"Kenapa setiap kukemari kau selalu saja galau, eh?" Celetuk Kiba dengan meletakkan dokumen di atas meja kerja Naruto, kemudian menyilangkan kedua tangannya didepan dada menatapi Naruto yang sedang menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
"Hn, biasalah..." Jawab Naruto sekenanya.
"Karena Hinata? Ah, apa kau bertengkar dengannya kali ini? Astaga, tak kusangka kau begitu terlalu terbawa perasaan, sobat.'' Kiba tertawa, Naruto mendengus dan meraih dokumen yang diletakkan oleh sahabatnya itu. Membacanya dengan teliti.
''Semalam aku melamarnya.'' Lanjutnya dengan iris birunya yang masih terfokus membaca.
''Bagaimana jawabannya?''
''...'' Naruto tak menjawab. Ia melempar dokumen ditangannya itu setelah menandatangi. Sekejap Naruto memejamkan matanya. Tangannya bergerak naik, kemudian ia memijat-mijat keningnya.
"Ia belum menjawabnya. Seperti ada yang ia pikirkan, tapi aku tak tau apa itu.''
''Hn, mencurigakan juga.'' Respon Kiba dengan menopang dagunya dengan tangan kirinya.
''Ck, jangan mencoba untuk memprovokasiku Kiba.'' Naruto mendengus.
Naruto bangkit dari duduknya, berjalan mendekati jendela dan memandang ke arah jendela dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Apa kau tak mencoba menemui Itachi?'' Ujar Kiba mengalihkan pembicaraan.
"Aku akan menghubunginya. Tuliskan juga alamatnya padaku.''
XxX
From : Naruto
Kudengar kau kembali. Mampirlah ke kantorku kalau kau ada waktu.
XxX
Sudut bibir Itachi terangkat membaca pesan yang masuk diponselnya. Naruto. Nama itu mengungkit kekalutan dihatinya. Naruto, seseorang yang kekasihnya sangat ia cintai itu.
XxX
Namikaze-Sama, ada yang mencari anda." Suara baritone wanita bersurai pirang masuk ke dalam ruangan Naruto.
"Suruh masuk saja." Jawab Naruto sambil menutup laptopnya.
"Lama tak bertemu, kawan lama..." Suara itu mengusik telinga Naruto. Naruto pun menoleh. Iris kebiruannya menangkap sosok Itachi yang berdiri memasukkan kedua tangannya disaku celananya. Ia masih memiliki aura dingin diwajahnya. Ekspresinya yang tak pernah senyum pun masih kentara. Ia masih sama dengan Itachi dulu yang ia temui dalam keterpurukannya.
"Khe, ternyata kau masih mengingat kantorku eh? Kapan kau tiba di Jepang?"
''Kemarin." Jawab Itachi dengan nada dinginnya.
Naruto menaikkan alisnya kala mendengar jawaban dari sahabat lamanya itu yang justru berbeda jauh dengan informasi Kiba yang mengatakan bahwa dirinya bertemu Kiba dua hari yang lalu. Sangat aneh. Tapi dengan sekejap Naruto mengabaikannya.
"Kau tak banyak berubah Itachi. Masih sama dingin dan irit bicara." Kekeh Naruto berdiri dan iris kebiruannya memperhatikan Itachi dari ujung kepala sampai kaki. "Mau minum apa?"
"Aku tak akan lama."
''Baiklah. Berapa lama kau akan di Jepang? Kenapa kau tak memberitahuku akan kepulanganmu hah? Kau tega sekali, Sobat." Tanya Naruto dengan menepuk bahu Itachi.
"Aku kemari hanya menemui kekasihku. Setelah urusan selesai, aku akan membawanya jauh." Jawab Itachi dengan nada datar.
"Kau sudah memiliki kekasih? Khe, tak kusangka Sobat.'' Canda Naruto dengan tertawa. ''Katakan, siapa kekasihmu? Dan kenapa kau tak pernah cerita perihal kekasihmu itu eh?'' Naruto menyilangkan kedua tangannya. Tatapannya masih mengintimidasinya.
''Tak ada yang perlu diketahui banyak orang, Naruto. Kau akan tau nanti.'' Ucap Itachi dengan ekspresinya yang masih dingin. Tatapan mata kelamnya begitu tak dapat diartikan.
''Aku tak sabar siapa yang mau menjadi kekasih dari orang yang sangat dingin sepertimu eh.'' Naruto terkekeh remeh.
''Kau akan terkejut jika mengetahuinya Naruto. Dan aku tak yakin kau akan dapat bernafas setelah tau siapa kekasihku.'' Ucap Itachi sarkatis. Dan detik kemudian Naruto terdiam.
Krieettt...
''Naruto, aku membawakanmu ben-'' Mata Hinata melebar menatap ternyata bukan hanya ada Naruto, kekasihnya disana. Melainkan ada kekasih gelapnya lagi, Itachi.
Hinata meneguk ludahnya kasar. Seketika pegangannya pada bento bergetar hebat. Jantungnya mencelos. Tak dipungkiri ia begitu shock ternyata kekasih sebenarnya dan kekasih gelapnya ada dalam ruangan yang sama dan kini ia dihadapan mereka. Oh God?
''I-I-Itachi-Kun, Ka-kau-d-di-sini?'' Sudut bibir Itachi terangkat mendengar keterkejutan Hinata. Ia mengerti apa yang Hinata takutkan sekarang.
''Apa kabar, Hinata?''
Seketika Hinata merasa udara diruangan kerja Naruto menghilang...
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
ROOM 409
FanficDisclaimer ©Masashi Kishimoto Chara : Naruto x Hinata x Itachi Rate : M Genre : Drama,Angst,Tragedy Dibuat untuk memeriahkan Event NaruHina Tragedy Day9 Satu hal terkejam dari sebuah pengkianatan adalah bahwa para pengkhianat itu justru tak pernah d...