DILY 07 - SAVAGE BOY VS BAD GUY

3.8K 172 9
                                    

Selamat malam🌙

Bantu cerita ini dengan menekan ☆

Karena dengan kalian menekan ★ otomatis cerita ini akan naik dan mudah ditemukan orang-orang

Terimakasih sudah memberi vote untuk DILY꜀( ˊ̠˂˃ˋ̠ )꜆ˎ₍•ʚ•₎ˏ

* * *

Aku tau ini salah tapi aku terus melakukannya, aku ingin berusaha walau aku tau bahwa kau akan terluka. Jika kau menyesal katakan padaku dan aku akan kembali padamu.

–Axel Brayton Dinata–

* * *

Mungkin aku terdengar egois karena menginginkan cinta dari seorang gadis, aku berusaha menjadi yang dia pinta agar mendapat perhatiannya. Aku melakukan hal gila hingga aku menjadi gila sungguhan, malam itu Axel tidak bisa berpikiran tenang karena teringat bagaimana dirinya meninggalkan Shallyn yang menangis dan tidak pernah melihatnya menangis sehisteris itu kecuali ketika Shallyn menangis karena Ken. Namun Axel dengan angkuhnya meninggalkan Shallyn dan pergi dengan gadis yang sama sekali bukan tipe gadis impiannya dirinya berniat mengantar Lani pulang seperti yang dia rencanakan namun tiba-tiba dadanya terasa sakit. Teriakan dari dalam kepalanya terus-menerus bersahut-sahutan dengan kata yang sama.

Kau mencintainya! Kejar dan perjuangkan dia!

Kata-kata itu selalu saja bergema membuat dirinya tidak tahan dan seketika menghentikan mobilnya. Lani yang baru saja memejamkan mata dan hendak tertidur pulas terkejut karena kepalanya menghantam dashboard. Dirinya seketika menoleh ke arah Axel, "Axel, ada apa?" tanyanya memberanikan diri berusaha menahan kekesalan karena kepalanya.

"Turun."

Wajah gadis itu seketika kebingungan tidak mengerti membuat Axel dengan kesal mendorong tubuhnya ketika pintu mobil terbuka membuat Lani yang belum siap harus mengorbankan sikut untuk bergesekan dengan aspal. Saat Axel dengan kejam mendorongnya dari dalam mobil laki-laki itu melempar selembaran uang 300 ribu ke arah wajahnya membuat Lani merasa harga dirinya diinjak-injak.

Lani mengambil uang itu dan meremasnya ia mengacungkan uang itu di wajah Axel dengan geram. "Apa maksudnya ini?!" tanyanya dengan emosional.

"Ambil saja dan jangan banyak tanya! Aku tidak mau mengantarmu pulang."

Lani terperangah ia mengatupkan bibirnya berusaha meredam kekesalannya apalagi sekarang ia sedang mengalami datang bulan membuat hormonnya tidak stabil.

"Jika kau tidak mau mengantarku pulang tak usah menyanggupi! Bagaimana bisa kau menelantarkan seorang gadis pada malam hari seperti ini ha?" Axel mencengkram kerah baju Lani cukup menakutkan ketika laki-laki itu sedang marah. "Dengarkan baik-baik. Kau bisa pulang sendiri naik taksi dan juga aku tidak pernah menganggapmu sebagai seorang wanita." Axel mendorongnya lagi dan menendang kakinya setelah itu ia pergi dari sana tidak perduli dengan keadaan gadis itu.

Axel cukup baik karena meninggalkannya di jalan tol yang cukup banyak di lalui oleh kendaraan dan mencari taksi tak sesulit itu apalagi sekarang ini teknologi sudah maju dan tinggal memesan melalui aplikasi. Lani berjalan menyusuri jalan yang penuh dengan lampu-lampu kendaraan, ia menangis sejadi-jadinya setelah melempar uang yang diberikan Axel. Malam sudah semakin larut dan kakinya terasa sakit untuk mengurangi rasa sakit di kakinya Lani berhenti sejenak untuk duduk di pinggir jembatan yang baru saja ia lewati, diambilnya ponselnya dari dalam tas dan membuka aplikasi whatsapp miliknya.

DAMN! I LOVE YOU! [Revisi-Pending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang