Pertunangan Jimin dan Seulgi berjalan lancar. Jungkook datang dengan Taehyung, ia menyalami Jimin dan Seulgi meski Jimin tahu mood Jungkook yang begitu buruk tersembunyi dalam senyuman kelincinya.
Jimin juga mendengar Jungkook berbisik, "semoga kamu cepat ingat, hyung" yang terdengar agak samar karena teredam keramaian.
Seokjin hyung juga datang bersama Namjoon hyung, membuat Jimin bertanya-tanya darimana Seokjin kenal Namjoon yang notabenenya tidak pernah kerja sama? Seokjin pemilik restoran dan Namjoon memegang perusahaan bidang pendidikan.
Jimin saja bisa kenal Seokjin karena Seokjin dan Taehyung adalah sepupu, dan Taehyung yang memperkenalkan restoran Seokjin begitu tahu ia adalah tipe pemilih makanan. Sedangkan Namjoon? Namjoon hanya mengenal Jimin, dan seingatnya ia tidak pernah mengenalkan Namjoon pada Taehyung, Seokjin ataupun Jungkook.
Ketika ditanya, kedua hanya saling pandang dan Seokjin yang menjawab, "kami dekat karena adikku yang manis." Dan Jimin buntu, dia tidak tahu kalau Seokjin punya adik? Mungkin maksudnya adik seperti Seokjin menganggap Jungkook adiknya? Tapi biasanya pria itu menyebut Jungkook 'kelincinya'.
Entahlah, Jimin pusing. Terlalu banyak teka-teki yang ia harus pecahkan.
~oOo~
Jimin membanting tubuhnya di kasur, dia lelah luar biasa. Pertunangannya membosankan karena ia harus menerima tamu yang jumlahnya ratusan, apalagi kebanyakan itu tamu bisnis. Mereka hanya membicarakan bisnis yang membuat Jimin muak.
Ia menumpukan pergelangan lengannya untuk menutup mata, berharap sedikit lelahnya hilang dalam waktu cepat.
"Jimin-ah?" panggil Seulgi yang sepertinya masuk ke kamarnya. Jimin bisa mendengar suara pintu dibuka dan langkah kaki mendekat ke arahnya.
"Hmm?" Jimin tak bergerak, hanya menjawab dengan gumaman.
"Aku sudah mandi."
"Hmm."
"Sana gantian mandi." Lalu Jimin merasakan ada beban pada kasurnya di sisi lain.
"Ya, nanti."
"Hmm."
Jimin membuka matanya begitu merasakan beban di atas perutnya. Itu Seulgi yang duduk di atas perutnya, dengan bathrobe yang melekat di tubuhnya. "Turun, Seul. Ngapain kamu?"
Ia bisa merasakan Seulgi yang sengaja turun lebih ke bawah untuk menggesek tubuhnya, tangannya mulai iseng bermain di dada Jimin yang dibalut kemeja putih. Sekali lihat Jimin tahu Seulgi sedang dalam nafsunya. Wanita ini tanpa sadar menunjukkan ekspresi seksi dan melakukan gerakan-gerakan sensual.
"Jim, kita sudah tunangan. Jadi lebih jauh pun tidak apa-apa kan?"
Jimin diam, tidak menjawab ataupun tidak bereaksi. Ia hanya membiarkan Seulgi mengikuti nafsunya, melakukan gerakan-gerakan sensual untuk menggodanya.
Tapi ia diam bukan berarti senang. Jimin hanya ingin memastikan sesuatu.
Karena meskipun Seulgi sudah menggesek bokongnya di little Jimin, menuntun jemari Jimin untuk menyentuh dadanya, dan melakukan gerakan-gerakan erotis lainnya. Jimin merasa ada yang aneh,
Aneh karena dia tidak ereksi sama sekali.
"By the way, Jimin-sshi, kuingatkan kalau kau juga seorang gay!"
Dan Jimin jadi ingat, apakah yang di katakan pria itu benar?
Bahwa dia juga seorang gay?
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST [MinYoon]
Hayran KurguJimin merasa ada sesuatu yang hilang dari dirinya. Tapi apa? Ia selalu memimpikan seorang pria cantik yang berhasil menyita seluruh pikirannya. Pria yang Jimin panggil "Sugar" | "...apa aku melupakan sesuatu yang penting? Terutama ketika aku koma...