15

2.3K 493 23
                                    

Sudah setengah jam Jisoo mondar-mandir di ruang keluarga sambil sesekali melirik jam dan pintu depan. Suara pintu yang dibuka ngebuat Jisoo langsung duduk di sofa belakangnya, berpura-pura menonton Spongebob sambil melirik siapa yang masuk. Ternyata Myungsoo. Jisoo langsung menghela napas kecewa, membuat abangnya itu langsung berhenti jalan dan menoleh. "Kamu nunggu siapa, Jis?"

"Nggak ada kok, Bang. Aku cuma kecewa aja kenapa episode Spongebobnya ulangan yang ini," bohongnya.

Sayangnya Myungsoo yang sudah bertahun-tahun jadi abang Jisoo tahu kebiasaan cewek itu kalo lagi bohong. "Kamu nunggu Taeyong?" tanyanya.

Jisoo langsung menoleh. Mukanya keliatan kayak orang habis terciduk ngelakuin kesalahan. Cewek itu jadi gelagapan. "Nggak kok! Nga-ngapain juga sih, nungguin Taeyong!" Tapi namanya juga Jisoo, walaupun ketahuan tetap aja dia mencoba berbohong.

Myungsoo diam sebentar. Toh dia bukan tipe orang yang suka maksa. "Mungkin kamu mau balikin jaket Taeyong?" Myungsoo menunjuk ke jaket jeans yang masih Jisoo pake. Jisoo sendiri baru sadar kalo dia masih pake jaket Taeyong.

"Iya! Aku mau balikin," jawabnya sambil menunduk. Myungsoo ini abang paling baik Jisoo, jadi kalo ngebohongin cowok satu ini rasanya Jisoo berdosa banget.

Myungsoo senyum kecil. "Jangan nyimpan semuanya sendiri, ya."

Jisoo cuma terdiam mendengar kalimat Myungsoo. Cowok itu sendiri sudah naik ke lantai atas meninggalkan Jisoo sendirian.

Jisoo menyenderkan diri di sofa, memandang langit-langit rumahnya yang tinggi. "Aku juga nggak ngerti, Kak Myung."

Cklek

Suara pintu yang terbuka lagi ngebuat Jisoo langsung menoleh. Di sana, sedang menaruh sepatunya dalam rak, tidak lain dan bukan adalah Taeyong. Cowok itu kemudiam mendongak, langsung bertatapan dengan Jisoo. Sedetik kemudian Taeyong memalingkan mata dan berjalan ingin menaiki tangga.

"Taeyong."

Panggilam dari Jisoo menghentikan langkahnya. Taeyong menoleh, menatap Jisoo yang berjalan mendekat. "Kenapa?"

Jisoo langsung keringetan, padahal AC di rumahnya hidup. Tadinya dia juga ngerasa adem aja. Ia menelan ludah, entah mengapa Taeyong kelihatan mengerikan walaupun cuma diam tanpa ekspresi.

"Gu-gue ...."

Taeyong diam. Sebenarnya dia tahu maksud Jisoo menghadangnya saat ini pasti karena cewek itu mau minta maaf. Tapi rasanya ... jujur, Taeyong nggak mengharapkan kata maaf. Walaupun begitu Taeyong tetap berdiri di depan Jisoo. Karena kata apapun yang diharapkan Taeyong untuk keluar dari bibir cewek itu nggak mungkin akan dia dengar.

"Lo nggak perlu minta maaf," sela Taeyong. Jisoo langsung mendongak. Keningnya mengkerut bingung. "Gue juga tadi keterlaluan."

"Eh nggak ... eh iya sih lo keterlaluan," jawab Jisoo linglung. Taeyong ketawa kecil. Di saat begini Jisoo emang selalu kelihatan linglung dan bodoh di saat bersamaan. "Kita baikan?" tanya cewek itu.

Taeyong mengangguk, membuat Jisoo ngehela napas lega. Cewek itu langsung tersenyum senang. "Ya abis gue baru pertama kali ngeliat lo deket sama cewek kecuali gue sama Sowon jadi ... gitu deh."

"Gue ngerti kok."

"Iya! Harusnya gue sebagai kakak dan saudara lo nggak gitu, 'kan?" senyum Taeyong langsung luntur, "tapi gue sebagai kakak lo pengen ngebantu hubungan lo biar sukses. Karena Yooa juga cewek yang baik!"

"Aaarrgg!" Jisoo kaget melihat Taeyong mengerang sambil mengacak rambutnya frustasi. "Ke-kenapa lo?" tanyanya bingung.

Cowok itu ketawa pelan. "Lo tau apa, Jis?"--dia menatap mata Jisoo yang ngeliatnya bingung--"gue nggak pernah nganggep lo saudara apa lagi kakak."

(Not) Sibling | Taesoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang