Biar kuingat
Tempat di perapian yang tetap hangat
Saat mulut berbuih mendebat
Saat kau lebur dalam hening malamDaku tiada takut pada gelap
Meskipun kilat dan petir mengerjap
Atau hujan yang pura-pura berkonfrontasi dengan hati
Semesta seolah tahu tentang gundahkuHatiku tiada pulang lagi
Dia berdiam disana meskipun aku teriak sampai mati
Otak ku seolah terprogam
Dan hanya tampakmu yang seolah terpajangTiada elok untuk mengharap cinta manusia
Tiada pantas ku berceloteh tak bersyukur
Masa panjang yang tersisa untuk meratap
Mematuk harap, meraup sisa jiwa yang terbuangKau menikam egoisme
Kau menyalahkan takdir
Tiada derita jika ku tak bersua dengan lelaki itu !
Rintih hanyalah bagian dari gelap malam muDirimu tetaplah utuh
Meskipun hatimu kerap kali mendadak runtuh mengingat masa itu
Kamu tetap manusia
Yang tiada mungkin bisa lupaBerdosakah aku cinta pada yang fana?
Pulihkanlah aku dari duka ini
Takutnya serupa keabadiaan
Tiada mati namun hilang dari semesta ini.