancung dan bibir tipis ia cukup cantik seukuran gadis seumurnya
Namun postur tubuhnya yang agak bantet dan pipi chuby malah membuatnya terlihat seperti anak anak meskipun begitu ia tetap kategorikan sebagai most wanted di sekolahnya.

Pantas saja jika ia banyak di gandrungi oleh para kaum Adam
Namun hatinya telah tertambat pada badboy yang juga most wanted ia adalah Febri.
Mereka sudah menjalani hubungan selama 3tahun.

Mendengar teriakan papa nya yang sedari tadi sudah memanggil nama nya Elin segera bergegas turun dan berangkat bersama papanya tanpa sarapan karena Elin telat bangun.
~

Didalam mobil Elin hanya diam dan melamun.
Suara ponsel Elin yang berlambangkan buah apel yang digigit menyadarkanya dari kenangan kelam masa lalunya bersama ibunya.
Yaa Elin selalu bersikap ceria namun banyak luka tersembunyi di balik senyumnya itu
Tak banyak yang tau tentang Elin dan kenangan pahitnya bahkan Febri yang notabennya adalah pacar Elin pun tak tau.

Elin langsung mengangkat telpon
"Halo sayang,kamu di mana kok aku tadi kekelas kamu gak ada??"

Suara khas dari seorang laki laki terdengar di dalamnya yang cukup untuk menjadi alasannya tersenyum pagi ini
Itu adalah febri kekasih Elin

"Iya sayang  aku lagi di mobil barusan berangkat sama papa,kayaknya aku bakalan telat dehh soalnya hari ini aku telat  bangun"

Elin menjelaskan kepada Febri

"Ohhh gitu,yaudah kamu hati hati di jalan ya,aku tunggu di sekolah? Bye my princess"

"Oke bye"

Elin pun memutuskan telponnya

"Siapa?"
Tanya papa Elin

" Febri pa"
Jawab Elin santai

"Ohhh"
Jawab papa Elin

Suasana perjalanan kembali hening
~

"Biarkan luka ini pudar seiring dengan senja menutup hari"
"Elinia Putri Bagaskara"

Hai..
Ini cerita pertama aku maaf yaa kalao masih ada beberapa kata yang gak sesuai
Jangan lupa vote dan komen yaa
SeeU

RevlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang