Extra2 - When the werewolves attacked

10.9K 313 13
                                    

Hi! ini ekstra story tentang Raja Rumpthorn ke 23, Harry dan Rain sendiri sewaktu ia baru berumur 30 tahun, Disini tidak ada clara sama sekali T - T  hope you like it >.<

-Author POV-
Suara-suara rusuh tersebut sudah terjadi dari semalam, dengan kata lain, perang ini sudah berlangsung selama 1 hari. Di Hutan sana, Ayahnya sedang sibuk membasmi makhluk berbulu tebal tersebut. makhluk tersebut terlihat tidak takut dengan Harry dan terus mengepungnya. Walaupun begitu, Harry bisa dengan mudah membunuh mereka satu persatu hanya dengan mengangkat tangannya dan turunlah Petir yang menyambar para creature tersebut dengan cepat sehingga mereka hangus, dan berubah pelan-pelan dari seekor serigala yang besar, menjadi seekor serigala biasa, dan kemudian menjadi manusia tanpa busana,yang terlihat hangus, dan kulitnya hitam seperti arang. Tiba-tiba dua werewolf mendatangi Rain sambil terkekeh.
" Makhluk penghisap ini terlihat mudah dibunuh, aku akan memberikannya padamu, Luicy" Kata salah satu dari mereka yang berbulu hitam. Satunya lagi hanya terkekeh,
" Kamu selalu memberikanku yang lemah, Ian"  lalu Ian berlalu, meninggalkan Luicy dengan Rain.
Rain dengan tenang mengatur nafasnya, ia harus konsentrasi penuh. Luicy pun mulai menyerang Rain dan menghempaskan Rain sebelum ia bisa menghindari pukulan Luicy. Luicy masih dengan tenang melancarkan serangan kepada Rain yang menurutnya sangat mudah dikalahkan. Sudah lima kali Rain terkena pukulan Luicy. kini Rain tidak bisa bangkit lagi. Rain sudah berlari sampai di hutan dekat rawa-rawa, namun creature tersebut masih bisa mengejarnya.
" Aku tidak suka dengan petak umpet, kawan" Ujarnya dengan tatapan sinis, ia mulai meraung dan menyerang dengan brutal, dengan cepat Rain membuat pelindung dari air. Kalau saja ia terlambat sedikit ia akan terbunuh! Luicy masih mencoba untuk menyerang Rain walaupun pelindung Rain masih ada. Rain pun mengamati Luicy dengan teliti,
" kamu akan menjadi werewolf pertama yang kubunuh, berbanggalah" Ucap Rain dengan antusias

Dilain sisi..

Harry dengan cepat berlari menuju dimana pemimpin Werewolves itu berada. Ia yakin makhluk berbulu itu sedang menghabisi vampire yang lain, sewaktu ia sedang sibuk membasmi anakbuahnya.

Harry POV

AKu harus cepat mencari keberadaan laki-laki itu. Walaupun jumlah mereka lebih sedikit dibanding kita- Tapi semua anak buahnya terlatih! mungkin ia menghabiskan beberapa abad dengan melatih mereka hanya untuk menghabisi Clan Vampire. Aku melewati Hutan bingung, tepat disana, aku melihat Rain sedang berjuang untuk tidak dihabisi werewolf tersebut, kurasa makhluk tersebut akan menjadi pertama yang akan dibunuh Rain. AKu tidak akan membantunya sama sekali, aku berharap dia bisa mengatasinya sendiri, karena aku yakin dia cukup tangguh. Setelah melewati hutan bingung, didepanku, terlihat Lord Arthemis yang sedang sibuk memainkan pedangnya kepada para creature tersebut. Aku memutuskan untuk menunggunya selesai dengan perkaranya terlebih dahulu. Lord Arthemis adalah pemimpin dari negara Bouley, negara yang paling luas wilayahnya.
" Harry, begitu menikmatinya engkau dengan kondisiku" Ucap Arthemis padaku sambil menancap pedangnya tepat dihati werewolf tersebut sehingga makhluk tersebut jatuh ke tanah. Aku hanya bertepuk tangan sebentar dan langsung mengangkat tangan kananku. Petir pun turun menyambar. Tentu, Makhluk sialan itu tepat dibelakangku dan sudah akan mengoyak badanku. Aku terkekeh-
Bagaimana makhluk seperti mereka bisa membunuhku? aku khawatir apakah mereka bisa menyentuhku?
" Sedetik saja kamu terlambat, kurasa aku tidak akan melihatmu dengan senyummu yang membuatku ingin menggamparmu, har" Kata-katanya memang penuh dengan sindiran. Walaupun dia adalah temenku yang jauh lebih tua beribu-ribu tahun. Namun dialah temanku saat ini.
Arthemis sudah selesai memotong kepala werewolves yang tadinya mengepungnya.
" Har, aku tadi melihat anakmu dikejar werewolf, dia terlihat menghindarinya daripada menyerangnya" Katanya padaku.
" Ini adalah pertama kali dia turun ke perang dan menggunakan kekuatannya. Aku hanya menunggu dimana dia bisa mengembangkan kekuatannya"
Itulah pemikiranku, kalau aku membantunya waktu itu juga, aku akan gagal menjadi Ayah seorang Vampire, itulah pride-ku, membuat anakku kuat dengan sendirinya, tanpa bantuan oranglain, tetapi dirinya sendiri. Aku pun melontarkan sindiran kepada Arthemis,
" Aku beruntung hanya mempunyai 1anak, dari pada ratusan- ah, aku salah, ribuan maksudku" Ejekku. Arthemis mempunyai ribuan selir, dan tentu, ribuan anak. Walaupun anaknya itu- Well, just let it be. Arthemis terlihat termakan oleh kataku, aku tertawa,
" Maafkan aku, Art.. Aku hanya bercanda. Sekarang kita harus mencari Makhluk sialan itu" Seruku sambil berlari pergi, dengan art yang mengikutiku dari belakang. Sekarang dimana pemimpin sialan itu?
(Pride = harga diri)


- Author POV-

Rain berdiri dan berjalan keluar dari hutan bingung. Luicy sudah tiada, dengan kata lain ia kalah dari Rain dan terbunuh.
Kembali ke 10menit yang lalu-

Luicy masih menyerang Rain dengan serangan bertubi-tubi, namun Rain bisa mempertahankan posisinya, ia sama sekali tidak tergeser. Andaikan vampire yang biasa di posisi tersebut, mereka tentu sudah akan kalah dari tadi, walaupun ini hanya mempertahankan diri, tapi tidaklah mudah.
" kau- kau cukup tangguh juga, walaupun wajahmu itu terlihat dengan satu serangan, kamu akan langsung mati" Ucap Luicy sedikit senang karena lawannya cukup tangguh, karena bisa menangkis serangannya sampai sekarang. Sudah cukup lama Rain mempelajari gerakan Luicy, mudah ditebak, karena gerakan Luicy selalu berulang dengan gerakan, dan posisi yang sama.
" kamu akan menjadi werewolf pertama yang kubunuh, berbanggalah" Ucap Rain dengan antusias. Dengan sekejap, air yang tadinya sebagai perisai Rain berubah menjadi paku besar tajam yang kemudian menebus tubuhnya tepatnya, menebus jantungnya.
Luicy langsung ambruk ketanah, perlahan-lahan tubuhnya berubah, dari Serigala sampai menjadi manusia biasa. Ia terlihat pucat,
" Terimakasih sudah mau bertempur denganku- walaupun a, aku- mati, tapi aku bangga...aku mati ditangan se-orang vampire yang tangguh- "
Rain hanya tersenyum, " Tentu, beristirahatlah dengan tenang, nona" Rain berlutut dan mencium tangan wanita itu dengan lembut. Wanita itu hanya tersenyum dan kemudian menutup matanya untuk selamanya.


Rain POV

Akhirnya aku bisa mengalahkan wanita itu. sebenarnya ini bukan AKu akan pergi ke istana Huberg, ia tahu pemimpin Huberg, Queen Paroah tidak meninggalkan istananya walaupun para werewolf lebih dominan menyerang Huberg. Ia juga tidak begitu tahu soal perang, Sebaiknya aku kesana, walaupun aku tahu ayah pasti akan kesana.. namun, mungkin aku bisa belajar sedikit taktik perang disana? Tidak-
Ayah tidak pernah mempergunakan taktik apapun, ia selalu menggunakan kekuatan daripada otak. itulah kesimpulanku, mungkin ayah akan menghajarku jikalau dia membaca pikiranku, haha. Aku menoleh sebentar kearah Hutan bingung, terlihat werewolf hitam dengan cepat berlari masuk kedalam hutan bingung. aku ingat werewolf itu, temen dari nona tadi-
Aku tidak mau masuk dan memburunya, karena aku tidak begitu tangguh- aku akan terbunuh oleh si hitam kalau aku masuk sekarang. Tak lama kemudian, aku mendengar raungan kesedihan, yah aku tahu, raungan untuk kepergian temannya, nona werewolf.


-Huberg centre city-

Author POV

Harry dan Arthemis tepat sedang berhadapan dengan Werewolf hitam, matanya yang satu keabuan, dan satunya lagi hijau terang. " Hello Harry, Arthemis. Lama tidak bertemu" sapa werewolf tersebut.
" George, aku akan mengirimmu ke neraka dengan pasti" Harry hendak mengarahkan tangannya.
"Bagaimana kalau kamu melawanku bukan dengan kekuatan elemenmu, tapi dengan sebuah pedang? lihatlah aku, apakah aku memakai bantuan elemen?" Ujar Werewolf hitam itu, ia terlihat menantang Harry, tentu Harry lalu menurunkan tangannya dan segera mengambil pedang Arthemis. Arthemis sedikit kaget kalau Harry akan melayani pemimpin Werewolves itu tanpa menggunakan elemen, padahal Harry bahkan tidak pernah belajar mengambil pedang!
" Aku akan menggantikanmu Harry. Aku lebih pintar dalam pedang, menyingkirlah Harry" Arthemis merengut pedangnya dari Harry. Ia optimis, setidaknya ia lebih bisa memakai pedang dibanding Harry, walaupun ia tidak setangguh Harry. Werewolf itu tau, pride seorang pemimpin vampire sangatlah tinggi, dia menggunakan cara ini untuk memenangkan pertempuran.
Arthemis pun mulai menyerang, namun George dengan mudah menghindarinya. Adapun, Arthemis hanya memotong sedikit bulu hitam George. George kemudian menyerang, Arthemis memakai pedangnya untuk melindungi dirinya. Pedang Arthemis bukan pedang biasa, pedang tersebut tidak akan pernah patah. Pertemuan Arthemis dan George disaksikan Rain dari belakang.
Arthemis mulai kewalahan ketika menahan serangan George. Tak lama kemudian, pedang Arthemis disingkirkan George dan terlempar jauh. Rain hendak membantu, tapi ia mengurungkan niatnya, jika ia ceroboh, ia akan kehilangan nyawanya.
George tertawa sinis, dan kemudian melontarkan serangan maut yang tentu siapapun akan mati, jika terkena pukulan itu. Namun George sama sekali tidak bergerak. Kemudian ia ambruk ke tanah. Tubuhnya hangus- benar, Sebelum George sempat melancarkan serangannya, Harry menyambarnya dengan kekuatan elemennya.
" Aku tidak peduli, apakah itu memengaruhi harga diriku atau tidak- yang penting, rakyatku tidak menderita dan aku bisa pulang secepat mungkin untuk menjemput ratuku dari cengkraman Silver" Ucap Harry yang kemudian menancapkan berjalan pergi dari tempat tersebut. Rain melihat sendiri, ayahnya membunuh werewolf itu sendirian, tanpa kesulitan.Rain pun memastikan bahwa serigala tersebut benar-benar mati dari tubuh serigalanya yang berubah kembali menjadi manusia biasa.

Dan satu lagi, hari itu- hari terakhir Rain melihat ayahnya-
Harry mati ditangan ratunya sendiri. Ratu Diane. Diane tidak bisa mengontrol akan dirinya yang selalu kehausan- dan Harry dengan rela memberikan semua darahnya, sampai akhir tetes darahnya kepada istrinya. Namun apa hendak dikata, Diane bahkan setelah itu tetap disamping Silver dengan bahagia dan tidak pernah pulang ke Rumpthorn, sampai ia melahirkan anak Silver, dan meninggal.

The Queen of VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang