Little Mommy
[•]
Alaia. Gadis berusia enam belas tahun yang begitu terobsesi pada Amren. Pria matang 32 tahun. Tidak disangka, niat papanya yang menitipkan Ley pada Amren justru membelokkan niatan keduanya yang semula bertujuan saling menjaga di satu atap yang sama.
"Saya titip Ley pada kamu, Ren. Saya percaya kamu bisa menjaga anak gadis saya tersayang."
Kepercayaan Hafriz itulah yang selalu menekan perasaan tidak masuk akal Amren pada Ley. Dia yakin, Alaia bukan perempuan yang dia idamkan selama ini. Terlebih lagi, status duda yang dia dapat setelah perceraiannya delapan tahun lalu. Amren tidak memiliki kepercayaan terhadap sembarang perempuan.
Dulu, dia menikahi perempuan sepantarannya. Mereka menikah dan mengalami fase pernikahan. Tidak ada hangat-hangatnya pengantin baru. Karena sejak awal, yang ada kebanyakan pertengkaran dari hal kecil menjadi membesar. Momen hangat tentu saja hanya di ranjang. Selain semua itu, menikahkan dua kepala yang saling bertentangan adalah hal paling sulit.
Sekarang. Ley membuatnya kalang kabut. Mulanya mengira Ley pantas menjadi anaknya, tapi ternyata hatinya bergetar juga lama-lama. Sebab Ley, bukan anak kecil yang tidak tahu laki-laki tampan. Ley sudah memasuki usia yang sudah pandai dibimbing bermasturbasi. Bahkan Ley bisa menghasilkan satu nyawa jika Amren tidak pandai-pandai mengendalikan diri.
"Ley! Kenapa nyuci baju sampai basah begitu???"
Wajah polos Ley semakin membuat Amren frustasi.
"Ley enggak tahu caranya nyuci pakai tangan, Reren."
Kepala Amren sudah berdenyut sakit, efek begadang selama lima belas hari berturut-turut memang ampuh menyumbat kebugaran fisiknya.
"Reren istirahat aja di kamar. Ley bakalan nyuci baju sampai bersih! Reren tenang aja."
"Ley..."
"Ya, Reren?"
"Jangan sampai kelelahan kalau mau hamil."
Mata Ley membelalak. Rasa senang langsung menguar, menyelubungi jiwa mudanya.
"Reren mau... kabulin?" tanya Ley setengah tidak percaya.
Amren mengangguki, meski dia tahu harus mencari celah agar bisa mewujudkan permintaan Ley itu.
"Kapan, kapan, kapan, Reren????"
Amren mengernyit dalam, ketika tubuh basah Ley mendekat dan malah menempel padanya.
"Kapan apanya, Ley?"
"Bikin aku hamilnya, Reren."
Amren sukses tersedak ludahnya sendiri. Tenggorokannya yang sakit karena radang, semakin sakit disebabkan oleh tingkah tidak terduga Ley.
"Ley..."
"Hm?"
"Kamu maunya kapan?"
"Sekarang!"
Oh. Amren positif gila kalau mengikuti setiap ucapan spontan Ley. Sebab gadis itu pasti akan mengungkapkan apa saja yang bisa dia ucapkan dalam pikiran polosnya.
"Aku enggak bisa kasih sekarang, Ley."
Ley kembali menelurkan jurus merajuknya. Sama seperti pertama kali meminta hal itu pada Amren.
"Ley..."
"SEKARANG, SEKARANG, SEKARANG!!!!!"
Ternyata Hafriz memiliki putri kesayangan yang mewarisi tingkah setengah gila milik pria itu.
"Memangnya kamu tahu gimana caranya bikin kamu hamil?"
Ley berhasil dibuat diam. Ini adalah salah satu cara di pikiran Amren yang bisa memutus semangat '45 Ley untuk berproses menjadi wanita hamil, dan tentu saja, setelah hamil harus siap menjadi ibu. Kini, tujuan Amren berkali lipat selain mewujudkan segala keinginan Ley dan mendapat restu dari keluarga Alaia si gadis nakal yang digadang selayaknya anak kecil di rumah.
"Ley enggak tahu, Reren." Gadis itu memandang Amren dengan mata cantik yang mampu membius siapa saja yang melihat. "Reren ajarin Ley, ya? Ya, ya, ya? Pliiiiiiissss, Reren."
"Oke––"
"Wuah––"
"Tapi kamu harus nurut, Ley. Bisa?"
"Bisa, bisa, bisa. Ayo, Reren. Ajarin Ley biar hamil!"
KAMU SEDANG MEMBACA
LITTLE MOMMY/TERBIT/
RomanceTERSISA 5 BAB. VERSI BUKU BISA KALIAN PESAN DI KAROS PUBLISHER. VERSI ONLINE BISA KALIAN BACA DI DREAME. "Kamu mau ngomong apa?" Amren tidak bisa menyelesaikan tugasnya dengan tenang karena gerakan tidak teratur Ley. "Ley... Ley mau hamil." Amren...