6 (edited)

76 11 0
                                    

"Sa biru? Ceweknya brian? Serius?"

"Biru? Lah? Di caffe?"

Aku menghampiri kerumunan di lobi sekolah karena mereka terus menyebutkan namaku, aku melihat mading fotoku tertempel disana menggunakan celmek coklat.

Jackson wang sialan.

"Kau melihat biru?" Aku menengok, jae mencariku, "biru?" Dia memandangku dan memandang mading sekolah.

Aku menunduk, "woy lo ngapain sih, bubar woi" jae melepaskan fotoku dan merobeknya membuangnya ke tempat sampah.

"Biarin aja" aku menarik jae keluar dari kerumunan dan menuju kantin sekolah.

"Siapa yang ngelakuin?"

Sudah pasti jackson siapa lagi?

Aku menggeleng, "lo pikir gue tau monyed?!" Aku memakan rambak yang di depanku.

Drt drt

Line
06.45

Brian🐢 : sa biru?
Brian🐢 : bisa bicara sebentar? gue di kelas lo.

Sa biru : tunggu sebentar brian.

Read.

"jae ayo ke kelas" aku menarik jae menyeretnya ke kelas.

"Eh lo makan rambak belom bayar" aku menepuk jidatku.

"Ntar aja di bayar" aku berhenti sebentar dan melanjutkan langkahku.

"Eh biru" aku menengok jae pun menengok, jackson berjalan ke arahku.

Dia lagi, tuhan tolong hamba.

"Apa lagi? Jika ini mau lo, udah impas kan? Jangan ganggu gue lagi" aku kembali menarik jae dan menuju kelasku.

Sangat tidak berguna meladeni jackson sampah masyarakat itu, jae melepaskan tanganku.

"Bisa jalan sendiri" dan berlari meninggalkanku sendiri.

Dasar.

Aku melihat brian berdiri dengan punggung bersandar di tembok samping pintu.

"Brian!!!" Aku menghampiri brian dengan semangat namun bria  malah menatapku tajam, wajah yang dingin.

"Benar tentang mading itu?" Tanya brian to the point, aku mengangguk.

"Kenapa ga pernah bilang? Lo anggep gue apa?" Aku menatap brian terkejut.

'Lo anggap gue apa?'

Woi, antara seneng sama takut nih gue.

"Bri... maaf sebelumnya, a-aku hanya..."

Sial aku bingung ingin jawab apa.

"Hm?"

"A-aku tidak ingin di jauhi..." aku menjawab jujur, ku dengar helaan nafas brian.

"Terserah" kata brian dengan nada khasnya dan meninggalkanku, aku berlari menyusul brian berlari dan menghadang brian tepat di depannya.

"Brian, jika kau memang sudah tidak ingin denganku katakan, jangan tiba tiba pergi, brian aku punya alasan semua itu, kamu tak mengerti..."

"Gue kecewa sama lo"

"Apa kamu kecewa dengan sa biru yang sekarang yang sekarang identitasnya adalah pekerja paruh waktu?"

"Terserah lo mau nilai gue apa, tapi gue ga seperti yang lo pikir"

"Semuanya juga begitu bri tidak tau kenyataannya., kau mau putus?"

"Biru" brian menghelas nafasnya setelah memanggilku, "capek ngurusin lo, tubuh lo doang yang udah gede otaknya masih kayak anak paud"

APA LAGI GUE BRIANNNN ASTAGAAA!!!

"Benarkah? Maaf atas ke kanak kanakkan ku, tapi---"

"Terserah"

kalimatku terpotong lagi dengan kata 'terserah' aku tidak mengejar brian, aku kesal mengapa dia tidak menghiburku saja?

Mengatakan 'semuanya akan baik baik saja, jangan khawatir'

Apa ku harus yang mengakhiri hubungan ini dahulu, ah tidak tidak

Jangan

"Eh kok ngalamun, masuk atuh" Bu nima guru bahasa indonesia membuyarkan lamunanku dan aku mengangguk atas perkataannya aku memasukki kelasku dan menuju bangku ku di pojok menenggelamkan wajahku di meja serta mendengus kesal akibat brian tadi.

Satu kelas memandangku aneh, aku tidak nyaman aku ingin pergi, sesekali jae memarahi temanku yang asik menggibahku.

"Biarin aja udah!" Aku menarik sragam jae yang berada di depanku.

"Ini ulah jackson kan? Emang ya dia bener bener"

"Biarin aja, toh udah terjadi"

"Iya tapi kan..."

"Kok gurunya belum masuk?"

"Kosong"

"BUSET DAH SEKOLAH KOK KOSONG MULU, PERCUMA BAYAR SPP GUE"

"santai dong"

"BIRU!!" Aku menengok melihat jackson di ambang pintu, tuh bocah ngapain coba seneng banget bikin huru hara, dia masuk menuju meja ku dan menarik kursi milik im nayeon yang sedang pergi dan duduk di sampingku memandangku dengan tersenyum.

"Singkirkan wajah sialanmu" aku berdiri mengacuhkan jackson, "please urusan kita sudah selesai jackson.."

Jackson ikut berdiri menghadangiku, "bagaimana kau suka permainanku?"

---


Letting Go - BrianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang