FNG - 10

1.6K 52 0
                                    

pagi ini Aluna sudah siap dengan seragam sekolahnya dan penampilan cupunya seperti biasa. ia turun kelantai bawah tepatnya dekat ruang makan yang sudah ada mommy, daddy dan abangnya.

"pagi ma..pa.." sapanya.

"pagi sayang" jawb keduana bersamaan.

Aluna duduk disebelah Albert "pagi abang ku sayang.." sekaligus menyubit pipi abangnya pelan.

"ih jangan nyubit pipi gue" 

"gemes sih abisannya"

"gue tau gue gemesin" ujar Albert dengan pedenya

Aluna dan mama papanya hanya menggelng kepala saja. Albert melihat penampilan adiknya yang masih berperan sebagai cewek cupu. "lo masih mau dandan begitu? ga capek apa lo ga jadi diri lo sendiri" 

"sebenarnya capek tapi mau gimana lagi, gue kemaren memang ada niatan mau berhenti akting kaya gini, tapi gatau deh gue  masih mikir"Albert dan orangtuanya hanya menganggukan kepala saja.

setelah siap dengan sarapannya Aluna pamit dengan mama papa dan Albert. Aluna bergegas ke halaman rumah yang sudah ada pak Warman sedang menunggunya dengan mobil yang sudah siap di jalankan.

selama perjalanan Aluna memikirkan perkataan Albert. Sebenarnya memang kemarin Aluna ada niatan untuk membuka jati dirinya didepan publik. Hanya saja di belum yakin ingin melakukan itu. Nanti akan iya pikirkan dan mencari pendapat sahabatnya dulu.

~~~~~~~~~~~~~

Kevin sudah siap dengan seragam yang senantiasa tak pernah rapi. Baju di  keluarkan, tak pakai dasi dengan kerah yang disengaja tidak di kancing. ia menaiki motor kesayangannya dan menjalankan motornya dengan kecepatan penuh.

'bocah sableng , mau cari mati opo yo' maki orang yang ditujukan untuk Kevin.

Kevin menghiraukannya kecepatannya masih diatas rata rata hingga hampir saja dia tergelincir di jalan yang licin tapi Kevin dapat mengatasinya.

tak butuh waktu lama bagi seorang Kevin untuk sampai di sekolahnya dengan membawa motor berkecepatan diatas rata rata.  ia masuk ke halaman sekolah dengan santainya memarkirkan motornya di parkiran guru sama seperti ketiga sahabatnya yang sudah menunggu di atas motor masing masing.

Kevin turun dari motornya diikuti juga oleh sahabat sahabatnya. Teriakan teriakan yang bersumber dari para siswi sekolah itu mulai terdengar di segela penjuru. Kevin hanya menampilkan senyum tipis saja sudah membuat para siswi berteriak histeris.

Teriakan itu semakin terdengat jelas saat Valdo mendekati salah satu siswi dan memberikan senyuman menggodanya.

"Do sian kali tu cewek habis nanti suaranya kalo lo gitu terus" ucap Aldi.

Valdo semakin memperlihatkan senyumannya."ngiri aja lo kerjanya, kalah ganteng kan lo sama gue"

"Gak ada tu ceritanya gue ngiri sama lo, yang ada lo kali yang ngiri sama gue, udah jelas kan siapa yang paling ganteng disini" Aldi tak mau kalah dengan Valdo yang mengatakan kalau ia iri dengan kegantengan Valdo.

Ari mengahampiri Kevin dan berbisik "udah tinggalin aja tu orang, ga bakal kelar itu debat mulutnya" Kevin menganggukan kepala. Kevin dan Ari lanjut berjalan tanpa adanya Valdo dan Aldi.

Saat sudah sampai di kelasnya Kevin langsung menuju bangku yang selalu menjadi tempat ternyamannya disekolah yaitu di pojok kelas yang agak gelap sehingga ia bisa tidur atau bermain hp tanpa di ketahui oleh guru.

"Vin uang kas lo belum di bayar ni" Mendengar itu Kevin mendongakan kepalanya.

"Nanti gue bayar elah, berapa si?"

Aluna is fakenerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang