Suasana seketika panik ketika suara lolongan Nikola yang meminta bantuan ke yang lainnya terdengar. Yang pertama kali mendengarnya adalah Kiho ketika Ia tengah makan daging beruang yang baru saja diberikan Nami padanya. Kiho segera merubah dirinya menjadi serigala dan berlari kearah asal suara lolongan Nikola sedangkan yang lainnya menunggu ditempat.
Sampai di tempat Nikola langsung menunjuk kearah Yoorae yang tergeletak tak berdaya dengan hidungnya sambil mendengung seperti seekor Anjing kecil yang meminta bantuan karena temannya tak berdaya.
Snif. Nikola kembali merubah dirinya menjadi manusia. Ia menggendong Yoorae lalu meletakannya diatas punggung Kiho. Kiho menggendongnya dengan wujud serigala lalu berlari dengan cepat ke tempat mereka disusul. Nikola menyusulnya dibelakang dengan langkah yang masih pincang.
Mereka semua panik saat Kiho masuk kedalam gua membawa Yoorae yang tak sadarkan diri terutama Nami. Kiho meletakan Yoorae dari punggungnya pelan-pelan sebelum Nami menyambutnya. Nami membaringkan Yoorae diatas tanah sebelum Miyeon dan Yoojin datang memeriksa keadaannya.
"Apa yang terjadi?" tanya Yoojin.
Snif. "Aku tak tahu. Saat sampai kesana yang kudapati adalah Yoorae sudah tergeletak disamping Nikola" jawab Kiho setelah Ia merubah wujudnya kembali menjadi manusia.
"Mana Nikola?" tanya Yoojin.
"Aku disini" Nikola menyahut dari belakang sambil masih berjalan pincang. Yoojin segera datang menghampirinya dan membantunya untuk berjalan.
"Dia pingsan setelah mencium sebuah bunga yang ku tak tahu bunga apa itu" jelas Nikola sambil mendudukan dirinya disamping Yoorae yang tergeletak dengan wajah pucatnya.
"Astaga! Bagaimana kalo itu racun? Ini hutan belantara!" Kiho menggeram kesal. Kenapa mereka tak berhati-hati? Ini tempat tak dikenal dan kita harus selalu waspada. Kita tak akan pernah tau mana tumbuhan atau hewan yang aman bagi kita. Bahkan, bisa saja tumbuhan atau hewan lain yang aman pun menjadi berbahaya karena sudah diracuni oleh peserta yang lain.
"Aku tak tahu itu beracun!" Nikola membela diri.
"Tapi seharusnya kau lebih berhati-hati!" Kiho meninggikan suaranya.
"Jika aku tahu aku dan Yoorae tak akan menciumnya!" ujar Nikola. Suaranya tak kalah tinggi.
"Bagaimana kalo itu tumbuhan wolfsbane!? Yoorae bisa mati!" Tanya Kiho dengan wajah memerah. Terlintas diotaknya sebuah tumbuhan bernama latin .... Yang merupakan tumbuhan yang sangat berbahaya bagi mereka. Mereka bisa saja mati jika menyentuh ataupun mencium bunga tersebut.
"Aku mana tahu! Aku tak tahu tumbuhan seperti apa wolfsbane itu!"
Kiho memukul telapak tangannya sendiri lalu menatap Nikola dengan bola matanya yang memerah, "Iya, itu benar, Tap-"
"Tunggu dulu!" Yoojin menyela diantara pertengkaran mereka berdua. "Jika kau menghirupnya kau seharusnya bernasib sama" ujar Yoojin. Ternyata sedari tadi Yoojin diam untuk berpikir.
Tunggu, benar juga. Jika Yoorae pingsan karena bunga ini maka Ia juga seharusnya pingsan seperti dirinya. Nikola justru kini tak merasakan apa-apa. Ia masih terasa segar-segar saja tak seperti Yoorae. Lalu, kenapa Yoorae bisa begini? Apayang terjadi pada Yoorae?
"Dia benar" MIyeon menyetujui "Seharusnya kau juga pingsan" ujar Miyeon sebelum kembali mengendusi bau tubuh Yoorae. Insting beta-nya tengah keluar. Ia mencium bau yang sepertinya Ia kenal dari tubuh Yoorae tapi Ia tak tahu apa.
Yoorae mendengung kecil ketika Nami memeriksa keningnya. Keningnya sangat panas bahkan lebih panas dari alpha dan beta yang tengah root atau omega yang tengah heat.