Senin, satu kata yang paling mengerikan bagi siswa/i mana pun. Biasanya faktornya ada tiga. Satu: Upacara Bendera. Dua: para Sensei sudah mengisi batrai mereka, dengan liburan di hari minggu. Apa lagi Sensei killer yang siap menghukum siapa saja dan di mana saja. Dan tiga: piketnya itu lho. Pas nyapu udah bedebu aja tuh kelas. Tapi Semua itu gak berlaku sih sama Si kucel nerdy Hyuuga Hinata. Karena dia menganggap semua hari itu sama. Ngga ada yang namanya hari mengerikan, sial entah apalah itu. Tapi ngga tahu lah ya entah hari ini. Mungkin anggapannya itu akan sedikit berubah.
"Hyuuga Hinata-san? Kenapa terlambat? Kamu tahu kan ini lagi Upacara bendera? Tolong beri tahu apa alasan Hinata-san. Supaya kamu gak Saya hukum. Untung ini pertama pertama kalinya Hinata-san terlambat." tanya Sensei yang sedang menilang anak anak yang terlambat. Apa lagi tuh Sensei kiler abis. Siswa/i yang ngelihat tuh Sensei langsung langsung istigfar berjama'ah. Kecuali Hinata. Dia tuh walau pun Nerd, banyak guru yang sayang sama Hinata.
"I.. Itu Sensei... Saya belajar sampai bergadang, Da.. Dan saya ng.. Nggak bisa tidur. Jadi ti.. Tidurnya subuh tadi." Hinata yang memang anak yang baik nan polos. Menjawab pertanyaan Anko Sensei jujur.
"Jangan memaksakan diri Hinata-san. Kalo kamu sakit kan bahaya nanti, gak ada yang benar kalo saya kasih soal. Hehehe." Ucap Anko sambil nyengir. Anak anak yang kena tilangan Anko malah bergidik ngeri ngelihat Anko nyengir kuda gitu. Dalam hati mereka serentak mengucapkan.
That sensei so horrible.
"Ya sudah, sana kamu masuk kelas. Kalo nanti yang ke dua kalinya kamu gak akan saya maafin ngerti?!" ucap Anko dengan nada galak. Mereka yang ngedengar Anko galak lagi langsung sujud syukur. Ya ialah. Anko kalo marah emang ngeri, tapi kalo nyengir lebih mengerikan.
"Ha.. Ha'i Sensei." ucap Hinata.
Kini Hinata sedang berjalan menuju kelasnya yaitu kelas X-1. Kelas itu pada umumnya adalah kelas inti. Yang biasanya berisi anak kutu buku. Tapi kelasnya ini berbeda. Kelasnya berisi oleh orang orang popular. Bahkan cuma dia aja yang jadi kutu buku. Sebenarnya kelas inti ngga memandang kepintaran saja. Kelas inti juga memandang donatur-donatur yang (sangat) membantu sekolah ini. Sebenarnya juga, Tou-Chan Hinata juga salah satu donatur terbesar di sekolahnya. Dan Para Sensei yang mengajar ke enakan. Dapatnya doble. Karena dapat siswi pintar dan juga anak donatur. Kan gak bosen bosen ngasih soal ke Hinata. Apa lagi Hinata anak yang berbakti kepada orang tua. Yang nurut apa aja yang di perintah orang tua dan orang yang di kenalnya.
Saat di depan pintu kelasnya. Hinata masuk kelas dan duduk di pojok paling belakang dekat jendela. Hinata yang emang suka menyendiri jadi duduk sendiri. Lagian gak ada yang mau duduk sama dia. Ada yang katanya "ogah, males sama si cupu, orangnya kucel, ngak tahu dunia trend, dia cukup berteman sama buku aja. Nggak cocok sama princes, Orangnya kismin." ok yang terakhir abaikan saja. Emang sih di kelasnya nggak ada yang tahu Hinata anak Hyuuga Hiashi. Seorang pemilik Hyuuga crop yang teramat maju. Kata orang sekelas sih dia anak beasiswa. Yaa walau benar sih Hinata anak beasiswa. Katanya sih ngga mau ngerepotin orang tua. Sedangkan Hyuuga yang di sandang Hinata kata penghuni kelas hanya kebetulan saja. Atau dia menganku ngaku Hyuuga. Kejam kali teman, yang entah masih pantas disebut teman apa enggak, sekelasnya hinata. Kan matanya Hinata bagai batu permata amesthy, mata Hyuuga. Ia sih matanya ketutupan sama kacamata tebal nya plus poni rata yang tebal menutupi sebagian matanya.
"Ohayou." Sensei cantik beranak satu bernama Kurenai Yuuhi a.k.a Sarutobi yang mengajar kelas biologi memasuki kelas X-1.
"Ohayou Sensei." jawab penghuni kelas X-1 serentak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Nerd
FanfictionDibalik kaca mata tebal yang membuat'nya' menjadi nerd-able, tersimpan 1001 kecantikan luar dalam. ◾---------------------------------------◾ Revisi setelah update.