Perjuangan Cinta Satya

1.3K 67 6
                                    

              Beberapa Saat Kemudian.
Satya dan Amara sampai di depan rumah Amara.
"Kamu tunggu sini ya,Aku mau ambil baju ganti dulu buat kamu" Ucap Amara.
"Oke" Ucap Satya memeluk tubuhnya yang basah.
             Amara berjalan memasukin rumah.Satya tersenyum memandang Hujan menjadi saksi bisu Kalau Satya menyatai Perasaannya ke Amara dan Melamar Amara.
"Plak"
            Amara terkejut mendapat sebuah tamparan di pipinya.Dia melihat Kila menatapnya penuh Amara penuh kemarahan.Amara memegang Pipinya yang panas.
"Mama,Kenapa tampar Amara" Tanya Amara.
"SIAPA AYAH DARI BAYI YANG KAMU KANDUNG" Bentak Kila penuh Dengan Kemarahan dan Terkejut.
              Satya terkejut mendengar suara bentakkan dari rumah Amara.
Amara terkejut mengetahui Kila tahu tentang kehamilan.
"Mama tau darimana" Tanya Amara ketakutan.
"Ini milik kamu kan" Ucap Kila marah dan melempar sebuah surat di depan wajah Amara.
         Amara terkejut dan menangis.
Kila memegang kedua bahu Amara.
"Siapa yang tega menghamili" Tanya Kila.
"Ini atas keinginan Amara,Amara melakukan hubungan terlarang itu dengan orang yang Amara cintai Ma" Ucap Amara menangis.
"Kenapa kamu tega melakukan hal hina ini,Apa salah mama sama kamu,Mama udah berusaha menjadi ibu yang baik dan sosok ayah buat kamu,Biar kamu merasa memiliki keluarga lengkap,Tapi Apa kamu melakukan hubungan hina ini,MAMA KECEWA SAMA KAMU,Sekarang pergi dari sini" Ucap Kila mendorong Amara.
"Ma,Amara bisa jelasin" Ucap Amara menangis.
               Kila mendorong Amara dengan penuh kemarahan keluar dari rumah.Tapi Satya menangkap tubuh Amara.Amara berdiri dan memeluk Satya sambil menangis.
"Kamu nggak apa apa,Bayi kita nggak apa apa,Heh jangan nangis" Tanya Satya lembut.
"Bayi kita,Maksud kamu Apa Satya" Tanya Kila terkejut mendengar perkataan Amara.
"Saya ayah dari bayi yang di kandung Amara Tante dan Saya yang mengajak Amara untuk melakukan hubungan terlarang itu Tante" Ucap Satya Lirih.
             Kila menarik tangan Amara dari Satya.
"Jauhin Anak Saya Satya,Saya kecewa sama kamu,Saya pikir kamu pria yang baik dan Kamu Amara ikut Mama kita ngugurin bayi itu" Ucap Kila Datar.
              Satya dan Amara terkejut mendengar perkataan Kila.Kila menarik tangan Amara.Amara memberontak.
"Lepasin Ma,Amara nggak mau ngugurin bayi ini Ma dan Amara nggak mau di pisahkan dengan Satya Ma,Amara mencintai Satya Ma" Ucap Amara memberontak dan menangis.
              Satya mengejar Kila yang menarik Amara untuk mengugurkan bayi Mereka.Satya berhenti di hadapan Kila.Satya berlutut di hadapan Kila.Amara terkejut melihat Satya bersujud Di hadapan Kila di tengah Hujan yang turun deras.
"Tante,Saya tau Saya bersalah dan Saya sudah mengecewakan Tante,Tapi Saya mohon Tan,Jangan pisahin Saya dengan Amara dan Jangan mengugurkan bayi Saya dan Amara,
Bayi itu nggak salah,Tapi salah Satya Tante,Saya mohon Tan,Saya sangat mencintai Amara Tan,Saya mohon jangan Pisahin Saya dan Amara dan Jangan bunuh bayi kita Tante,Kalau Perlu Tante bunuh Saya,Pukul Saya dan Tampar Saya,Saya mohon,Saya nggak mau kehilangan Amara dan Bayi Saya,Saya udah cukup kehilangan orang yang saya cintai,Saya akan bertanggung Jawab atas kesalahan Saya dan menikahin Amara,Saya mohon Tante,Saya mohon,Pukul Saya Tan,Jangan Pisahin Saya dengan Amara dan Bayi Saya" Ucap Satya menunduk dan Menangis.
             Amara menangis Melihat Kesungguhan Cinta Satya terhadapnya.
"Apa kamu Bisa berjanji Akan membahagiakan Anak Tante seperti Tante membahagiakan Amara" Ucap Kila.
"Saya janji Tante,Saya akan membahagiakan Amara dengan sepenuh Jiwa saya" Ucap Satya.
"Oke,Saya nggak akan misahin kalian dan nggak akan mengugurkan bayi kalian dengan satu syarat" Ucap Kila.
"Apa Tante" Tanya Satya.
"Kamu harus menikahin Anak Saya secepat sebelum kandungan Amara semakin membesar" Ucap Kila.
"Iya,Tante.Saya sekarang Akan meminta restu Papa saya untuk menikahin Amara" Ucap Satya tersenyum Bahagia.
"Berdiri calon mantu,Mau sampai kapan kamu Berlutut di hadapan Saya" Ucap Kila.
              Satya berdiri dan Menatap Amara.Amara menatap Satya.Mereka berdua tersenyum bahagia karena mendapat restu dari Mama Amara hanya tinggal Restu Papa Satya.Walaupun Satya yakin Papa Bakal memukulin Dia karena telah menghamili Anak Orang tapi Satya akan tetap Berjuang untuk mendapat Restu dari Galih.

"Semoga direstui cita cita kita mulia
Ingin berumah tangga rumah tangga yang bahagia"
            Amara dan Satya bernyanyi bersama.Amara berdiri sambil tersenyum.Satya melingkarkan tangannya di Pinggang Amara dari belakang.Amara terkejut dan membelai Pipi Satya.
"Pahit manisnya cinta Oh kita rasakan bersama"
              Amara bernyanyi dan melepaskan pelukan Satya.Amara berjalan dan merentangkan tangannya.Amara berputar dan tersenyum bahagia.
"Bila badai cinta kita hadapin dengan cinta"
          Satya bernyanyi dan merangkul bahu Amara.Amara merangkul pinggang Satya.Mereka berjalan sambil tersenyum bahagia.
"Rakit rakit ke hulu
Berenang oh ke tepian
Sakit sakit dahulu
Bersenang senang kemudian"
             Satya dan Amara bernyanyi bersama.Amara duduk di dermaga.
Satya duduk di samping Amara dan Merangkul bahu Amara.Amara menyandarkan Kepalanya di dada Satya.Satya mencium puncak Rambut Amara.Mereka tersenyum bahagia.

BERSAMBUNG.

                 Vote And Comment.

Cinta Tak Pernah Salah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang