My Fantasy Boy

3.8K 381 64
                                    

Tittle: My Fantasy Boy
Genre: hurt, angst, romance
Date: 16 Jul 2018
Oneshoot
3000 word

Bagi yang belom baca aja, soalnya ini udh pernah ku publish.

Juga buat kak birthdaykiss yg belom sempat baca 😊

Yakin deh ini rada mengecewakan, aku cuma pengen publish aja :>

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
.
.
.
.
.
.
.
.
.
I'm your fantasy~
.
.

➖➖➖➖➖➖➖

Bunga krisan putih yang berada digenggaman tangan seorang laki-laki berusia sekitar dua puluh tahunan itu terjatuh begitu saja ke tanah pemakaman yang lembab, berkat netra sekelam malam miliknya yang menangkap selembar foto tertempel di salah satu satu batu nisan putih bersih.

Dada laki-laki itu berdesir kuat memandangi foto seorang pemuda tampan yang tersenyum dengan hangat menampilkan dua lubang cacat di pipinya. Dia tidak mengenalinya, tapi rasanya sangat sakit ketika melihat foto itu, hatinya bak diremas dengan begitu kuat tanpa alasan yang jelas.

Air mata sebening kristal jatuh menelusuri pipi pemuda itu tanpa seizin dari sang pemilik. "Ahh kenapa aku menangisi orang yang tak kukenal?" gumamnya sambil mengusap air mata, ia membungkuk sedikit untuk memungut kembali bunga yang sempat terjatuh tadi.

Kaki-kaki jenjang pemuda itu melangkah menuju batu nisan yang berjarak tak jauh dari nisan laki-laki dengan wajah tampan tadi. Pemuda itu berjongkok, lalu meletakkan bunga di atas nisan berwarna biru langit. Mata bulatnya menatap nama yang terukir di sana.

'Lee Jaejoong'

Air mata bening kembali lolos dari mata indah laki-laki bernama Lee Taeyong itu saat memandang makam sang ayah.

"Ayah, aku ingin bercerita- aku sudah memiliki kekasih yah, dia sangat tampan. Sungguh aku tidak berbohong-" monolognya sambil berurai air mata.

"-dia tinggi, kulitnya seputih susu, dimple di pipinya selalu bisa membuatku ikut tersenyum bersamanya. Dia sangat perhatian denganku, selalu memasakkanku makanan, menyuapiku, dan menemaniku sebelum tidur. Pokoknya dia selalu ada untukku-"

Taeyong berhenti sejenak untuk mengatur napasnya yang mulai berantakan berkat menangis.

"-ayah pokoknya tidak perlu khawatir lagi, tenanglah di sana. Yongie sudah punya orang yang menjaga Yongie, pokoknya ayah tidak perlu khawatir lagi- hikss- Yongie baik-baik saja ayah!" jeritnya diakhir kalimat sambil menangis kencang.

Pada kenyataannya hati Taeyong terasa sangat sakit, bukan karena mengingat mendiang ayahnya, melainkan karena semua yang dikatakannya barusan hanyalah bualan belaka-

Tapi Taeyong melakukan itu untuk dirinya sendiri, ia harus kuat. Mungkin berpura-pura sedikit tak apa asal bisa membuat dirimu lebih baik. Walau artinya membohongi diri sendiri.

Setelah puas menumpahkan segala emosinya, Taeyong bangkit berdiri dan berjalan meninggalkan area pemakaman itu. Selama di perjalanan pulang Taeyong terus saja terbayang oleh wajah laki-laki yang berada di batu nisan tadi, sungguh malang- usianya tertulis dua tahun di bawah Taeyong, masih sangat muda.

Ah Taeyong ingat nama yang tertulis di nisannya-

Jung Jaehyun

My Fantasy Boy ◽ JaeYong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang