[07] Life Test

21 7 17
                                    

"L-loh kok??" tanya Lea

•••

"Bu, kenapa ini semua berantakan?" tanyaku

Hiks.. Hiks.. Hiks..

"Bu? Ibu kenapa?" tanya Lea

"Tadi ibu cuman kebelang ambil sayuran buat gado gado. Terus pas ibu balik para warga minta tanggung jawabannya k-kata dia gado gadonya ada racunnya. Padahal ibu tidak memakai racun" jawab ibu

"Astaghfirullah haladzim, ibu tenang dulu ya" ucapku

"Ya Allah kenapa sangat berat sekali ujianmu, berikanlah ibu kesabaran dan ketabahan ya Allah. Dan tunjukanlah siapa yang benar dan yang salah ya Allah" gumamku

Setelah mendengar itu semua Lea pun hanya bisa bersabar dan menerima semua ujian yang telah Allah berikan. Dia yakin, bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, begitupun ibunya.

Di kamarnya..

Di kamarnya terbaring lah Lea dan begitupun ibunya. Namun, ibunya terlelap tidur karena air mata yang terus mengalir membuat matanya letih tanpa daya. Kini, Lea menatap seorang malaikat yang tak bersayap disamping ia sekarang.

"Ibu yang kuat ya, aku tahu perasaan ibu saat ini hancur. Tetapi, ibu selalu tidak pernah menunjukkannya di hadapanku. Dan menceritakan betapa payahnya ibu berjuang mencari rezeki demi anakmu ini. Maaf bu, saat itu aku tidak ada disamping ibu. Aku menyesal bu. Ya Allah jagalah malaikatku ini. Berikanlah ia kesabaran dan ketabahan. Aku yakin, engkau maha tahu mana yang benar dan mana yang salah" gumamku

***

CRIPP CRIPP CRIPP!!

Suara kicauan burung pun datang, dan bertanda sekarang adalah waktu fajar pun bersinar.

"Eh, sudah pagi?" tanyaku

"Lho? I-ibu kemana?" tanyaku heran

"Bu? Ibu! Ibu!!" teriakku dari belakang

Lea pun menyusuri beberapa tempat di rumahnya yaitu tempat tidur salah satunya dan begitu ia memasuki di dapurnya terdapatlah sosok malaikat tak bersayapnya sedang memasak. Dan disertakan dengan muka yang sedih.

"Ibu kenapa mukanya sedih? Jangan jangan mikirin yang kemarin lagi" gumamku

"I-ibu? Itu telurnya gosong bu!" seru Lea

"E-eh iya. Maaf ya ibu akan bikinkan lagi buat kamu"

"Gak usah bu. Lea aja yang bikinin ya sekalian buat ibu juga. Ibu harus makan ya" ucap Lea lembut

"Ya Allah ibu sedih lagi" gumamku

"Oh iya, ibu lupa bangunkan kamu Le. Hehe maaf ya" Ucap ibu sambil menghapus kesedihan airmatanya.

"I-ibu nangis? Masih mikirin yang kemarin ya?" tanyaku

"E-eh gak kok. Ibu baik baik saja. Udah kamu gak usah khawatirin ibu ya. Oh iya cepet lho Le, takutnya kamu terlambat!" ucap dan seru ibu

"Oh, iya iya. Aku mandi dulu ya bu!" seru Lea

***


Lea pun langsung bergegas menuju sekolah karena waktunya pun tidak bisa diajak bersahabat.

"Lea pamit ya, bu. Assalammualaikum" ucap Lea

"Waalaikumsalam. Hati hati ya" ucap ibu

Setelah di perjalanan

"Andai saja ini hari sabtu. Pasti waktuku kan terus tertuju pada ibu. Ibu jangan sedih lagi ya bu. Aku pasti akan bantu ibu. Dan akan terus doakan ibu" gumamku

"Lho Lea!!"

"Siapa itu?" tanyaku

•••

TBC

Meski anda silent reader jangan lupa untuk selalu hargailah karya orang apapun itu bentuknya, terima kasih.

The Meaning Of Patience [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang