part 7

600 43 31
                                    

Sesshomaru dengan tenang menyusuri lantai pualam yang dibalut karpet panjang berwarna merah, di sepanjang ia melangkah terdapat guci antik beserta beberapa lukisan di kanan dan kirinya.

Dan pada saat telah sampai di depan pintu kembar yang terbuat dari kayu jati dengan ukiran rumit dan dicat agar mengkilat membuatnya elegan dan di kedua sisi pintu itu ada penjaga yang berdiri dengan wajah sangarnya dan saat mereka melihat Sesshomaru menuju ke tempat mereka, mereka dengan serempak langsung menundukkan badan mereka dan kembali menegakkan badan mereka sedetik kemudian lalu salah satu diantaranya membukakan pintu untuk Sesshomaru.

"Ada keperluan apa kau datang, Sesshomaru?" Tanya seorang pria paruh baya yang sedang berdiri melihat keluar jendela dengan suara yang berwibawa.

"Kenapa kau menjodohkan aku dengan wanita menjijikkan itu?... Ayah?"

Sedangkan pria yang dipanggil ayah oleh Sesshomaru itu langsung melirik wajah yang menyerupai wajahnya dengan tatapan tajam.

"Jika kau ingin menolaknya, sebutkan kepada ayah apa alasan kau menolaknya!" Serunya membuat siapa saja yang mendengarnya pasti akan gemetar ketakutan, tapi itu tidak berlaku untuk seorang Sesshomaru karena ia telah sering mendapatkan perilaku yang seperti itu dari ayahnya bahkan ia pernah dicambuk oleh ayahnya karena ia yang memberontak terhadap keputusan yang diambil oleh ayahnya itu.

Tapi kali ini walaupun ayahnya ini akan mencambuknya, atau yang lebih parahnya ia akan dikeluarkan dari keluarga ini. Ia tidak bisa membiarkan ayahnya atau orang lain mengurus dirinya untuk masalah orang yang akan menjadi istrinya kelak, karena ia telah memiliki wanita yang akan menjadi istrinya kelak.

"Aku telah menemukannya" jawab ambigu Sesshomaru namun masih dapat dimengerti oleh ayahnya itu dan itu membuat ayahnya membelalakkan matanya sesaat dan membalikkan badannya menghadap ke putranya itu.

"Apa dia mengingatmu, Sesshomaru?"

Sesshomaru tidak menjawab pertanyaan ayahnya dan melihat itu pria paruh baya itu langsung paham akan jawaban putra sulungnya.

"Ayah akan memberimu kesempatan dengan syarat kau harus menuruti semua perintah ayah"

Mendengar hal itu, tak ayal membuat Sesshomaru bungkam sementara ayahnya hanya menaikkan sebelah alisnya saat ia tidak mendapatkan jawaban.

"Bagaimana?, Ayah juga akan membatalkan perjodohanmu dengan Kagura"

Mendengar itu langsung membuat Sesshomaru membuka mulutnya dan menjawab dengan mantap "aku setuju"

~~~>

Satu Minggu kemudian....

Pagi telah tiba, itu berarti Kagome harus bersiap-siap karena sebentar lagi dia akan pergi bersama Sesshomaru ke Italia. Sebenarnya Kagome bertanya-tanya kemana Sesshomaru pergi setelah mereka berbicara Minggu lalu, karena setelah mereka berbicara di ruangan Sesshomaru, Sesshomaru langsung menghilang seperti ditelan bumi dan terpaksa Kagome harus mengerjakan tugas yang seharusnya Sesshomaru kerjakan, untungnya tidak ada pertemuan yang harus melibatkan Sesshomaru.

Menarik nafas panjang, dia langsung pergi ke bandara dengan tangan kanan menarik koper kecil berisi baju untuk beberapa hari dan berisi beberapa keperluan lainnya.

"Sebenarnya kemana kau pergi, Sesshomaru? Seminggu ini aku harus mengerjakan semua tugas-tugas yang harus kau kerjakan, tapi bukan itu yang membuat aku kesal tapi karena kau lebih dari itu tidak memberikan kabar sedikit pun tentangmu" ujar Kagome dengan tangan kanan yang memegang ponselnya yang sedang menampilkan layar kontak bertuliskan nama Sesshomaru.

Menghela nafas sesaat lalu memerhatikan jam tangan yang menunjukkan pukul sepuluh dan setengah jam kemudian dia sudah harus berada di dalam pesawat atau dia akan ketinggalan, tapi bukan itu yang kini menjadi pemikiran Kagome, tapi Sesshomaru yang tidak menjawab panggilannya sedari tadi pagi dan sudah terhitung delapan puluh lima panggilan keluar yang tak dijawab.

HATE and LOVE (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang